EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM INDIE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM INDIE TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS
X SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA
TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
RICHARDO ADE HERMANA SARAGIH
NIM 2123111065
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
i
ABSTRAK
Richardo Ade Hermana Saragih, NIM 2121311065, EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA FILM INDIE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG MORAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017, Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keefektifan media film indie terhadap kemampuan menulis cerita pendek kelas X SMA Negeri 1 tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa sebanyak 285 orang. Sampel diambil secara acak kelas sebanyak 72 orang, 36 orang untuk kelas eksperimen dan 36 orang untuk kelas kontrol.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes menulis cerita pendek dalam bentuk tes esay. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80,14, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 70,55. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan menulis cerita pendek kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Pengujian hipótesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 4,18, selanjutnya dikonsultasikan
dengan tabel pada taraf signifikan 5% dan taraf signifikan 1% atau dengan df = (N1 + N2) – 2 = 70. Pada tabel t dengan df = 70 diperoleh ttabel pada taraf signifikan 5%
= 2,00 dan taraf signifikan 1% = 2,65. Ini berarti Ha diterima jika ttabel < thitung > ttabel
(2,00 < 4,18 > 2,65) maka hipotesis alternatif diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Media Film Indie lebih memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas x SMA Negeri 1 Tanjung Morawa tahun pembelajaran 2016/2017.
(7)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Efektifitas Penggunaan Media Film Indie Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan doa, arahan, motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dan para Wakil Dekan serta seluruh Staf Pegawai Administrasi.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. 4. Trisnawati Hutagalung, S.Pd, M.Pd., Sekertaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
6. Drs. M. Joharis Lubis, M.M., M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
7. Dr. Malan Lubis M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis selama masa akademis sampai selesainya Skripsi ini
8. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd., Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan serta saran kepada penulis.
9. Dr. Arnita M.Si., Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan serta saran kepada penulis.
10.Seluruh Dosen serta Staf Jurusan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
(8)
iii
11.Kepala Sekolah, Drs. James M.Pd., Guru Bahasa Indonesia kelas X Yusehati, S.Pd., Pegawai Tata Usaha, serta Siswa-Siswi kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa telah banyak memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian.
12.Teristimewa buat Ayahanda Rodin Saragih dan Ibunda tercinta Asna Br. Sianturi yang selalu memeberikan dukungan baik berupa doa, materi maupun moril selama penulis menuntut ilmu hingga selesainya Skripsi ini. 13.Adinda penulis Putri Novindria Saragih, James Harianda Saragih, Harry August Timothy Saragih yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.
14.Keluarga The Batak, Junifer, Juli, Margareta, Renita, Hoprin, Merlin, Petrus, Wahyudi, Jimmy, Daniel yang tanpa lelah selalu memberikan dukungan semangat, waktu dan pengetahuannya kepada penulis.
15.Keluarga Besar Reguler B Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang memberikan dukungan agar penulis cepat menyelesaikan Skripsi ini. 16.Teman-teman Seperjuangan Basuki, Andri, Bang Saddam Husein, Eben,
Sarina, Yandri, Erik Napitu, Muhmmad Dicky yang juga setia memberikan dukungan berupa motivasi, semangat serta waktunya untuk penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
17.Teman seperjuangan PPLT Unimed SMA Negeri 1 Perbaungan yang juga setia memberikan motivasi serta semangat untuk penulis.
