PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK SWASTA YAHDI T.A

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X PROGRAM

KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK SWASTA YAHDI T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

Ari Purwadi

5113122003

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

ARI PURWADI :Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Yahdi Helvetia T.A. 2015/2016”. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Masalah penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata diklat Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup dan mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada materi keselamatan dan kesehatan kerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Yahdi Helvetia sebanyak 26 orang. Objek penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup dengan model pembelajaran kooperatif

Group Investigation (GI) pada materi Keselamatan dan kesehatan kerja Tahun

Ajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Hasil belajar siklus I diperoleh 17 siswa (65,39%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 9 siswa (34,61%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 70,96 dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 65,39%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar siklus II diperoleh 22 siswa (84,61%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (15,39%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 77,57 dengan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 84,61%. Jika dibandingkan data dari siklus I dan siklus II maka diperoleh nilai rata-rata pada 17 siswa disiklus I bertambah sebanyak 5 siswa disiklus II menjadi 22 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar berkurang dari 9 siswa yang tidak tuntas disiklus I menjadi 4 siswa di siklus II. 2) Hasil aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh 14,88 (74,42%) meningkat pada siklus II menjadi 17,71 (85,57%) dengan kriteria siswa aktif. Karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dan mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II maka dapat disimpulakan bahwa model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata diklat Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup pada siswa kelas X teknik kendaraan ringan.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Bejalar, Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup, Model Kooperatif Tipe Group Investigation, Penelitian Tindakan Kelas.


(5)

ABSTRACT

ARI PURWADI : Improved Learning Activities and Results Health, Safety And

Environment By Using Cooperative Learning Model Group Investigation Students of Class X TKR SMK Swasta Yahdi Helvetia School Year 2015/2016. Essay. Faculty of Engineering, University of Medan. 2016

The research problem is the low activity and student learning outcomes in training eye safety, occupational health and the environment. The purpose of this study was to determine the increase in activity and student learning outcomes in training eye safety, occupational health and the environment and determine the extent of the increase in the ability of students using cooperative learning model of Group Investigation (GI) on occupational safety and health material. This research is a classroom action research. The subject of this research is the students of class X SMK Swasta Yahdi Helvetia many as 26 people. The object of this research is to improve the activity and learning outcomes Safety, health and environmental cooperative learning model of Group Investigation (GI) on Occupational health and safety matter Academic Year 2015/2016. The results showed: 1) The results of the first cycle of learning gained 17 students (65.39%) have achieved mastery learning and 9 students (34.61%) are not yet complete. The average value of 70.96 class with the level of completeness in classical amounted to 65.39%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, of the test results obtained by studying the second cycle of 22 students (84.61%) have achieved mastery learning and 4 students (15.39%) are not yet complete. The average value increased to 77.57 classes with classical learning completeness level of 84.61%. If compared to the data from the first cycle and the second cycle of the obtained average value of the 17 students cycled I grow as much as 5 students cycled II to 22 students, while the students who have not completed the study was reduced from nine students who did not complete cycled I to 4 students in the second cycle. 2) The results of learning activities of students in the first cycle was obtained 14.88 (74.42%) increased in the second cycle into 17.71 (85.57%) with active student criteria. Because it has met the criteria of completeness of student learning and increased from the first cycle and the second cycle, it can disimpulakan that cooperative learning model of Group Investigation (GI) can increase the activity and learning outcomes of training eye safety, occupational health and the environment in class X TKR.

Keywords: Activities Learning, results of learning, Safety, health and environment, Model Investigation Cooperative Group Type, Class Action Research.


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian alam yang selalu melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Swasta Yahdi Tahun Ajaran 2015/ 2016.

Shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan risalahnya kepada seluruh umat manusia, semoga dengan selalu bershalawat kepadanya kita ditakdirkan bertemu dengannya diakhir jaman kelak. Dalam penulisan dan pembuatan skripsi ini Penulis banyak mengalami kendala-kendala karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Namun berkat dan usaha penulis yang telah banyak mendapat bimbingan dan arahan dari Bapak Prof. Dr. Siman, M.Pd selaku dosen pembimbing penulis, akhinya skripsi ini dapat diselasaikan dan untuk itu juga penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(7)

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Medan.

