PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRAINING WITHIN INDUSTRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TGB SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRAINING WITHIN INDUSTRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TGB

SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

BOBY FRANS CHRISTIAN SIMBOLON

NIM. 5113 111 008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Boby Frans C. Simbolon. Nim. 5113111008. Penerapan Strategi Pembelajaran Training Within Industry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian TGB SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menggambar konstruksi tangga melalui penerapan strategi pembelajaran Training Within Insustry (TWI) di kelas XI SMK Negeri 2Pematangsiantar.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 28 orang, strategi penelitian ini bersifat deskriktif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan

Penelitian ini dilaksanakan dengan dua sisklus dan menggunakan penilaian lembar observasi hasil belajar menggambar konstruksi tangga. Dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terlihat meningkatnya hasil belajar siswa

Hasil penelitian menggunakan strategi pembelajaran training within industry dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dimana peningkatan dari siklus I ke siklus II, dimana ketuntasan siswa pada siklus I terdapat 6 orang siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan 22 orang siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Sedangkan pada siklus II ketuntasan siswa pada siklus II tidak terdapat lagi siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan Strategi pembelajaran Training Within Industry adalah mengalami peningkatan, dimana dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,76 meningkat menjadi 83,05 dengan rata-rata peningkatan penguasaan materi pada siklus I dan siklus II sebesar 11%.

Dari hasil peningkatan hasil belajar tersebut berarti bahwa penerapan stategi pembelajaran training within industry pada mata diklat menggambar Konstruksi Tangga mengalami peningkatan.


(6)

ii

ABSTRACT

Boby Frans C. Simbolon. Nim. 5113111008. Application of Learning Strategy Training Within Industry to improve the Learning Outcomes to draw Construction stairs Grade XI Skills Competensi TGB SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Thesis. Engineering Faculty Of The State University Of Medan.

This research aims to knowto improve of the Learning Outcomes of student learning on subjectsdraw Construction stairsthrough the application of learning strategies Training Within Insustry (TWI) in class XI SMK Negeri 2 Pematangsiantar.

The subject of this research is the grade XI Skills Competensi Architecture Engineering SMK Negeri 2 Pematangsiantar academic year 2015/2016 with the number of students 28 people, the strategy of this research are deskriktif which aims to find out the average student results of the Study at the time of the study carried out.

This research was carried out with two sisklus and using the results of the observation sheet assessment learn to draw Construction stairs. And the results obtained from this research is seen increasing student learning outcomes

Results of research employ learning strategies training within industry can achieve the criteria completeness Minimum (KKM) where the increase of cycle I to cycle II, where completeness students in cycle I, there are 6 students who do not achieve the Minimum Completeness Criterion (KKM) and 22 students reaching Minimum completenessCriterion (KKM). While on cycle II completeness students in cycle II there were no longer students who do not achieve the Minimum Completeness Criterion (KKM).

The average student learning results after application of Learning Strategy Training Within Industry is experiencing an increasing cycle I, where the average value of student Learning Outcomesis 73.76 increased to 83.05 with an average increased mastery of the material on the cycle I and cycle II amounted to 11%.

From the Learning Outcomes results improvement means that Application of Learning Strategy Training Within Industryon draw Construction stairsCompetensi has increased.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat, kasih dan anugrah-Nya berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan

judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Training Within Industry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian TGB SMK Negeri 2 Pematangsiantar”. Proposal ini merupakan salah satu persyaratan penelitian menuju penyelesaian skripsi

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dari berbagai pihak, baik materi, dukungan dan informasi dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan waktu, nasehat, arahan serta petunjuk kepada

penulis dalam penyusunan proposal ini.

2. Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

3. Drs. Asri Lubis, ST., M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan dan pembimbing akademik.

4. Drs. Nono Sebayang, M.Pd, selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan.

5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Teknik Bangunan.


(8)

iv

selaku Dosen Narasumber yang telah banyak memberikan bimbingan

kepada penulis selama perkuliahan.

7. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd, selaku Dosen Narasumber.

8. Dr. Rachmat Mulyana, M.Si selaku Dosen Narasumber.

9. Bapak/Ibu Dosen serta Asisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri

Medan, khususnya di Fakultas Teknik Bangunan yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

10.Bapak Drs. M.Sinaga, selaku kepala sekolah SMK Negeri 2

Pematangsiantar atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.

11.Ibu Kurniati Nainggolan, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Menggambar

Konstruksi Tangga atas bantuan dan kerjasamanya.

12.Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Biner Simbolon, ST dan

Bontor H. Silitonga yang telah memberikan cinta dan kasihnya,

memberikan dukungan,semangat dan doa kepada penulis.

13.Kakakku Ira Lestari R. Simbolon dan kedua adikku Shanaz P. Simbolon

dan Debora N. Simbolon terkasih atas kasih sayang, dukungan dan doa

yang mereka berikan

14.Kepada Anna Angela Sitinjak yang telah memberikan dukungan doa dan

semangat kepada penulis.

15.Rekan-rekan Pendidikan Teknik Bangunan angkatan 2011 yang telah

memberikan dukungan baik berupa moral maupun materi sehingga skripsi

ini dapat diselesaikan. Terima kasih telah menjadi teman-teman yang

menyenangkan dan perhatian.


(9)

v

doa dan semangat kepada penulis

Dan akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas semua dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga Tuhan

memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan

baik dari segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Januari 2016 Penulis

Boby Frans C. Simbolon NIM. 5113111008


(10)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoritis ... 11

1. Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga ... 11


(11)

vii

1.2Hasil Belajar ... 12

1.3Menggambar Konstruksi Tangga ... 14

2. Metode Pembelajaran Training Within Industry ... 16

B. Penelitian Yang Relevan ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 25

D. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian ... 28

D. Definisi Operasional ... 30

E. Rancangan Penelitian ... 31

F. Prosedur Penelitian ... 32

G. Teknik dan Alat Pengumpulan data ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 44

1.Siklus I ... 45

2.Siklus II ... 49

B. Uji Hipotesis Penelitian ... 52

C. Pembahasan ... 55


(12)

viii BAB V SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN ... 58

B. IMPLIKASI ... 59

C. SARAN ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61


(13)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga Siswa Kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Pematangsiantar ... 4

Tabel 1.2 Nilai Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Pematangsiantar ... 4

Tabel 2.1 Proses Pembelajaran Training Within Industri ... 21

Tabel 3.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 34

Tabel 3.3 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ... 35

Tabel 3.4 Lembar Penilaian Siswa ... 37

Tabel 3.5 Rubrik Lembar Penilaian pada hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga ... 38

Tabel 3.6 Skor Hasil Praktik ... 42

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Praktek Menggambar Konstruksi Tangga Siklus I ... 47

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Praktek Menggambar Konstruksi Tangga Siklus II . 50 Tabel 4.5 Tabel Ketuntasan Hasil Praktek Siswa Siklus I Dan Siklus II ... 52


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.2 Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer ... 22

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Arikunto ... 30

Gambar 4.2 Grafik Histogram Hasil Belajar Siklus I ... 47

Gambar 4.4 Grafik Histogram Hasil Belajar Siklus II ... 51

Gambar 4.6 Grafik Histogram Ketuntasan Siswa Siklus I dan Siklus II ... 52


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 63

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 67

Lampiran 3 Tes Praktek ... 87

Lampiran 4 Job Sheet ... 87

Lampiran 5 Lembar Penilaian ... 88

Lampiran 6 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 93

Lampiran 7 Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 93

Lampiran 8 Surat Perubahan Judul Skripsi ... 94

Lampiran 9 Surat Permohonan Izin Observasi ... 95

Lampiran 10 Surat Keterangan Observasi Awal ... 96

Lampiran 11 Surat Pernyataan ... 97

Lampiran 12 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 98

Lampiran 13 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 99

Lampiran 14 Daftar Bimbingan Skripsi ... 100

Lampiran 15 Daftar Revisi Proposal Penelitian ... 104

Lampiran 16 Daftar Revisi Ujian Meja Hijau ... 107


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

individu yang secara langsung maupun tidak langsung dipersiapakan untuk

menopang dan mengikuti laju perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK). Dalam Upaya peningkatan mutu pendidikan banyak hal yang harus

