Perencanaan Produksi Dan Pengendalian Inventori PPPI

3.3 Sediaan-sediaan obat yang diproduksi PT. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan

1. Antalgin tablet 500 mg 1000 tabletbotol 2. Antalgin tablet 500 mg strip 10 x10 3. Betamethason 0,1 krim 4. Betason krim 5. Betason-N krim 6. Calcium tablet 500 mg 1000 tabletbotol 7. Dexocort 0,2 krim 8. Ekstrak belladone tablet 10 mg 9. Fitocassol krim 10. Fungoral krim 11. Gentamisin 0,1 salep 12. Hidrocortison 2,5 krim 13. Parasetamol tablet 500 mg strip 10 x 10 14. Undecyl salep 15. Vitamin B komplek tablet 1000 tabletbotol 16. Glyceryl guaiacolate 100 mg 1000 tabletbotol

3.4 Kegiatan Industri PT Kimia farma PerseroTbk. Plant Medan

Adapun kegiatan di industri PT Kimia farma PerseroTbk. Plant Medan adalah:

3.4.1 Perencanaan Produksi Dan Pengendalian Inventori PPPI

Tugas dan fungsi dari PPPI yaitu: 1. Merencanakan kebutuhan bahan produksi. Universitas Sumatera Utara 2. Mengontrol jalannya pembuatan obat. 3. Merencanakan pengiriman obat jadi. 4. Melakukan stok opname ke gudang pada tiap akhir triwulan. Dasar perencanaan adalah pesanan yang berasal dari direktorat pemasaran di Jakarta per triwulan. Dari jumlah pesanan tersebut dikonversikan per bets karena tiap produk memiliki ukuran bets yang berbeda. Untuk pemesanan bahan, PPPI memperhatikan stok bahan baku yang ada di gudang, stok produk ruahan atau setengah jadi dari stok produk jadi di gudang, sehingga dapat diketahui beberapa bahan yang akan dipesan. Setelah semua jumlah bahan yang diperlukan untuk produksi dihitung, maka PPPI mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian Bahan SPPB ditujukan kepada bagian pembelian. Pembelian ada dua cara yaitu: secara terpusat di Jakarta dan secara lokal di Medan. Bagian pembelian ini akan memilih pemasok yang paling murah tetapi memenuhi spesifikasi bahan yang diminta, kemudian bagian pembelian menerbitkan surat pemesanan Purchase Order PO dan ditandatangani pimpinan. Dibuat tembusan satu lembar arsip pesanan kebagian gudang agar disiapkan tempatnya. Bahan pesanan yang datang diterima oleh bagian gudang dimana bagian gudang akan memeriksa kecocokan nomor pesanan, jumlah, spesifikasi bahan yang diminta pada arsip pesanan dengan bahan yang akan diantarkan. Bahan tersebut akan dikarantina dan diberi label kuning sementara bagian gudang membuat surat permohonan periksa ke bagian pengawasan mutu untuk melakukan sampling dan pemeriksaan terhadap bahan tersebut. Bila bahan Universitas Sumatera Utara memenuhi syarat akan diberi label hijau disertai Hasil Pemeriksaan Laboratorium HPL, jika tidak memenuhi syarat akan diberi label merah dan HPL serta dikembalikan ke pihak pemasok. Setelah semua bahan yang dipesan lengkap, maka PPPI membuat Surat Perintah Kerja SPK ke bagian produksi yang ditandatangani pimpinan. Pada SPK tersebut ditulis No. SPK, nama sediaan, No Bets, dan kapan obat tersebut diharapkan siap diproduksi. SPK dari PPPI yang dikirim kebagian produksi dilampiri catatan pengolahan bets, catatan pengemasan bets, Surat Perintah Pengeluran Bahan Baku SPPBB dan Bahan Pengemasan SPPBK. SPK dibuat rangkap 4 dengan distribusi ke produksi, gudang, laboratorium dan arsip. Obat jadi yang telah siap diproduksi dan dikemas kemudian dikirim ke gudang penyimpanan obat jadi. Setelah dilakukan finished pack analysis oleh petugas pengawasan mutu. Obat jadi tersebut akan dikirimkan oleh PPPI ke Unit Logistik Sentral ULS Jakarta, maka PPPI membuat surat kebagian gudang untuk menyiapkan obat jadi tersebut untuk dikirimkan ke Jakarta akan dilakukan stock opname. Pada bahan yang telah di stock opname akan diberi label stock opname yang dituliskan tanggal dilakukan stock opname, nama bahan dan jumlahnya.

3.4.2 Produksi