18.Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Semoga Skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, April 2017 Penulis,
Richardo A. H. Saragih NIM 2123111065
(9)
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Hakikat Efektivitas ... 10
2. Media Film Indie ... 10
a. Pengertian Media ... 10
b. Jenis-Jenis Media ... 11
c. Media Film ... 12
(10)
v
e. Media Film Indie ... 15
3. Media Komik... 17
a. Pengertian Komik ... 17
b. Karakteristik Komik ... 18
4. Kemamuan Menulis ... 18
5. Menulis Cerpen ... 20
a. Pengertian Cerpen ... 20
b. Ciri-Ciri Cerpen ... 21
c. Unsur Pembangun Cerpen ... 22
d. Pembelajaran Menulis Cerpen ... 26
e. Langkah-Langkah Menulis Cerpen ... 27
B. Kerangka Konseptual ... 30
C. Hipotesis Penelitian ... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 32
1. Lokasi Penelitian ... 32
2. Waktu Penelitian ... 32
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32
1. Populasi Penelitian ... 32
2. Sampel Penelitian ... 33
C. Metode Penelitian ... 34
D. Desain Penelitian ... 35
(11)
vi
F. Instrumen Penelitian ... 37
G. Langkah-Langkah Penelitian... 40
H. Organisasi Pengolahan Data ... 43
I. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
1. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Menggunakan Media Film Indie ... 48
2 . Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Menggunakan Media Film Komik ... 51
3. Efektifitas Penggunaan Media Film Indie Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa ... 55
a. Uji Normalitas ... 55
1) Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 55
2) Uji Normalitas Data Kontrol ... 57
b. Uji Homogenitas ... 58
c. Pengujian Hipotesis ... 60
B. Pembahasan Penelitian ... 61
1. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Menggunakan Media Film Indie ... 62
2 . Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Menggunakan Media Film Komik ... 64
3. Efektifitas Penggunaan Media Film Indie Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjum Morawa Tahun Pemebelajaran 2016/2017 ... 66
(12)
vii
A. Simpulan ... 69 B. Saran ... 70
(13)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun
Pembelajaran 2016/2017 ... 33
Tabel 3.2 Desain Penelitian Posttest Only Control Group Design ... 36
Tabel 3.3 Aspek-Aspek Penilaian Dalam Menulis Cerpen ... 38
Tabel 3.4 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Cerita Pendek ... 40
Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen Two Group Posttes Only Control Design Pembelajaran Menulis Cerpen Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Film Indie ... 40
Tabel 3.6 Jalannya Eksperimen Two Group Posttes Only Control Design Pembelajaran Menulis Cerpen Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Media Komik ... 42
Tabel 4.1 Nilai Kemampuan Menulis Cerita Pendek Dengan Menggunakan Media Film Indie Pada Kelompok Eksperimen ... 48
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 50
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Media Film Indie ... 50
Tabel 4.5 Nilai Kemampuan Menulis Cerita Pendek Dengan Menggunakan Media Komik Pada Kelompok Kontrol ... 53
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Media Komik ... 54
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 55
(14)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 73
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 75
Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek (Post-Test) ... 88
Lampiran 4 Tabel Wilayah Luas Kurva Normal 0 ke Z ... 89
Lampiran 5 Tabel Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors ... 90
Lampiran 6 Titik Persentase Distribusi t ... 91
Lampiran 7 Hasil Kerja Siswa Kelas Eksperimen ... 92
Lampiran 8 Hasil Kerja Siswa Kelas Kontrol ... 95
(15)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan bukti eksistensi dari sebuah negara dapat berdiri. Sama seperti negara lain, Indonesia memiliki bahasanya sendiri yaitu Bahasa Indonesia. Untuk itu pemerintah Indonesia menjadikan Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang paling penting. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat bahwa Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Bahkan menjadi mata pelajaran yang memiliki jam paling banyak di tingkat sekolah dalam kategori bahasa.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan dasar yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut berkaitan erat satu sama lain. Berbicara dapat dimulai setelah melalui proses menyimak. Demikian juga dengan menulis yang dapat dilakukan setelah melalui proses membaca.
Menulis merupakan salah satu keterampilan yang memiliki manfaat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dipertegas oleh Tarigan (1986:19)
yang mengemukakan, “Kemajuan sesuatu bangsa dan negara dapat diukur dari
maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut”. Menulis dapat dikatakan
sebagai salah satu cara dalam berkomunikasi. Dengan menulis kita dapat menyampaikan sebuah gagasan, ide, pikiran kita. Bahkan dengan sebuah tulisan kita dapat mengutarakan apa yang kita rasakan tentang suatu hal.
(16)
2
Kegiatan menulis juga terangkum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan singkatannya (KTSP) yaitu, menulis cerpen. Standar kompetensi menulis cerpen pada silabus Bahasa Indonesia kelas X yaitu mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen. Dengan kompetensi yang hanya dibedakan pengalaman diri sendiri dengan pengalaman orang lain.
Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa masih rendah, hal ini berdasarkan hasil observasi dengan mewawancarai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, Yusehati, S.Pd. Beliau mengatakan masih banyak nilai siswa kelas X dalam menulis cerpen tidak mencapai KKM. Diantara 8 kelas yang ada di sekolah ini tahun pembelajaran 2015/2016 terdapat 5 kelas yang rata-rata nilainya masih belum mampu menuntaskan kemampuan menulis cerpen. Dengan rincian KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 75 yang ditentukan oleh pihak sekolah. Sedangkan kelas yang mampu menuntaskan hanya 3 kelas.