diperhatikan, yaitu proses belajar mengajar (PBM) karena dengan pelaksanaan

proses mengajar yang baik tersebut tujuan pendidikan akan tercapai. Proses

belajar mengajar akan menujukan hasil yang baik tersebut tujuan pendidikan akan

tercapai.

Salah satu bentuk upaya tersebut adalah dilakukan perubahan dan

perbaikan guna meningkatkan mutu pendidikan. Sesuai dengan UU No. 20 Tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan

bahwa “Pendidkan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya pontensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta


(17)

2

Dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa

maka pemerintah memberikan pelayanan pendidikan baik bersifat formal,

nonformal maupun informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang

diselenggarakan sekolah-sekolah pada umumnya, terdiri dari Sekolah Dasar (SD),

sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi/Universitas. Pendidikan

nonformal dapat berupa kursus maupun bimbingan belajar diselenggarakan

pemerintah ataupun lembaga-lembaga terkait.

Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu

melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah sekolah menengah kejuruan

(SMK). Sebagai lulusan yang siap pakai didunia kerja haruslah memiliki mutu

dan keterampilan untuk menghadapinya. Melalui lembaga pendidikan inilah para

siswa/i dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Sesuai dengan Spektrum Sekolah Menengah Kejuruan (2008), SMK

memiliki tujuan untuk: 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia

produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

dunia usaha dan dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai

kompetensi dan program keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan peserta didik

agar mampu memilih karir, ulet, gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di

lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian

yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik


(18)

3

membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan

program keahlian yang dipihnya.

SMK Negeri 2 Pematangsiantar merupakan salah satu lembaga pendidikan

formal yang memberi bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, sikap mandiri,

disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga

kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai

dengan bidangnya.SMK Negeri 2 Pematangsiantar memiliki program keahlian

Teknik Bangunan, Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang

diharapkan dapat menguasai gambar teknik baik secara teori maupun prakteknya

agar dapat bersaing dalam penerapan ilmu yang diperoleh sesuai dengan

bidangnya dilapangan kerja.

Mata pelajaran Menggambar Konstruksi Tangga pada dasarnya

membekali siswa dengan keahlian teknik bangunan untuk mendidik dan melatih

siswa agar dapat berkompeten menggambar konstruksi tangga suatu bangunan

dengan manual atau menggunakan perangkat lunak komputer. Dengan menguasai

mata pelajaran menggambar konstruksi tangga diharapkan nantinya siswa dapat

mengimplementasikan kedunia kerja. Dimana hal ini merupakan salah satu tujuan

yang diambil dari tujuan kurikulum KTSP.

Berdasarkan hasil observasi awal dan keterangan dari pihak SMK Negeri 2

Pematangsiantar, diperoleh nilai belajar ketuntasan dan persentase nilai mata

pelajaran Menggambar Konstruksi Tangga sebagaimana disajikan dalam tabel


(19)

4

Tabel 1.1 Nilai hasil belajar ketuntasan menggambar konstruksi tangga siswa kelas XI Kompetensi keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Pematangsiantar TahunAjaran 201 4/2015.

