PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PELATIHAN INDUSTRI (TRAINING WITHIN INDUSTRI) TERHADAP AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK SISWA KELAS XI REGULER SMK SWASTA SINAR HUSNI 2 TR LABUHAN DELI.

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PELATIHAN INDUSTRI (TRAINING WITHIN INDUSTRY) TERHADAP AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK SISWA KELAS XI REGULER SMK SWASTA SINAR

HUSNI 2 TR LABUHAN DELI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh :

PRIADY PRATAMA

NIM . 5103131032

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul, “Penerapan Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industry) Terhadap Aktifitas Dan Hasil Belajar Instalasi Motor Listrik Siswa Kelas XI Reguler SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli .”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang telah membantu penyelesaian penyusunan Skripsi ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Baharuddin, S.T.,M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Salman Bintang ,M.Pd, selaku Dosen pembimbing sekaligus Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan. 5. Bapak Dr. Hamonangan Tambunan,S.T.,M.Pd selaku Dosen Penguji 6. Bapak Ir. Mustamam, MT selaku Dosen Penguji


(6)

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus dosen jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis.

9. Terima kasih kepada pihak sekolah: Bpk. Drs. H. Purwanto selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli. Bpk Drs. H. Syahrial dan Bpk Rudianto Siregar, S.Pd. selaku guru bidang studi instalasi motor listrik dan seluruh staff pengajar Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli.

10.Yang tercinta untuk kedua Orang Tua penulis, Ayahanda Niswan Syafri Chaniago dan Ibunda Khairita, terimakasih atas doa, kasih sayang, dukungannya baik berupa moral, maupun materil, serta motivasi, dan kesabaran yang tiada hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi UNIMED dengan hasil yang baik.

11.Kepada adik-adikku tersayang, Ade Novandy, Syubri Helmi, dan Wahda Pratiwi yang telah memberikan dukungannya kepada penulis.

12.Buat Sahabat saya Elizah Muliyani, Ryan Perdana Simamora, Fadli Rahman Marunduri, Sugiono, Irham Fahmi Nst, Novayanti P, Rahmat Khairul Aritonang, Eva Monica N, Fahmi Izhari, Indra Maulana, Bg Indra Daulay, Agung Wijaya Pohan, Lihardi Dilantara, Fery Ardi, Triani, Febri Hartono, Harri Syah Putra, M. Iqbal, Ilham Akbar Darmawan, dan seluruh teman-teman jurusan Pend. Teknik Elektro Stambuk 2010 yang telah banyak memberikan semangat, motivasi, dukungan kepada penulis.


(7)

13.Sohib-sohibah Kumpulan Remaja Mushallah Al-Ikhlas (KURMA) Link. XIX Kel. Mabar, yang memberikan banyak pelajaran tentang kehidupan dan memberi motivasi dalam menyelesaikan Skripsi ini.

14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang membantu dalam penulisan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Skripsi ini dimasa mendatang.

Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini bermamfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Medan, Januari 2016 Penulis


(8)

ABSTRAK

Priady Pratama. NIM 5103131032. Penerapan Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industri) terhadap Aktifitas Dan Hasil Belajar Instalasi Motor Listrik Siswa Kelas XI Reguler SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar pada siswa kelas XI Reguler program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik terhadap penerapan strategi pembelajaran pelatihan indsutri (Training Within Industri). Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Lokasi penelitian di SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli, yang beralamatkan di Jl. Veteran Gg. Utama Psr. V Helvetia Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan dalam dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Instrument penelitian ini menggunakan tes berupa Job Sheet dan non tes yang berupa lembar observasi, dengan Subjek penelitian siswa kelas IX Reguler program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli Tahun Ajaran 2015/2016, yaitu sebanyak 1 kelas yang terdiri dari 20 orang siswa.

Hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktifitas siswa pada siklus I rata-rata 69,625 % menjadi rata-rata 86,375 %pada siklus II , dengan rincian 12 siswa dinyatakan aktif dan 8 siswa dinyatakan tidak aktif pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 19 siswa dinyatakan aktif dan 1 siswa dinyatakan tidak aktif. Sedangkan hasil belajar pada siklus I sebanyak 13 (65%) siswa yang kompeten, dan pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan yaitu sebanyak 19 (95%) siswa yang kompeten. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yakni 68,84 atau < 70, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan yakni 85,67 atau >70. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran pelatihan industry (training within industry) dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar instalasi motor listrik siswa kelas IX reguler program studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli Tahun Ajaran 2015/2016.