Dalam wawancara tersebut guru mengatakan rendahnya nilai menulis cerpen siswa dipengaruhi oleh minat serta ketertarikan siswa terhadap pembelajaran cerpen itu sendiri. Banyak siswa yang beranggapan bahwa cerpen itu menarik namun untuk menulis cerpen tidak semudah membaca cerpen.
Kurangnya kemampuan dan minat siswa dalam menulis cerpen didukung oleh penelitian Batubara (2013: 75) yang berjudul “Pemanfaatan Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2
Kabanjahe 2013” diperoleh nilai rata-rata awal dari 30 siswa di kelas kontrol yang
(17)
3
mencapai SKBM (Standar Kelulusan Belajar Mengajar) yaitu 75. Ini dikarenakan media pembelajaran yang digunakan masih kurang bervariasi sehingga tidak menimbulkan hasrat untuk menulis cerpen oleh siswa.
Rendahnya minat siswa dalam pembelajaran menulis cerpen dapat dilihat
dari hasil penelitian Nuraini dkk (2013:3) dalam jurnal yang berjudul “ Penerapan
Teknik Transformasi Lagu Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen
Siswa SMA”
Selain wawancara, dilakukan pula pengamatan di kelas X-10. Berdasarkan pengamatan, siswa terlihat kurang mempunyai minat dan motivasi yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran menulis cerpen. Hal ini terbukti beberapa siswa yang kurang memperhatikan informasi yang disampaikan oleh guru. Beberapa siswa terlihat bercanda, terlihat bosan, bahkan mengantuk, walaupun ada juga yang beberapa yang memperhatikan informasi yang diberikan oleh guru. Kemungkinan kegiatan pembelajaran membosankan karena proses pembelajaran tersebut terlihat masih konvensional, pembelajaran masih berpusat pada guru. Meskipun guru juga berinisiatif menggunakan metode diskusi, namun proses pembelajaran masih kurang maksimal.
Hal ini senada dengan pengalaman semasa mengajar saat pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di SMA Negeri 1 Perbaungan. Guru masih menggunakan metode konvensional (yang lebih familiar dengan metode ceramah) sehingga siswa tidak banyak terlibat dan aktif dalam pembelajaran, hal ini menyebabkan siswa jenuh dan kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini berbanding terbalik dengan ketika di lain kesempatan penulis melakukan pengamatan ketika siswa sedang istirahat terlihat mereka antusias mengikuti sebuah film layar lebar yang diputarkan menggunakan notebook mereka.
Berdasarkan pengamatan ini penulis melakukan riset terhadap media film dan menemukan beberapa penelitian yang menggunakan film sebagai media dalam pembelajaran. Salah satu keberhasilan media film dalam meningkatkan
(18)
4
kemampuan menulis siswa didukung oleh penelitian Sukmaniar dkk (2013: 4) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan Menggunakan
Media Pembelajaran Film Animasi”.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan penggunaan media pembelajaran film animasi dalam materi menulis narasi pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Drono dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran film animasi dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Drono.Peningkatan tersebut dapat terbukti pada prasiklus nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa sebesar 67,7 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 35%, siklus I nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa naik menjadi 69,8 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 65%, siklus II nilai rata-rata keterampilan menulis narasi siswa sebesar 75,3 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 85%.
Adapun penelitian lain yang menggunakan media film ditunjukan oleh Ahmad (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa kelas X SMA Negeri 1 Bintang Bayu Kabupater Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran
2013/2014”. Disimpulkan bahwa media film memberi pengaruh baik dalam
pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Hal ini terbukti pada hasil pada peningkatan kemampuan menulis paragraf deskripsi yang pada tes awal sebesar 65,87 menjadi 75,90 setelah dilakukan tes akhir menggunakan media film.
Dalam pembelajaran menulis cerpen siswa dituntut menemukan sebuah ide yang dituangkan kedalam kerangka karangan yang kemudian merangkainya menjadi sebuah karangan yang utuh lengkap dengan segala unsur yang ada didalamnya. Siswa masih kesulitan dalam mencari ide dalam menulis cerpen. Media film yang memang sudah memiliki cerita serta karakter alur dan setting, memungkinkan untuk merangsang pikiran siswa dalam menemukan ide dalam penulisan cerpen. Hal ini berkesinambungan dengan pendapat Miyarso (2009:1)
(19)
5
dalam jurnalnya yang berjudul “Developing of Interactive Multimedia for the
Study of Cinematography.”