N0 Kriteria Ketuntasan

Minimum Fo (orang) Fr (%) Keterangan

1 ≥ 70 24 89 Tuntas

2 <70 3 11 Tidak Tuntas

Jumlah 27 100

Sumber : Daftar Kumpulan Nilai (DKN) SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Tabel 1.2 Nilai Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga Siswa Kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri2

Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

No Interval Kelas Fo (orang) Frekuensi

Relatif (%) Keterangan 1 2 3 4 90-100 80-89 70-79 <70 6 7 11 3 22,3 25,9 40,7 11,1 Sangat Kompeten Kompeten Cukup Kompeten Kurang Kompeten

Jumlah 27 100

Sumber : Daftar Kumpulan Nilai (DKN) SMK Negeri 2 Pematangsiantar

Dari kedua tabel di atas, maka dapat disebutkan bahwa masih ada siswa

yang belum mencapai KKM yaitu 11% siswa dengan rincian nilai rata-rata kelas

hasil belajar Menggambar Konstruksi Tangga kelas XI tahun pelajaran 2014/2015

adalah 22,3 % mendapat predikat sangat kompeten , 25,9% mendapat predikat

kompeten, 40,7% mendapatkan cukup kompeten dan 11,1% mendapat predikat

kurang kompeten.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru bidang studi ini,


(20)

5

konvensional di mana pembelajaran menggunakan ceramah dan tanya jawab

sehingga pembelajaran masih berorientasi kepada guru, dalam hal ini proses

belajar mengajar belum menekankan keaktifan dan partisipasi siswa. Oleh sebab

itu, siswa hanya menerima apa yang disajikan oleh guru sehingga siswa tidak

termotivasi untuk berperan aktif dalam belajar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru merupakan kunci dalam

meningkatkan mutu pendidikan dan bertanggungjawab untuk mengatur,

mengarahkan, serta menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan di kelas dan di ruang praktik. Untuk menunjang

kegiatan tersebut maka perlu dikembangkan metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Melihat dari hasil belajar menggambar konstruksi tangga yang kurang baik

sehingga dimungkinkan salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemilihan

strategi pembelajaran yang digunakan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengubah strategi pembelajaran melalui penelitian

tindakan kelas menggunakan strategi pembelajaran ranah motorik, ini merupakan

pembelajaran praktik melalui kegiatan kerja siswa. Dalam hal ini, siswa akan

dapat menguasai keterampilan kerja secara optimal. Strategi pembelajaran ranah

motorik terbagi atas empat yaitu: 1) Strategi pelatihan industri (TWI), 2)

pembelajaran praktik kejuruan kerbasis proyek, 3) Strategi pembelajaran model


(21)

6

Peneliti memilih menggunakan strategi Training Within Industry (TWI)

adalah karena Strategi ini dapat mendorong siswa dalam menguasai materi dan

praktik serta pengetahuan dan prilaku yang bertalian langsung dengan

keterampilan tersebut. Peneliti mengharapkan siswa aktif dalam proses belajar

mengajar dan dengan Strategi Training Within Industry ini diharapkan akan dapat

meningkatkan hasil belajar motorik secara optimal. Strategi pembelajaran

pelatihan industri (Training Within Industry) yang terdiri dari 5 tahap kegiatan

pembelajaran, yaitu : 1) tahap persiapan. 2) tahap peragaan 3) tahap peniruan 4)

tahap praktik, dan 5) tahap evaluasi.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan melihat aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dengan judul :

Penerapan Strategi Pembelajaran Training Within Industry Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Konstruksi Tangga Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian TGB SMK Negeri 2 Pematangsiantar

B.

Indentifikasi Masalah

Berdasarkan Latar belakang yang di uraikan diatas, dapat di

identifikasikan beberapa masalah antara lain :

1. Hasil belajar Menggambar konstruksi Tangga siswa kelas XI Kompetensi

Keahlian Teknik Gambar Bangunan masih belum optimal, dengan standar


(22)

7

2. Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi masih

bersifat konvensional di mana pembelajaran menggunakan ceramah dan

tanya jawab.

3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi karena

proses pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) yang

cenderung membesonkan siswa.

4. Guru belum menggunakan strategi pembelajaran Training Within Industry

pada siswa kelas XI Kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 2 Pematangsiantar.