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar BelakangMasalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Pembatasan Masalah ... 9

1.4Rumusan Masalah ... 9

1.5Tujuan Penelitian ... 10

1.6Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1Kerangka teoritis ... 11

2.1.1 Aktifitas Belajar Siswa ... 11

2.1.2 Hakikat Hasil Belajar Instalasi Motor Listrik ... 13

2.1.3 Hakikat Strategi Pembelajaran ... 15

2.1.4 Hasil Pengukuran Ranah Penilaian Psikomotorik... 17

2.1.5 Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industry/ TWI ... 20

2.1.6 Materi Motor Kontrol Non Programmable Logic Control (non PLC) ... 26

2.2Penelitian Yang Relevan ... 32

2.3Kerangka Berfikir... 33

2.4Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian ... 36


(10)

3.1.2 Tempat Penelitian... 36

3.2Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 36

3.3Subjek Penelitian ... 37

3.4Prosedur Penelitian... 37

3.5Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.5.1 Instrumen Penelitian... 43

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 49

4.1.2 Hasil Tes Belajar Siswa ... 51

4.1.3 Hipotesis Tindakan ... 52

4.2Pembahasan Penelitian ... 53

4.2.1 Pelaksanaan Siklus I ... 53

4.2.2 Pelaksanaan Siklus II ... 56

4.3Keterbatasan Penelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 61

5.2Saran ... 62


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penerapan Di kelas ... 24

Tabel 3.1 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Pada Siklus I ... 39

Tabel 3.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Pada Siklus II ... 41

Tabel 3.3 Lembar Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 44

Tabel 3.4 Perhitungan Nilai Hasil Belajar Praktik Siswa (NP) ... 45

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Praktik Kejuruan ... 45

Tabel 3.6 Observasi Aktifitas Siswa ... 48

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktifitas Siswa ... 50


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri ... 25

Gambar 2.2 Jenis-jenis kendali motor ... 28

Gambar 2.3 Rangkaian pengontrol motor asut langsung DOL ... 30

Gambar 2.4 Rangkaian pengontrol motor dengan dua arah putaran ... 31

Gambar 2.5 Rangkaian pengontrol motor dari dua tempat ... 32

Gambar 3.1 prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas ... 43

Gambar 4.1 Diagram Observasi Aktifitas Kelas ... 50


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran ... 66

Lampiran 2 RPP Siklus 1 ... 71

Lampiran 3 RPP Siklus 2 ... 74

Lampiran 4 Job Sheet Siklus I ... 77

Lampiran 5 Job Sheet Siklus II ... 81

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktifitas Siklus I ... 85

Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Observer Aktifitas siklus I ... 87

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktifitas Siklus II ... 88

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Observer Aktifitas siklus II ... 90

Lampiran 10 Rekapitulasi Perhitungan Skor Komponen Per Sub Komponen siklus I ... 91

Lampiran 11 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 93

Lampiran 12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 95

Lampiran 13 Rekapitulasi Perhitungan Skor Komponen Per Sub Komponen siklus II ... 96

Lampiran 14 Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 98


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SMK Swasta Sinar Husni 2 TR labuhan deli adalah SMK yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 pada tahun 2012. Dengan ini, SMK Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli telah memenuhi syarat dan berstandar internasional. Ini dibuktikan dengan fasilitas praktik yang memadai dan konsistensinya prestasi serta selalu melahirkan generasi yang berkualitas (http://smknews.net/smk-tr-sinar-husni-2-labuhan-deli-terus-bersinar-konsisten-berprestasi/).

Berdasarkan kutipan diatas, penulis terpacu untuk mengadakan penelitian guna mengetahui bagaimana cara guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dikelas sehingga selalu melahirkan generasi yang berkualiatas.