7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu kepada saya selama ini.

8. Bapak Nandaru Putra Yanda, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Swasta Yahdi.

9. Bapak Ridwan Fahmi Pulungan, S.Pd selaku Guru mata pelajaran K3LH. 10. Teristimewah Kepada Keluarga penulis terutama kepada orang tua penulis

yang terkasih ayahanda Nurodin dan ibunda Tumini yang senantiasa memberikan doa, dukungan moril dan materil serta bimbingan kepada penulis.

11. Teman - teman prodi Pendidikan Teknik Otomotif stambuk 2011 yang memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis, serta masih banyak pihak lain yang membantu namun tidak terucapkan satu persatu, maka penulis mohon maaf.


(8)

12. Seluruh rekan rekan seperjuangan HMI Komisariat FT Universitas Negeri Medan yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi untuk maju dalam prestasi semoga kita semua menjadi golongan orang sukses.

Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi, maupun tata bahasa. Untuk itu Penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan dari berbagai pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Ari Purwadi NIM. 5113122003


(9)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

ABSTRAK... i

ABSTRACK... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Batasan Istilah... 9

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 11

1. Pengertian Belajar... 11

a. Ciri-ciri belajar... 13

b. Prinsip-prinsip belajar ... 14

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar ... 14

2. Aktivitas Belajar... 17

3. Hasil Belajar... 21

4. Hakikat Hasil Belajar K3LH ... 26


(10)

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ... 28

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 30

c. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 31

d. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif ... 32

6. Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation... 33

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation... 33

b. Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation... 34

c. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation Dengan Mata Pelajaran K3LH... 37

B. Penelitian yang relevan... 40

C. Kerangka Berfikir... 42

D. Hipotesis ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 44

B. Jenis Penelitian... 44

C. Subjek Penelitian... 44

D. Objek Penelitian ... 44

E. Definisi Operasional Variabel... 45

F. Desain Penelitian... 46

G. Prosedur Penelitian... 46

H. Data dan Teknik Pengumpulan Data... 52

I. Teknik Analisi Data ... 61

J. Indikator Keberhasilan ... 64

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Pembahasan ... 65

1. Siklus I ... 65

2. Siklus II... 70


(11)

1. Hasil Tes Belajar ... 75

2. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 77

3. Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA... 84


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Kompetensi Siswa X TKR... 3

Tabel 2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation . 37 Tabel 3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Group Investigation Pada Mata Pelajaran Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup... 39

Tabel 4. Langkah-langkah Tindakan Siklus... 48

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penilaian... 51

Tabel 6. Lembar Observasi Belajar Guru ... 57

Tabel 7. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 59

Tabel 8. Perkembangan Nilai Post tes Tes Hasil Belajar Siswa... 76

Tabel 9. Tingkat Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus I... 77

Tabel 10. Tingkat Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siswa Siklus II... 77

Tabel 11. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus ... 78


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 46

Gambar 2. Histogram Hasil Belajar Siswa ... 76

Gambar 3. Histogram Persentase Hasil Belajar Siswa... 76

Gambar 4. Histogram Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 78

Gambar 5. Histogram Persentase Hasil bservasi Aktivitas Belajar Siswa 79 Gambar 6. Histogram Hasil Observasi Aktivitas Guru... 80