C.

Pembatasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, indentifikasi masalah, waktu dana

dan kemampuan yang dimiliki penulis terbatas. Maka penulis membatasi

penelitian ini hanya pada :

1. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menggambar konstruksi tangga

adalah 70.

2. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Strategi pembelajaran

Training Within Industry.

3. Yang menjadi Objek penelitian adalah siswa kelas XI kompetensi keahlian

teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran

2015/2016.

4. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi


(23)

8

D.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan Strategi pembelajaran Training Within Industry dapat

mencapai hasil belajar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70

pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Tangga siswa Kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Pematangsiantar Tahun Ajaran 2015/2016?

2. Apakah penggunaan Strategi pembelajaran Training Within Industry dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi

Tangga siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2015/2016?

E.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan

yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mencapai hasil belajar kriteria ketuntasan minimum (KKM) yaitu

70 pada mata pelajaran Menggambar konstruksi tangga dengan materi

menggambar konstruksi tangga beton bertulang,dengan menggunakan

Strategi Training Within Industry.

2. Untuk meningkatkan hasil belajarmata pelajaran Menggambar konstruksi

tangga dengan materi menggambar konstruksi tangga beton bertulang,


(24)

9

F.

Maanfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat, sehingga berguna untuk guru, siswa, sekolah, dan orang tua. Adapun

manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat secara teori untuk menambah wawasan baru dalam

pembelajaran Mengambar Konsturksi Tangga dan sebagai masukan atau

informasi bagi guru dalam pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

1) Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

b. Bagi Guru

1) Untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan ini akan

menimbulkan rasa puas bagi guru karena sudah melakukan

sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

2) Untuk dapat berkembang secara professional karena dapat

menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki

pembelajaran yang dikelolanya.

c. Bagi siswa

Menumbuhkan motivasi belajar dan memperjelas pemahaman


(25)

10

d. Bagi Mahasiwa

1) Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam

pembuatan karya ilmiah.

2) Sebagai masukan bagi mahasiswa atau calon guru untuk

menerapkan Strategi pembelajaran yang tepat dalam proses


(26)

58 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,

yaitu:

1. Penggunaan strategi pembelajaran training within industry dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dimana peningkatan dari siklus I ke

siklus II, dimana ketuntasan siswa pada siklus I terdapat 6 orang siswa yang

tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan 22 orang siswa

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) . Sedangkan pada siklus II

ketuntasan siswa pada siklus II tidak terdapat lagi siswa yang tidak

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan Strategi

pembelajaran Training Within Industry adalah mengalami peningkatan,

dimana dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,76

meningkat menjadi 83,05 dengan rata-rata peningkatan penguasaan materi

pada siklus I dan siklus II sebesar 11%. Dari hasil peningkatan hasil belajar

tersebut berarti bahwa penerapan stategi pembelajaran training within

industry pada mata diklat menggambar Konstruksi Tangga mengalami

peningkatan. Oleh karena itu, penerapan strategi pembelajaran Training

Within Industry dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran


(27)

59

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran

2015/2016.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif

antara strategi pembelajaran Training Within Industry terhadap hasil belajar pada

mata pelajaran menggambar konstruksi tangga pada siswa kelas XI Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Training Within Industry

dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran menggambar konstruksi tangga

pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri

2 Pematangsiantar. Hal ini menjadi bukti bahwa strategi pembelajaran Training

Within Industry dapat diterapkan pada mata pelajaran menggambar konstruksi

bangunan terutama untuk meningkatkan hasil belajar.

Penggunaan model pembelajaran Training Within Industry sangat tepat

dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Strategi

pembelajaran Training Within Industry menghadapkan siswa pada masalah nyata

yaitu praktek dan keterampilan dan siswa akan lebih meningkat dari pada

menggunakan pembelajaran konvensional.