Setelah beberapa hari melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa siswa maupun guru bidang studi Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) di sekolah tersebut, didapat bahwa tingkat kecerdasan setiap kelas berbeda-beda. Baik di kelas X, kelas XI, dan XII. Perbedaan tingkat kecerdasan tiap kelas ini disaring berdasarkan hasil nilai yang didapat pada Ujian Nasional pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Salah seorang guru bidang studi TITL SMK Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli mengutarakan bahwa SMK TITL terdiri atas 2 kelompok Kelas, yang pertama kelompok kelas unggulan dan yang kedua kelompok kelas non unggulan (Reguler). Kelompok kelas unggulan ini terdiri dari siswa yang memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata dari siswa yang lainnya, sedangkan sisanya masuk di


(15)

2

kelas Non unggulan (reguler). Selain itu kelas unggulan dan kelas Reguler juga memiliki perbedaan pada jumlah jam Praktik Kerja Lapngan Indutri (PKLI). Hal senada juga di kemukakan oleh salah seorang alumni siswa SMK Sinar Husni jurusan TITL yang mengatakan bahwa siswa yang duduk dikelas unggulan sudah melaksanakan PKLI dari awal semester. PKLI pada kelas unggulan diSMK Sinar Husni jurusan TITL memang memiliki keistimewaan dalam segi jumlah jam pelajaran dibanding kelas reguler (non unggulan), siswa yang berada di kelas unggulan secara keseluruhan bisa melaksanakan PKLI 5 – 6 kali dalam 6 semester, dengan rincian waktu 2 bulan PKLI dua bulan di kelas ( tergantung kondisi waktu dan tempat melaksanakan PKLI).

Hal yang berbeda dialami dengan siswa kelas Non unggulan. Salah seorang siswa kelas XI Non unggulan mengatakan bahwa mereka yang duduk dikelas Non unggulan melasanakan PKLI hanya satu kali selama 3 bulan.

Dari pernyataan di atas terlihat jelas bahwasannya pengalaman praktik siswa kelas unggulan lebih banyak dibandingkan dengan kelas Non unggulan. Jika berdasarkan kurikulum 2013 Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI) idealnya dilaksanakan pada kelas XII semester 1 selama 3 (tiga) bulan (http://klik2013.belajar.kemdikbud.go.id/viewtopic.php?f=23&t=23).

Artinya kebijakan sekolah dengan memperbanyak praktek diluar sekolah patut di apresiasi. Karena telah terbukti banyaknya prestasi siswa Di SMK tersebut, serta banyak lulusan dari SMK tersebut yang siap terjun kedunia industri. Tapi sayangnya ini hanya diterapkan pada kelas unggulan saja, tidak diikuti pada kelas Non unggulan. Hal ini di karenakan pihak yayasan tidak mau


(16)

3

memberatkan para wali murid yang akan mengeluarkan dana lebih untuk setiap melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Industri (PKLI).

Niat pihak yayasan untuk melahirkan bibit-bibit unggul dibidang kelistrikan patut diapresiasi, ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang didapat oleh SMK jurusan TITL tersebut. Akan tetapi, hal ini akan berdampak negatif pada siswa kelas Non unggulan yang ingin memiliki psikomotorik lebih baik dibandingkan kelas unggulan.

Guru bidang studi tersebut juga menyatakan bahwa hasil belajar psikomotorik siswa yang berada di kelas non unggulan rata-rata masih dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yakni > 70. Tidak hanya itu, mereka sedikit lebih lambat dalam memahami pelajaran khususnya pada mata pelajaran instalasi motor listrik. Ini berbanding terbalik dengan siswa yang berada di kelas unggulan. Jadi ketika ada perlombaan keterampilan siswa (LKS) tingkat kabupaten, kota, maupun nasional, siswa yang berada di kelas unggulan lebih diprioritaskan dibandingkan siswa yang berada di kelas Non unggulan. Hal ini dikarenakan keterampilan dan nilai praktik siswa yang berada dikelas unggulan lebih baik dibandingkan non unggulan.

Salah seorang Siswa yang berada di kelas XI Non unggulan mengatakan bahwa meraka cenderung bosan, ngantuk serta sulit memahami saat mengikuti pelajaran dikelas. Salah satu faktornya adalah strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum mampu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar para siswa tersebut.


(17)

4

Ini merupakan masalah serius yang harus dipecahkan oleh tenaga pendidik, mengingat mata pelajaran Instalasi Motor Listrik merupakan mata pelajaran produktif yang diterima siswa kelas XI reguler program keahlian TITL.