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 85

Lampiran 2. RPP ... 89

Lampiran 3. Tes Hasil Belajar 1... 105

Lampiran 4. Tes Hasil Belajar 2... 107

Lampiran 5. Daftar Kumpulan Nilai 2014 - 2015 ... 110

Lampiran 6. Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I... 111

Lampiran 7. Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II... 113

Lampiran 8. Daftar Perolehan Hasil Belajar Siswa... 115

Lampiran 9. Daftar Aktivitas Belajar Siklus I... 117

Lampiran 10. Daftar Aktivitas Belajar Siklus II ... 121

Lampiran 11. Data Aktivitas Guru Siklus I ... 125

Lampiran 12. Data Aktivitas Guru Siklus II ... 127

Lampiran 13. Dokumentasi Foto... 128

Lampiran 14. Surat Penugasan Dosen Pembimbing ... 136

Lampiran 15. Surat Izin Observasi ... 137

Lampiran 16. Surat Balasan Observasi... 138

Lampiran 17. Surat Pernyataan PTK ... 139

Lampiran 18. Surat Izin Penelitian ... 140


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sengaja atau terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai mahluk individu maupun mahluk sosial. Pendidikan juga membantu manusia untuk mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi segala macam tantangan dan hambatan yang ada, dan akhirnya sistem pendidikan semakin berkembang sejalan dengan perkembangan zaman. Perkembangan zaman tersebut secara tidak langsung menuntut suatu bangsa untuk memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap untuk menghadapi segala macam tantangan yang dibawah oleh perkembangan zaman itu sendiri.

Perkembangan dan perubahan peradaban manusia akan terus berlangsung. Begitu pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi yang menuntut masyarakat cenderung memasuki era globalisasi. Tuntutan layanan professional di berbagai sektor kehidupan kian mendalam dan kualitas sumber daya manusia perlu disiapkan sejak dini guna menghadapi tuntutan perubahan zaman. Persoalan yang kini dihadapi oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, yang umumnya dikaitkan dengan tinggi rendahnya prestasi yang ditunjukkan dengan kemampuan siswa mendapatkan nilai dalam tes dan kemampuan lulusan mendapatkan pekerjaan.


(16)

2 Pendidikan yang berkualitas mempersiapkan manusia Indonesia untuk mampu bersaing, bermitra, dan mandiri atas jati dirinya guna menghadapi era globalisasi. Era globalisasi menuntut kualitas sumber daya manusia yang tangguh, kreatif dam mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut mena dalam irwandi (2011) tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni : 1) menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. 2) menyiapkan siswa agar mampu memiliki karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri. 3) menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. 4) menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sekolah menengah kejuruan adalah salah satu bentuk satuan pendidikan yang menyenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari Sekolah menengah pertama (SMP) sederajat. Sekolah Menengah Kejuruan bervisi menciptakan lulusan yang bermutu, terampil, berkarakter dan berdaya saing dalam bekerja (Kemendikbud: 2003). Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional, sama halnya seperti perguruan Yahdi yang didalamnya terselenggara serangkaian kegiatan belajar mengajar dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).


(17)

3 Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di SMK Swasta Yahdi pada tanggal 22 Desember 2015, ditemukan bahwa siswa mengalami kendala dalam menguasai dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru yang berdampak pada nilai mata pelajaran tertentu seperti pada mata pelajaran kompetensi keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH). Berdasarkan wawancara terhadap guru bidang studi pada standar kompetensi keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) serta dokumentasi nilai DKN siswa kelas X TKR pada bulan Mei 2015 terdapat 59% siswa yang memperoleh kategori tidak tuntas KKM (<75) dan 41% siswa yang telah mencapai KKM (>75) dan untuk meningkatkan nilai siswa yang tidak lulus biasanya guru bidang studi tersebut akan mengadakan ujian ulangan (remedial).

Perolehan hasil belajar mata pelajaran keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) kelas X TKR T.A. 20142015 dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :

Tabel 1

Daftar Kompetensi Siswa Kelas X TKR

No Predikat Nilai

Tahun 2015

FEBRUARI MARET APRIL MEI

Jumlah siswa (orang) (%) Jumlah siswa (orang) (%) Jumlah siswa (orang) (%) Jumlah siswa (orang) (%) 1 Belum

Kompeten 0–74 26 81 22 68 20 62 19 59 2 Kompeten 75–100 6 19 10 32 12 38 13 41

(Sumber : DKN SMK Swasta Yahdi Tahun 2015)

Sehubungan dengan masalah ini penulis mencoba melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan Lingkungan hidup (K3LH), hal ini didasari berdasarkan hasil wawancara,