Dalam proses belajar mengajar mengunakan strategi pembelajaran TWI

seorang siswa akan benar-benar memahami apa yang disampaikan guru karena

dengan strategi pembelajaran TWI siswa lebih memahami materi praktik yang

akan diajarkan karena siswa akan langsung mempraktikan dan dibimbing


(28)

60

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian membuktikan

bahwa strategi pembelajaran Training Within Industry mampu meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran menggambar konstruksi tangga, terlihat dari

rata-rata hasil belajar yang mengalami peningkatan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpuan di atas, saran yang dapat diberikan untuk

pelaksanaan penerapan metode pemberian tugas dan resitasi adalah :

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Menggambar Konstruksi Tangga agar

dapat menerapkan stategi pembelajaran training within industry untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan stategi

pembelajaran training within industry ini menggunakan standar kompetensi

yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

3. Disarankan agar stategi training within industry ini digunakan pada mata


(29)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto. 2010. Belajar Dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: Rajawali.

Mudjiono Dan Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajan. Jakarta: Rineka Cipta.

Manurung, Nikosari 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Pelatihan Industri

(Training Within Industry) untuk meningkatkan hasil belajar praktek Kejuruan Batu Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014,

Medan:FT.Unimed.

Nolker, H. dan Schoenfeldt, E. 1983. Pendidikan Kejuruan: Pembelajaran,

Kurikulum dan Perencanaan. Jakarta: Gramedia.

Reslyani, Penerapan Metode Training Within Industry (TWI) Untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Konstruksi Kayu Pada Siswa Kelas IX Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.P 2010/2011 Medan:FT.Unimed.

Roestiyah, NK. 1989. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara.

Rumahorbo, Indra 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri (

Training Within Industry) Terhadap hasil belajar menerapkan dasar-dasar Teknik Digital (MDDTD) Pada Siswa Kelas X TAV SMK Negeri 1 Sipispis TA 2012/2013 Medan:FT.Unimed.

Sipangkar, Paian. 2014. pengaruh strategi pembelajaran pelatihan industri dan

motivasi berprestasi terhadap hasil belajar menggambar teknik dasar pada siswa kelas x bb program keahlian teknik bangunan beton smk negeri 1 merdeka berastagi, Medan: FT. Unimed.


(30)

62

Subarkah, Imam. 1988. Konstruksi Bangunan Gedung. Bandung: Penerbit Idea darma Bandung

Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Slameto. 2003. Belajar dan faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Wena, Made. 2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Malang: Bumi Aksara.


(1)

d. Bagi Mahasiwa

1) Melatih dan menambah pengalaman bagi mahasiswa dalam

pembuatan karya ilmiah.

2) Sebagai masukan bagi mahasiswa atau calon guru untuk

menerapkan Strategi pembelajaran yang tepat dalam proses


(2)

58

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan,

yaitu:

1. Penggunaan strategi pembelajaran training within industry dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dimana peningkatan dari siklus I ke

siklus II, dimana ketuntasan siswa pada siklus I terdapat 6 orang siswa yang

tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan 22 orang siswa

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) . Sedangkan pada siklus II

ketuntasan siswa pada siklus II tidak terdapat lagi siswa yang tidak

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan penerapan Strategi

pembelajaran Training Within Industry adalah mengalami peningkatan,

dimana dari siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,76

meningkat menjadi 83,05 dengan rata-rata peningkatan penguasaan materi

pada siklus I dan siklus II sebesar 11%. Dari hasil peningkatan hasil belajar

tersebut berarti bahwa penerapan stategi pembelajaran training within

industry pada mata diklat menggambar Konstruksi Tangga mengalami peningkatan. Oleh karena itu, penerapan strategi pembelajaran Training

Within Industry dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Menggambar Konstruksi Tangga siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian


(3)

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran

2015/2016.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif

antara strategi pembelajaran Training Within Industry terhadap hasil belajar pada

mata pelajaran menggambar konstruksi tangga pada siswa kelas XI Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Training Within Industry

dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran menggambar konstruksi tangga

pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri

2 Pematangsiantar. Hal ini menjadi bukti bahwa strategi pembelajaran Training

Within Industry dapat diterapkan pada mata pelajaran menggambar konstruksi bangunan terutama untuk meningkatkan hasil belajar.