Perbedaan pengalaman praktik antara kelas unggulan dengan kelas non

Unggulan (Reguler) seharusnya guru bidang studi tidak menerapkan strategi yang sama antara kedua kelas tersebut. Guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang lebih menekankan ke ranah kognitif sekaligus psikomotorik pada kelas

Reguler . Selain itu, peranan guru dalam membimbing siswa pada saat praktik juga diperlukan. Hal ini dilakukan agar siswa lebih mudah memahami setiap lembar kerja yang diberikan oleh guru tersebut. Fasilitas bengkel listrik yang memadai juga harus bisa dimaksimalkan oleh para siswa kelas reguler, agar dapat memberikan pengalaman praktik yang lebih banyak pada siswa kelas

reguler. Sehingga diharapkan peserta didik yang berada dikelas non unggulan dapat mengikuti kelas unggulan yang mempunyai pengalaman praktik lebih banyak serta dapat meningkatkan hasil belajar mereka khususnya mata pelajaran Instalasi motor listrik.

Djamarah (2010:33) mengatakan bahwa “Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya saling ketergantungan satu sama lain.”

Dari permasalahan tersebut diatas, guru memerlukan strategi pembelajaran yang tepat untuk kelas reguler pada saat praktik. Strategi pembelajaran yang dapat membuat peserta didik paham baik secara kognitif


(18)

5

sekaligus secara motorik dan tentunya strategi pembelajaran yang mudah dipahami oleh para siswa. Ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI reguler jurusan TITL SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli.

Dalam hal ini, ada beberapa strategi pembelajaran yang berpusat pada ranah psikomotorik. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industry)

Indra Rumahorbo (2013), hasil penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa hasil belajar Menerapkan Dasar-Dasar Teknik Digital (MDDTD) siswa yang diajarkan dengan menggunakan Strategi Pelatihan Industri (Training Within Industry) lebih tinggi dari standar ketuntasan minimal belajar secara signifikan.

Konsep dasar dari TWI dalah sebagai berikut:

1) Menghargai manusia : bila kita mengerjakannya, pasti bisa. Berkeinginan menghadapi tantangan.

2) Pendekatan secara ilmiah : melihat pekerjaan secara rasional. Karakter TWI adalah sebagai berikut:

1) Terstruktur. Bahan pelatihan TWI dibuat standart, mudah dipelajari dan mudah menggunakan

2) Dilakukan secara diskusi dan praktik.

3) Mengutamakan kemampuan (Skill) dibandingkan dengan pengetahuan, titik berat bagaimana supaya bisa melakukannya (praktik)


(19)

6

b. Pembelajaran Praktik Kejuruan Berbasis Proyek

Sungkono (2010) hasil penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Media Audio pada Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNY.

Kelebihan dan kekurangan pada penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek:

a) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.

b) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber. c) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan

praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

d) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

2. Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek:

a) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah. b) Membutuhkan biaya yang cukup banyak

c) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas.


(20)

7

d) Banyaknya peralatan yang harus disediakan.

e) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

f) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja kelompok.

g) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

c. Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium (Laboratory Training)

Mhd. Irham Fahmi Nasution (2014) hasil penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium

(Laboratory Training) dapat meningkatkan hasil belajar Dasar dan

Pengukuran Listrik siswa kelas X TITL SMK N 2 Tebing tinggi.

Berikut adalah Kelebihan dan Kelemahan model latihan laboratorium.

1. Kelebihan :

a) Meningkatkan pemahaman terhadap dinamika kelompok

b) Meningkatkan pemahaman proses sosial dengan berinteraksi didalam kelompok.

c) Meningkatkan keterampilan interpersonal.


(21)

8

2. Kelemahan:

a) Membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih lama.

b) Membutuhkan guru atau pembimbing yang berpengalaman. c) Adanya dominasi individu dalam kelompok.

d) Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

Dari beberapa strategi yang telah dijelaskan diatas, disimpulkan bahwa ketiga strategi pembelajaran diatas sangat cocok diterapkan pada siswa SMK yang menekankan kepada keterampilan siswa. Setelah berdiskusi dengan guru bidang studi tersebut, dan berbagai pertimbangan seperti waktu, biaya, kemudahan dalam penerapan, dll, penulis memilih strategi pembelajaran pelatihan Industri (Training Within Industry) sebagai strategi untuk penilitian ini. Berdasarkan hal tersebut diangkatlah penelitian yang berjudul: “Penerapan Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industry) terhadap aktivitas dan hasil belajar Instalasi Motor Listrik Siswa Kelas XI Reguler SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Adanya perbedaan jam Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara kelas unggulan dengan kelas non unggulan (reguler).