Film memiliki banyak keunggulan. Film mampu menampilkan objek yang tidak bisa dilihat secara mata telanjang. Film mampu memvisualkan objek yang terlalu besar, objek yang sangat kecil, memperlambat gerakan objek yang terlalu cepat atau sebaliknya, mempercepat gerakan objek yang terlalu lambat. Dengan teknologi efek, animasi dan tata suara tertentu, film mampu memberikan kesan lebih dramatis daripada kejadian yang sebenarnya. Singkat kata, dengan film sesuatu yang tidak mungkin jadi sangat mungkin.
Penulis menawarkan sebuah hal baru dalam media pembelajaran, yaitu film Independen atau yang lebih dikenal dengan istilah film indie. Film indie merupakan salah satu jenis film yang tidak memiliki tim produksi yang bergerak dalam sebuah perusahaan seperti MNC vision, FAM Pictures, di indonesi, serta Warner Bros, Paramount, 21 Fox Century, Lionsgate, dan Disney di dunia barat yang lebih dikenal dengan Hollywoodnya.
Banyak sekali festival film indie diadakan setiap tahunnya. Tetapi dalam sebuah festival film hanya beberapa film yang dapat menjadi pemenangnya, sedangkan peserta untuk sebuah festival film bisa sampai puluhan bahkan sampai ratusan. Dari hal sederhana ini terlihat bahwa banyak film yang tidak dipergunakan dengan baik, maka dari itu penulis mencoba memanfaatkan kelemahan dari situasi ini. Dengan menjadikan film indie sebagai media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Apalagi penulis merupakan anggota dari sebuah komunitas film indie yang merasa sangat perlu memanfaatkan media film indie sebagai bahan pembelajaran.
Keterampilan menulis cerpen dengan mensggunakan media “film Indie”
(20)
6
SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Oleh sebab itu, maka penulis tertarik untuk
menguji kefektifan media “film Indie” sebagai media dalam pembelajaran menulis
cerpen dengan melakukan penelitian yang berjudul “Efektifitas Penggunaan Media Film Indie Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Kemampuan menulis cerpen siswa masih rendah;
2. Kurangnya minat siswa pada pembelajaran menulis cerpen; 3. Siswa kesulitan menemukan ide awal dalam menulis cerpen;
4. Penggunaan media pembelajaran masih kurang menarik minat belajar siswa;
5. Banyaknya media film indie yang tidak dipergunakan dengan baik.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kemungkinan yang dapat menghambat jalannya penelitian ini karena masalah yang terlalu luas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan media film terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa. Dengan memperhatikan unsur yang membangun cerpen seperti tema, tokoh, penokohan, latar/setting, alur, serta sudut pandangnya.
(21)
7
D. Rumusan Masalah
Setelah membatasi masalah penelitian, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan penulis adalah merumuskan masalah yang akan diteliti. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa pada kelompok yang diajarkan dengan media film indie? 2. Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1
Tanjung Morawa pada kelompok yang diajarkan dengan media komik? 3. Apakah penggunaan media film indie lebih efektif terhadap kemampuan
menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa pada kelompok yang diajarkan dengan media film
indie;
2. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa pada kelompok yang diajarkan dengan media komik; 3. Untuk mengetahui apakah penggunaan media film indie lebih efektif
terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa.
(22)
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis dan praktis. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menentukan media pembelajaran menulis cerpen yang tepat dan efektif, khususnya bagi guru Bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya, khususnya dalam materi menulis cerpen.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru sebagai pertimbangan dasar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran menulis cerpen siswa.
c. Bagi siswa
Penggunaan media film indie dapat memotivasi siswa dalam mengekspresikan dan menuangkan ide kreatif dalam proses pembelajaran menulis cerpen.
d. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan akan membuat masyarakat sadar bahwa media film dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang baik. Selain itu pula, diharapkan kepada para pembuat film agar tergerak
(23)
9
hatinya dan lebih banyak membuat film yang dapat membantu masyarakat untuk belajar dan mengambil sesuatu dari tontonan mereka.
(24)
69 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang Efektifitas Penggunaan Media Film Indie Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan hal-hal berikut ini.
1. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017, dengan menggunakan film indie dikategorikan baik (B) dengan nilai rata-rata 80,14 dan berdasarkan nilai KKM yaitu 75 berada dalam kategori tuntas.