(18)

4 observasi dan pengamatan serta dalam proses pembelajaran ada kendala yang dihadapi seperti penyampaian materi yang bersifat konvensional yaitu bersifat

teacher centered atau berpusat pada guru, sehingga suasana belajar dikelas

menjadi kurang aktif dan menyebabkan situasi belajar tersebut menjadi kurang menarik dan menyenangkan, rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, siswa tidak tertarik mengikuti proses belajar mengajar, kondisi ini terkadang menjadikan siswa enggan untuk belajar, kemudian merasa bosan dan keinginan agar proses belajar mengajar cepat selesai, guru tidak menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar, siswa masih belajar secara individualisme. Bahkan terkadang sebelum proses belajar mengajar belum selesai, siswa mencari-cari alasan agar bisa keluar dari kelas untuk menghilangkan kejenuhannya.

Menurut Trianto (2007:1), “Rendahnya hasil belajar disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional”. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Siswa tidak memiliki keterlibatan untuk menemukan dan merumuskan sendiri informasi sebagai bahan pengajaran. Selain itu, siswa hanya menggantungkan pengalaman belajarnya pada guru dan tidak memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

Ada beberapa model pembelajaran yang digunakan untuk mengubah pembelajaran yang bersifat teacher centered learning menjadi student centered

learning. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe group


(19)

5 investigation adalah siswa akan mendapatkan pemahaman-pemahaman yang lebih baik mengenai pelajaran dan akan lebih tertarik terhadap pelajaran jika siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. Keterlibatan aktif siswa terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap siswa terhadap pelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan sebuah metode investigasi-kooperatif dari pembelajaran di kelas diperoleh dari premis bahwa baik dominan sosial maupun intelektual proses pembelajaran sekolah melibatkan nilai-nilai yang didukungnya.

Menurut Slavin (2005) dalam buku teori, riset dan praktik: ”Group Investigation metode pembelajaran yang sesuai untuk proyek-proyek studi yang terintegrasi yang berhubungan dengan hal-hal semacam penguasaan, analisis dan mensistesiskan informasi sehubungan dengan upaya penyelesaian masalah yang bersifat multi aspek”.

Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar dalam penggunaan model kooperatif tipe group investigation dalam proses belajar mengajar sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul :

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH) Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Di SMK Swasta Yahdi T.A 2015/2016”.


(20)

6 B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini, antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup pada siswa disebabkan oleh proses pembelajaran yang bersifat konvensional.

2. Rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sebabkan pada saat proses pembelajaran siswa, siswa tidak keterlibatan untuk menemukan dan merumuskan sendiri informasi sebagai bahan pengajaran.

3. Situasi belajar kurang menarik dan menyenangkan disebabkan oleh suasana pembelajaran yang diciptakan oleh guru masih bersifat menonton.

4. Siswa tidak tertarik dalam mengikuti proses belajar mengajar disebabkan oleh suasana kelas yang cenderung teacher centered. 5. Siswa hanya belajar secara individual disebabkan penggunaan metode

belajar yang digunakan guru masih kurang bervariasi.

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan luasnya ruang lingkup masalah, maka penelitian ini hanya dibatasi pada:

1. Rancangan pengajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe group investigation.


(21)

7 2. Materi pembelajaran pada penelitian ini dibatasi hanya pada materi keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) khususnya pada kompetensi dasar mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja.

3. Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) khususnya pada kompetensi dasar mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Peningkatan hasil belajar siswa pada mata diklat keselamatan,

kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) khususnya pada kompetensi dasar mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar pada mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siswa kelas X TKR semester genap SMK Swasta Yahdi Helvetia T.A 2015/2016?

2. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar pada mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siswa kelas X TKR semester genap SMK Swasta Yahdi Helvetia T.A 2015/2016?


(22)

8 E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dia atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar pada mata diklat

keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siswa kelas X TKR semester genap SMK Swasta Yahdi Helvetia T.A 2015/2016.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siswa kelas X TKR semester genap SMK Swasta Yahdi Helvetia T.A 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan siswa khususnya di SMK pada bidang keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).dan meningkatkan kualitas/mutu pengajaran yang dilakukan guru.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, sebagai masukan guna menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai masalah yang diteliti.