2. Strategi pembelajaran yang digunakan guru bidang studi belum dapat meningkatkan hasil belajar psikomotorik pesrta didik kelas reguler.


(22)

9

3. Masih diperlukannya strategi yang dapat membuat peserta didik paham baik secara kognitif sekaligus secara motorik.

4. Peserta didik cenderung pasif, dan kurang tertarik mengikuti materi pelajaran instalasi motor listrik.

5. Hasil belajar peserta didik kelas non unggulan (Reguler) terhadap mata pelajaran instalasi motor listrik belum memenuhi nilai KKM yakni > 70.

1.3 Pembatasan Masalah

Guna memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan, maka dibuat suatu pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Pokok bahasan materi yaitu Motor kontrol Non Programmable Logic Control (Non PLC)

2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Reguler (non

unggulan) jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Swasta Sinar Husni 2 TR Labuhan Deli.

1.4 Rumusan Masalah.

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran pelatihan industri

(Training Within Industry) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar


(23)

10

Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Swasta Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian.

Sejalan dengan rumusan masalah sepeti yang disebutkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menerapkan strategi pembelajaran pelatihan industri

(Training Within Industry) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

instalasi motor listrik siswa kelas XI reguler (Non unggulan) Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK S0wasta Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk memilih alternatif dan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta meningkatkan kompetensi guru dalam merancang atau mendesain pembelajaran.

b. Sebagai masukkan kepada pengelola sekolah dalam pembinaan dan peningkatan mutu kejuruan.

c. Sebagai alternatif pada proses belajar mengajar dalam meningkatakan hasil belajar siswa.

d. Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran disekolah.

e. Menjadi bahan referensi bagi peneliti yang relevan dikemudian hari, yang ingin mencoba pada mata pelajaran yang lain.


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penerapan strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari lembar rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa siklus I (lampiran 7) dan lembar rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa siklus II (lampiran 9). Dimana rata-rata siswa yang aktif sebanyak 69.62 % atau < 70%, meningkat 16,75% menjadi 86,37 % atau >70%.

b. Pembelajaran menggunakan strategi pelatihan industri dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat dilihat dari rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus I (lampiran 12) dan siklus II ( lampiran 15) yakni diperoleh sebanyak 13 siswa (65%) yang kompeten dengan nilai rata-rata 68,84 (< 70) meningkat menjadi 19 siswa (95%) yang kompeten atau meningkat 35% dari siklus I, dengan nilai rata-rata 85,67 atau rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebanyak 16,83 dari siklus I . Dari perolehan nilai siswa sebanyak 19 siswa (95%) yang kompeten pada siklus II, ini menunjukkan bahwa telah tercapai batas kompetensi indikator yang telah ditetapkan secara klasikal yaitu 70 % siswa memperoleh nilai >70.


(25)

62

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa dalam proses pembelajaran instalasi motor listrik dengan menggunakan strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry) mengahasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun siswa lebih aktif belajar karena guru tetap memantau siswa memulai dari awal hingga akhir pelajaran. Dengan demikian disaran kepada guru khususnya guru bidang studi instalasi motor listrik menggunakan strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry) dalam pembelajaran mata pelajaran instalasi motor listrik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrori, Mohammad. (2007). Penelitian Tindakan Kelas, Bandung; CV Wacana Prima.

Aqib, Zainal. Siti Jaiyaroh, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

BBLKI. (2015). Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Jakarta Selatan : Ditjen Binalattas Djamarah, dkk. (2010), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Eggen, Paul dan Don Kauchak. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran:

Mengajar Konten dan Keterampilan Berfikir, Edisi 6. Terjemahan oleh

Satrio Wahono. 2012. Jakarta: PT Indeks.

Erna, 2009. Indikator Keaktifan Siswa.

http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/. Diakses pada tanggal 7

Juni 2015.

Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Indra Rumahorbo. (2013). Pengaruh Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri

(Training Within Industry) Terhadap hasil Belajar Menerapkan

Dasar-Dasar Teknik Digital (MDDTD) Pada Isswa Kelas X TAV SMK Negeri 1 Sipispis T.A 2012/2013, Skripsi, FT, Unimed, Medan.

Kemendikbud. (2014). Instalasi Motor Listrik Semester 3, Jakarta.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(27)

Martinis Yamin, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta. Gaung Persada Press dan Center for Learning Innovation (CLI).

Muhammad Miftakhul Huda (2013),

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/33353. Pengaruh Penerapan

Strategi Pembelajaran Training Within Industry (Pelatihan Dalam Industri) Terhadap Hasil Belajar Praktek Motor Bensin Siswa Kelas XI SMK Nasional Malang. Diakses pada tanggal 12 April 2015.

Mhd. Irham Fahmi Nasution. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar dan Pengukuran Listrik Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi T.A. 2014/2015, Skripsi, FT, Unimed, Medan.

Nirwana, Hermawan Zuwirna dan Hasanudin. (2005). Belajar Dan Pembelajaran.

Padang: FIPUNP.

Nurinayah, Nina. (2008). Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) terhadap hasil belajar siswa (Studi Eksperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan), Skripsi, FITK, UIN, Jakarta.

Riyadi, Slamet. (2010). Instalasi Motor Listrik. Semarang: FTI, Unika.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Groub.

Sardiman.(2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-raktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Sumardjati, Prih. (2008). Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 2 untuk SMK.Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Sungkono. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek, FIP, UNY, Yogyakarta.


(28)

http://kemenag.co.id/file/dokumen/UU2003.Pdf. Diakses pada tanggal 12 April 2015.

http://smknews.net/smk-tr-sinar-husni-2-labuhan-deli-terus-bersinar-konsisten-berprestasi/. Diakses pada tanggal tanggal 7 Juni 2015.

http://klik2013.belajar.kemendikbud.go.id/viewtopic.php?f=23&t=23. Diakses


(1)

10

Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK Swasta Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian.

Sejalan dengan rumusan masalah sepeti yang disebutkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah menerapkan strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar instalasi motor listrik siswa kelas XI reguler (Non unggulan) Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK S0wasta Sinar Husni Tahun Ajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

a. Sebagai bahan informasi bagi guru untuk memilih alternatif dan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta meningkatkan kompetensi guru dalam merancang atau mendesain pembelajaran.

b. Sebagai masukkan kepada pengelola sekolah dalam pembinaan dan peningkatan mutu kejuruan.

c. Sebagai alternatif pada proses belajar mengajar dalam meningkatakan hasil belajar siswa.

d. Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran disekolah.

e. Menjadi bahan referensi bagi peneliti yang relevan dikemudian hari, yang ingin mencoba pada mata pelajaran yang lain.


(2)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Penerapan strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari lembar rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa siklus I (lampiran 7) dan lembar rekapitulasi hasil observasi aktivitas siswa siklus II (lampiran 9). Dimana rata-rata siswa yang aktif sebanyak 69.62 % atau < 70%, meningkat 16,75% menjadi 86,37 % atau >70%.

b. Pembelajaran menggunakan strategi pelatihan industri dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dapat dilihat dari rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus I (lampiran 12) dan siklus II ( lampiran 15) yakni diperoleh sebanyak 13 siswa (65%) yang kompeten dengan nilai rata-rata 68,84 (< 70) meningkat menjadi 19 siswa (95%) yang kompeten atau meningkat 35% dari siklus I, dengan nilai rata-rata 85,67 atau rata-rata hasil belajar siswa meningkat sebanyak 16,83 dari siklus I . Dari perolehan nilai siswa sebanyak 19 siswa (95%) yang kompeten pada siklus II, ini menunjukkan bahwa telah tercapai batas kompetensi indikator yang telah ditetapkan secara klasikal yaitu 70 % siswa memperoleh nilai >70.


(3)

62

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa dalam proses pembelajaran instalasi motor listrik dengan menggunakan strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry) mengahasilkan hasil belajar yang lebih baik dan dapat menuntun siswa lebih aktif belajar karena guru tetap memantau siswa memulai dari awal hingga akhir pelajaran. Dengan demikian disaran kepada guru khususnya guru bidang studi instalasi motor listrik menggunakan strategi pembelajaran pelatihan industri (Training Within Industry) dalam pembelajaran mata pelajaran instalasi motor listrik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asrori, Mohammad. (2007). Penelitian Tindakan Kelas, Bandung; CV Wacana Prima.