Penggunaan model pembelajaran Training Within Industry sangat tepat

dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Strategi

pembelajaran Training Within Industry menghadapkan siswa pada masalah nyata

yaitu praktek dan keterampilan dan siswa akan lebih meningkat dari pada

menggunakan pembelajaran konvensional.

Dalam proses belajar mengajar mengunakan strategi pembelajaran TWI

seorang siswa akan benar-benar memahami apa yang disampaikan guru karena

dengan strategi pembelajaran TWI siswa lebih memahami materi praktik yang

akan diajarkan karena siswa akan langsung mempraktikan dan dibimbing


(4)

60

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian membuktikan

bahwa strategi pembelajaran Training Within Industry mampu meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran menggambar konstruksi tangga, terlihat dari

rata-rata hasil belajar yang mengalami peningkatan.

C. Saran

Berdasarkan kesimpuan di atas, saran yang dapat diberikan untuk

pelaksanaan penerapan metode pemberian tugas dan resitasi adalah :

1. Diharapkan kepada guru mata pelajaran Menggambar Konstruksi Tangga agar

dapat menerapkan stategi pembelajaran training within industry untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan stategi

pembelajaran training within industry ini menggunakan standar kompetensi

yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

3. Disarankan agar stategi training within industry ini digunakan pada mata


(5)

61

Arikunto, S. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Daryanto. 2010. Belajar Dan Mengajar. Bandung: CV. Yrama Widya.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali.

Mudjiono Dan Dimyati. 2006. Belajar Dan Pembelajan. Jakarta: Rineka Cipta.

Manurung, Nikosari 2013. Penerapan Metode Pembelajaran Pelatihan Industri (Training Within Industry) untuk meningkatkan hasil belajar praktek Kejuruan Batu Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014, Medan:FT.Unimed.

Nolker, H. dan Schoenfeldt, E. 1983. Pendidikan Kejuruan: Pembelajaran, Kurikulum dan Perencanaan. Jakarta: Gramedia.

Reslyani, Penerapan Metode Training Within Industry (TWI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Konstruksi Kayu Pada Siswa Kelas IX Program Keahlian Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.P 2010/2011 Medan:FT.Unimed.

Roestiyah, NK. 1989. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara.

Rumahorbo, Indra 2013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Pelatihan Industri ( Training Within Industry) Terhadap hasil belajar menerapkan dasar-dasar Teknik Digital (MDDTD) Pada Siswa Kelas X TAV SMK Negeri 1 Sipispis TA 2012/2013 Medan:FT.Unimed.

Sipangkar, Paian. 2014. pengaruh strategi pembelajaran pelatihan industri dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar menggambar teknik dasar pada siswa kelas x bb program keahlian teknik bangunan beton smk negeri 1 merdeka berastagi, Medan: FT. Unimed.


(6)

62

Subarkah, Imam. 1988. Konstruksi Bangunan Gedung. Bandung: Penerbit Idea darma Bandung

Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Slameto. 2003. Belajar dan faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Wena, Made. 2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Malang: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 3 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA PROGRAM KEAHLIAN KBB SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 6 27

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN, PINTU DAN JENDELA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DOLOKSANGGUL.

0 2 28

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS XI TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN.

0 3 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TGB SMK N 1 BALIGE.

1 4 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR ILMU BANGUNAN GEDUNG SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 3 21

PEMANFAATAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK DASAR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 2 27

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PELATIHAN INDUSTRI (TRAINING WITHIN INDUSTRY) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRAKTEK KERJA BATU PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI TAHUN AJARAN 2013/2014.

5 10 27

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN SMK NEGERI 5 BANDUNG.

0 0 30