(23)

9 b. Bagi siswa, dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar terhadap mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).

c. Bagi guru, sebagai masukan untuk dapat menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

d. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam usaha peningkatan kualitas siswa. e. Bagi universitas, sebagai sumbangan pikiran untuk bahan referensi penelitian selanjutnya bagi Fakultas Teknik UNIMED khususnya program studi Pendidikan Teknik Otomotif.

G. Batasan Istilah

Untuk tidak menimbulkan adanya perbedaan pengertian, perlu ada penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun batasan istilah yang perlu di jelaskan adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar adalah : pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.

2. Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) adalah sebagai salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa di sekolah menengah kejuruan.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah perencanaan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa bekerja


(24)

10 dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, serta perencanaan dan proyek kooperatif ( Sharan dan Sharan, 1992).

4. Program keahlian teknik kendaraan ringan adalah kompetensi keahlian bidang teknik otomotif yang menekankan keahlian pada bidang penguasaan jasa perbaikan kendaraan ringan.

5. Sekolah menengah kejuruan adalah salah satu bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama (SMP) sederajat dan bervisi menciptakan lulusan yang bermutu, terampil, berkarakter dan berdaya saing dalam bekerja.


(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

Group Investigation (GI) yaitu pada siklus I diperoleh 17 siswa (65,39%) telah

mencapai ketuntasan belajar dan 9 siswa (34,61%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 70,96. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar siklus II diperoleh 22 siswa (84,61%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (15,39%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 77,57. Jika dibandingkan data dari siklus I dan siklus II maka diperoleh nilai rata-rata pada 17 siswa di siklus I bertambah sebanyak 5 siswa di siklus II menjadi 22 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar berkurang dari 9 siswa yang tidak tuntas di siklus I menjadi 4 siswa di siklus II.

2. Terjadi peningkatan aktivitas belajar Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI), yaitu 14,88 (74,42%) pada siklus I menjadi 17,71 (85,57%) pada siklus II.


(26)

83

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar kepada guru khususnya guru Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup supaya menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dalam mengajar materi Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) sebagai alternatif masukan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

3. Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir pembelajaran yang telah dilakukan dan lebih baik setiap akhir pertemuan dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang sama, hendaknya memperhatikan strategi, model, metode dan media pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan pembelajaran tercapai dan memberikan bukti fisik observasi.


(27)

84

DAFTAR PUSTAKA

Angga Maulana (2014) “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Pemeliharaan/ Servis Sistem Rem Dengan Menggunakan Metode Group Investigation Di Smk TI Panca Budi Medan”. Skripsi: Medan.

Arikunto, suharsimi dkk. 2012. PTK. Jakarta: Bumi aksara.

Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Koopratif. Departemen Pendidikan.Jakarta

Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto & Rahardjo, Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava

Media.

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ilham Akbar Darmawan (2015) “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Group investigation terhadap aktifitas dan hasil belajar sistem kelistrikan siswa kelas XI TKPI SMK Negeri 1 Talawi”. Skripsi : Medan.

Jihad & Haris. 2012, Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo

Purwanto, M.ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sagala, syaiful. 2009. Konsep dan makna pembelajaran. Alfabeta. Bandung Slavin, Robert. E. 2005. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting

dr. Zubaedi. Bandung: Nusamedia.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Slavin (1995). Instruction Based on Cooperative Learning. Jurnal cooperative learning.


(1)

8 E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dia atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar pada mata diklat

keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siswa kelas X TKR semester genap SMK Swasta Yahdi Helvetia T.A 2015/2016.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada siswa kelas X TKR semester genap SMK Swasta Yahdi Helvetia T.A 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan siswa khususnya di SMK pada bidang keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).dan meningkatkan kualitas/mutu pengajaran yang dilakukan guru.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, sebagai masukan guna menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai masalah yang diteliti.