2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017, dengan menggunakan media komik dikategorikan Baik (B) dengan nilai rata-rata 70,55 dan berdasarkan nilai KKM yaitu 75 berada dalam kategori tidak tuntas. 3. Hasil kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan media film indie
lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan media komik oleh siswa
kelas X SMA Negeri 1 Tahun Pembelajaran 2016/2017. Dengan uji t diperoleh hasil yaitu ttabel (2,00) < thitung (4,1877) > ttabel (2,65), maka
(25)
70
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran kepada peneliti dan guru bahasa Indonesia seperti yang tertulis berikut ini :
1. Berdasarkan hasil penelitian, media film indie lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa. Oleh karena itu, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat menjadikan media pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar di kelas.
2. Untuk menggunakan media film indie ini memerlukan pemahaman guru bahasa Indonesia yang mendalam baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa lebih baik.
(26)
71
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Ahmad. 2014. Skripsi: Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap
Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa kelas X SMA Negeri 1 Bintang Bayu Kabupater Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran
2013/2014”. Unimed.
Akhadiah, dkk. 2012. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Ali, A. Hasymi. 2007. Organisasi dan Manajemen 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta
_ _ _ . 2011. Prosedur Penelitian. Bandung :Rineka Cipta
Arundati, Herani. 2010. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis
Karangan Melalui Media Foto Aktivitas Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur.
Vol. 9, No 15, Halaman 12-21.
Askurifai, Baksin. 2003. Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung: Katarsis Batubara. 2013. Pemanfaatan Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe 2013. Skripsi:
Unimed.
Daft, Richard L. 2007. Understanding the Theory and Design of Organizations. Vanderbilt University.
Depdikbud. 1999. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Depdiknas. 2007. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Diponegoro, Mohamad. 1994. Yuk, Nulis Cerpen yuk. Yogyakarta: Shalahudin Press dengan Pustaka Pelajar
Griffin dkk. 2004. Jurnal: Effective and robust plasmid topology analysis and the
subsequent characterization of the plasmid isoforms thereby observed.
Jabrohim, Chairul Anwar & Suminto A. Sayuti. 2009. Cara Menulius
Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Joseph, Dolfi. 2011. Skripsi: Pusat Apresiasi Fim di Yogyakarta. Universitas ATMA Jaya Jogjakarta.
(27)
72
Komisi Penyiaran Indonesia, 1992. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1992 Tentang Perfilman. Komisi Penyiaran Indonesia. Jakarta
Kusumaningsih, Dewi. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia.Yogyakarta: Andi McLeod, Jr., George Schell.2001.Sistem Informasi.Andi Offset.Yogyakarta. Miyarso. 2009. Jurnal . Developing of Interactive Multimedia for the Study of
Cinematography.
Nuraini dkk. 2013. Jurnal: Penerapan Teknik Transformasi Lagu Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa SMA.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Rampan, Korrie Layun. 2003. Dasar-Dasar Penulisan Cerita Anak. Yogyakarta: Pink Books, Pusbuk, dan Taman Melati Halaman : 89 – 94
Sayuti dkk. 2009. Cara Menulius Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukmaniar dkk. 2013. Jurnal: Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Film Animasi.
Syathariah, Sitti. 2011. Estafet Writing (Menulis Berantai) “Solusi dalam Menulis
Cerpen bagi Siswa SMA/MA”.Yogyakarta:Letikaprio.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Thahar, Harris Effendi. 1999. Kiat Menuis Cerpen. Bandung: Angkasa.
Trianton, Teguh. 2013. Jurnal: Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan
Lokal dalam Film Indie Banyumas. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
(1)
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat teoretis dan praktis. Manfaat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menentukan media pembelajaran menulis cerpen yang tepat dan efektif, khususnya bagi guru Bahasa Indonesia.
2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan bagi penelitian selanjutnya, khususnya dalam materi menulis cerpen.
b. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru sebagai pertimbangan dasar untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran menulis cerpen siswa.
c. Bagi siswa
Penggunaan media film indie dapat memotivasi siswa dalam mengekspresikan dan menuangkan ide kreatif dalam proses pembelajaran menulis cerpen.
d. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan akan membuat masyarakat sadar bahwa media film dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang baik. Selain itu pula, diharapkan kepada para pembuat film agar tergerak
(2)
9
hatinya dan lebih banyak membuat film yang dapat membantu masyarakat untuk belajar dan mengambil sesuatu dari tontonan mereka.