Aqib, Zainal. Siti Jaiyaroh, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

BBLKI. (2015). Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Listrik Sub Sektor Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik. Jakarta Selatan : Ditjen Binalattas Djamarah, dkk. (2010), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Eggen, Paul dan Don Kauchak. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajar Konten dan Keterampilan Berfikir, Edisi 6. Terjemahan oleh Satrio Wahono. 2012. Jakarta: PT Indeks.

Erna, 2009. Indikator Keaktifan Siswa.

http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/. Diakses pada tanggal 7 Juni 2015.

Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Indra Rumahorbo. (2013). Pengaruh Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industry) Terhadap hasil Belajar Menerapkan Dasar-Dasar Teknik Digital (MDDTD) Pada Isswa Kelas X TAV SMK Negeri 1 Sipispis T.A 2012/2013, Skripsi, FT, Unimed, Medan.

Kemendikbud. (2014). Instalasi Motor Listrik Semester 3, Jakarta.

Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada.


(5)

Martinis Yamin, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta. Gaung Persada Press dan Center for Learning Innovation (CLI).

Muhammad Miftakhul Huda (2013),

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TM/article/view/33353. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Training Within Industry (Pelatihan Dalam Industri) Terhadap Hasil Belajar Praktek Motor Bensin Siswa Kelas XI SMK Nasional Malang. Diakses pada tanggal 12 April 2015.

Mhd. Irham Fahmi Nasution. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Laboratorium Terhadap Hasil Belajar dan Pengukuran Listrik Siswa Kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Tebing Tinggi T.A. 2014/2015, Skripsi, FT, Unimed, Medan.

Nirwana, Hermawan Zuwirna dan Hasanudin. (2005). Belajar Dan Pembelajaran. Padang: FIPUNP.

Nurinayah, Nina. (2008). Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) terhadap hasil belajar siswa (Studi Eksperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan), Skripsi, FITK, UIN, Jakarta.

Riyadi, Slamet. (2010). Instalasi Motor Listrik. Semarang: FTI, Unika.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Groub.

Sardiman.(2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-raktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Sumardjati, Prih. (2008). Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 2 untuk SMK.Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Sungkono. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Melalui Pembelajaran Berbasis Proyek, FIP, UNY, Yogyakarta.


(6)

http://kemenag.co.id/file/dokumen/UU2003.Pdf. Diakses pada tanggal 12 April 2015.

http://smknews.net/smk-tr-sinar-husni-2-labuhan-deli-terus-bersinar-konsisten-berprestasi/. Diakses pada tanggal tanggal 7 Juni 2015.

http://klik2013.belajar.kemendikbud.go.id/viewtopic.php?f=23&t=23. Diakses pada tanggal 6 September 2015.


Dokumen yang terkait

Kelas 10 SMK Teknik Industri Analisa Perancangan Kerja 1

0 5 412

Kelas 10 SMK Teknik Industri Analisa Perancangan Kerja 2

4 33 96

Kelas 10 SMK Teknik Industri Penanganan Material 2

6 34 175

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK SWASTA SINAR HUSNI MEDAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 2 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIRS-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR INSTALASI MOTOR LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TIPTL DI SMK SWASTA BUDHI DARMA.

0 5 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA SINAR HUSNI 2 TR LABUHAN DELI TP 2015/2016

0 2 26

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRAINING WITHIN INDUSTRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 1 30

KESESUAIAN PERENCANAAN FASILITAS BENGKEL JURUSAN TEKNIK INSTALANSI TENAGA LISTRIK PROGRAM STUDI KETENAGA LISTRIKAN DI SMK SWASTA SINAR HUSNI 2 TR LABUHAN DELI DITINJAU DARI KRITERIA MINIMUM.

1 3 16

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES DANMOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN HUKUM-HUKUM RANGKAIAN ARUS SEARAH KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK TR SINAR HUSNI MEDAN TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 1 25

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN ELABORASI DAN INTERAKSI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKNS SISWA SMK SINAR HUSNI MEDAN.

0 1 33