(2)

b. Bagi siswa, dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar terhadap mata diklat keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH).

c. Bagi guru, sebagai masukan untuk dapat menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

d. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam usaha peningkatan kualitas siswa. e. Bagi universitas, sebagai sumbangan pikiran untuk bahan referensi penelitian selanjutnya bagi Fakultas Teknik UNIMED khususnya program studi Pendidikan Teknik Otomotif.

G. Batasan Istilah

Untuk tidak menimbulkan adanya perbedaan pengertian, perlu ada penjelasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun batasan istilah yang perlu di jelaskan adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar adalah : pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.

2. Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) adalah sebagai salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa di sekolah menengah kejuruan.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah perencanaan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa bekerja


(3)

10 dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, serta perencanaan dan proyek kooperatif ( Sharan dan Sharan, 1992).

4. Program keahlian teknik kendaraan ringan adalah kompetensi keahlian bidang teknik otomotif yang menekankan keahlian pada bidang penguasaan jasa perbaikan kendaraan ringan.

5. Sekolah menengah kejuruan adalah salah satu bentuk satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari sekolah menengah pertama (SMP) sederajat dan bervisi menciptakan lulusan yang bermutu, terampil, berkarakter dan berdaya saing dalam bekerja.


(4)

82

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian maka diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terjadi peningkatan hasil belajar keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) yaitu pada siklus I diperoleh 17 siswa (65,39%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 9 siswa (34,61%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 70,96. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar siklus II diperoleh 22 siswa (84,61%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (15,39%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 77,57. Jika dibandingkan data dari siklus I dan siklus II maka diperoleh nilai rata-rata pada 17 siswa di siklus I bertambah sebanyak 5 siswa di siklus II menjadi 22 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas dalam belajar berkurang dari 9 siswa yang tidak tuntas di siklus I menjadi 4 siswa di siklus II.

2. Terjadi peningkatan aktivitas belajar Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI), yaitu 14,88 (74,42%) pada siklus I menjadi 17,71 (85,57%) pada siklus II.


(5)

83

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar kepada guru khususnya guru Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup supaya menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) dalam mengajar materi Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) sebagai alternatif masukan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

3. Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir pembelajaran yang telah dilakukan dan lebih baik setiap akhir pertemuan dilakukan refleksi, sehingga kesulitan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti topik dan permasalahan yang sama, hendaknya memperhatikan strategi, model, metode dan media pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan supaya keberhasilan pembelajaran tercapai dan memberikan bukti fisik observasi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Angga Maulana (2014) “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Pemeliharaan/ Servis Sistem Rem Dengan Menggunakan Metode Group Investigation Di Smk TI Panca Budi Medan”. Skripsi: Medan.

Arikunto, suharsimi dkk. 2012. PTK. Jakarta: Bumi aksara.

Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Koopratif. Departemen Pendidikan.Jakarta

Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto & Rahardjo, Muljo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava

Media.

Djamarah, S.B., dan Zain, A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Ilham Akbar Darmawan (2015) “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Group investigation terhadap aktifitas dan hasil belajar sistem kelistrikan siswa kelas XI TKPI SMK Negeri 1 Talawi”. Skripsi : Medan.

Jihad & Haris. 2012, Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo

Purwanto, M.ngalim. 2009. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sagala, syaiful. 2009. Konsep dan makna pembelajaran. Alfabeta. Bandung Slavin, Robert. E. 2005. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh penyunting

dr. Zubaedi. Bandung: Nusamedia.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Slavin (1995). Instruction Based on Cooperative Learning. Jurnal cooperative learning.


Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONTRUKSI KAYU SMK NEGERI 1 BENER MERIAH.

0 3 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 30

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 MEDA.

0 1 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR PADA SISWA KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 BALIGE TOBA SAMOSIR.

0 2 22

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X Teknik Komputer Dan

0 0 17

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI.

1 1 129

PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR MATA PELAJARAN KESEHATAN, KESELAMATAN, KEAMANAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DENGAN MODEL CARD SORT PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 SEWON.

0 0 263