(3)
69 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang Efektifitas Penggunaan Media Film Indie Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan hal-hal berikut ini.
1. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017, dengan menggunakan film indie dikategorikan baik (B) dengan nilai rata-rata 80,14 dan berdasarkan nilai KKM yaitu 75 berada dalam kategori tuntas.
2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2016/2017, dengan menggunakan media komik dikategorikan Baik (B) dengan nilai rata-rata 70,55 dan berdasarkan nilai KKM yaitu 75 berada dalam kategori tidak tuntas. 3. Hasil kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan media film indie
lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan media komik oleh siswa kelas X SMA Negeri 1 Tahun Pembelajaran 2016/2017. Dengan uji t diperoleh hasil yaitu ttabel (2,00) < thitung (4,1877) > ttabel (2,65), maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
(4)
70
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, tindak lanjut penelitian ini perlu diungkapkan beberapa saran kepada peneliti dan guru bahasa Indonesia seperti yang tertulis berikut ini :
1. Berdasarkan hasil penelitian, media film indie lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa. Oleh karena itu, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dapat menjadikan media pembelajaran ini sebagai salah satu alternatif media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar di kelas.
2. Untuk menggunakan media film indie ini memerlukan pemahaman guru bahasa Indonesia yang mendalam baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa lebih baik.
(5)
71
Ahmad, Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Ahmad. 2014. Skripsi: Pengaruh Penggunaan Media Film Terhadap
Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa kelas X SMA Negeri 1 Bintang Bayu Kabupater Serdang Bedagai Tahun Pembelajaran
2013/2014”. Unimed.
Akhadiah, dkk. 2012. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Ali, A. Hasymi. 2007. Organisasi dan Manajemen 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta
_ _ _ . 2011. Prosedur Penelitian. Bandung :Rineka Cipta
Arundati, Herani. 2010. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis
Karangan Melalui Media Foto Aktivitas Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur.
Vol. 9, No 15, Halaman 12-21.
Askurifai, Baksin. 2003. Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung: Katarsis Batubara. 2013. Pemanfaatan Media Komik untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kabanjahe 2013. Skripsi:
Unimed.
Daft, Richard L. 2007. Understanding the Theory and Design of Organizations. Vanderbilt University.
Depdikbud. 1999. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Depdiknas. 2007. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Diponegoro, Mohamad. 1994. Yuk, Nulis Cerpen yuk. Yogyakarta: Shalahudin Press dengan Pustaka Pelajar
Griffin dkk. 2004. Jurnal: Effective and robust plasmid topology analysis and the
subsequent characterization of the plasmid isoforms thereby observed.
Jabrohim, Chairul Anwar & Suminto A. Sayuti. 2009. Cara Menulius
Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Joseph, Dolfi. 2011. Skripsi: Pusat Apresiasi Fim di Yogyakarta. Universitas ATMA Jaya Jogjakarta.
(6)
72
Komisi Penyiaran Indonesia, 1992. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1992 Tentang Perfilman. Komisi Penyiaran Indonesia. Jakarta
Kusumaningsih, Dewi. 2013. Terampil Berbahasa Indonesia.Yogyakarta: Andi McLeod, Jr., George Schell.2001.Sistem Informasi.Andi Offset.Yogyakarta. Miyarso. 2009. Jurnal . Developing of Interactive Multimedia for the Study of
Cinematography.
Nuraini dkk. 2013. Jurnal: Penerapan Teknik Transformasi Lagu Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Siswa SMA.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Rampan, Korrie Layun. 2003. Dasar-Dasar Penulisan Cerita Anak. Yogyakarta: Pink Books, Pusbuk, dan Taman Melati Halaman : 89 – 94
Sayuti dkk. 2009. Cara Menulius Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudijono, A. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sukmaniar dkk. 2013. Jurnal: Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Dengan
Menggunakan Media Pembelajaran Film Animasi.
Syathariah, Sitti. 2011. Estafet Writing (Menulis Berantai) “Solusi dalam Menulis
Cerpen bagi Siswa SMA/MA”.Yogyakarta:Letikaprio.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Thahar, Harris Effendi. 1999. Kiat Menuis Cerpen. Bandung: Angkasa.
Trianton, Teguh. 2013. Jurnal: Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan
Lokal dalam Film Indie Banyumas. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.