2.3 DINAMOMETER
Dinamometer  adalah  instrumen  untuk  mengukur  daya,  kerja  atau  daya  yang
dilakukan  oleh  manusia,  mesin  dan  hewan.  Dinamometer  tidak  mengukur  daya secara langsung, tetapi dinamometer memberikan cara menentukan besarnya torsi
yang  mampu  dihasilkan  oleh  suatu  motor  atau  mesin.  Torsi  ditentukan  sebagai hasil dari penggunaan suatu beban dengan dinamometer. Unit beban  yaitu bagian
dari dinamometer yang menyediakan beban, harus dapat bebas bergerak pada arah putaran poros. Panjang lengan torsi diukur dari pusat poros hingga dimana lengan
torsi  memberikan  gaya  pada  timbangan.  Sedangkan  kecepatan  poros  unit  daya yang diuji ditentukan menggunakan alat yang dinamakan tachometer.
sumber : http:yefrichan.wordpress.com20110103cara-mengukur-horsepower- hp
Cara mengkonversi pengukuran torsi kedaya : HP horse power = gaya x jarakwaktu x 33.000
Rumus  ini  diberikan  oleh  james  Watt,  untuk  mengukur  daya  HP  dari  “daya putaran”yaitu :
kW = Torsi N.m x RPM9549
HP =Torsi lb.ft x RPM5252 HP = 2πn x T60
Gambar 2.15 Dinamometer sumber : Dokumentasi
Universitas Sumatera Utara
2.4 EFISIENSI TURBIN
�
�
Efisiensi turbin dapat dihitung dengan mengunakan rumus:
�  =
� ���
x 100
Dimana daya air dapat dihitung dengan rumus : P
air
= ρ× g × � × Q dimana:
 =  massa jenis air 1000 kgm
3
g     =  gaya gravitasi  9,81 ms
2
�    =  head efektif  m Q     =  kapasitas air  m
3
s
Daya turbin dapat dihitung dengan rumus : P
T =
Т ×
ω
Dimana ; P
T
= Daya Turbin Watt Т
= Torsi Nm
ω
= Kecepatan Sudut  rads Susatyo 2006
Universitas Sumatera Utara
2.5 ANALISIS KETIDAKPASTIAN
Suatu  cara  atau  metode  untuk  menaksir  ketidakpastian  dalam  hasil-hasil eksperimen telah dikemukakan oleh Kline dan McClintock. Metode ini didasarkan
atas  spesifikasi  yang  teliti  ketidakpastian  dalam  berbagai  pengukuran  primer eksperimen.  Umpamanya,  suatu  bacaan  tekanan  tertentu  mungkin  dinyatakan
sebagai:
P = 100 kNm
2
± 1 kNm
2
Bila  tanda  plus  atau  minus  itu  digunakan  untuk  menyatakan katidakpastian,  orang  yang  membuat  penandaan  itu  sebenarnya  menyatakan
berapa menurut pendapatnya derajat ketelitian pengukuran yang dilakukannya itu. Perlu dicatat bahwa spesifikasi itu sendiri tidak pasti, karena pelaku eksperimen
itu tentunya tidak pasti mengenai ketelitian dalam pengukurannya.
Bila  instrumen  itu  baru  saja  dikalibrasi  secara  seksama,  dengan  tingkat presisi  yang  tinggi,  eksperimentalis  itu  mungkin  dapat  memberikan  tingkat
ketidakpastian pengukuran yang lebih baik dari bila pengukuran dilakukan dengan pengukur atau instrumen lain yang riwayat kalibrasinya tidak diketahui. Sebagai
cara  yang  lebih  baik  dalam  memberikan  spesifikasi  ketidakpastian  suatu pengukuran,  Kline  dan  McClintock  menyarankan  agar  pelaku  eksperimen
menyatakan taruhan kemungkinan ketidakpastian itu. Jadi, persamaan diatas tadi dapat ditulis:
P = 100 kNm
2
± 1 kNm
2
20 banding 1 Dengan kata lain, pelaku eksperimen berani bertaruh dengan kemungkinan
20 banding 1 pengukuran itu akan berada dalam ± 1 kNm
2
. Perlu dicatat bahwa spesifikasi  taruhannya  itu  hanya  bisa  dilakukan  eksperimentalis  itu  atas  dasar
pengalaman laboratorium keseluruhan.
Umpamakan  seperangkat  pengukuran  dilakukan  dimana  ketidakpastian masing-masing  pengukuran  dapat  dinyatakan  dengan  taruhan  yang  sama.
Perangkat  pengukuran  ini  lalu  digunakan  untuk  menghitung  hasil  eksperimen yang  dikehendaki.  Kita  ingin  menaksir  ketidakpastian  dalam  perhitungan  atas
Universitas Sumatera Utara
dasar  ketidakpastian  dalam  pengukuran-pengukuran  primer.  Hasil  R  ialah  suatu fungsi dari variabel tak tergantung atau independent x
1
, x
2
, x
3
,...x
n
. jadi,
R = R x
1
, x
2
, x
3
,...x
n
Umpamakan  W
R
ialah  ketidakpastian  dalam  hasil  w
1
,  w
2
,...w
n
ketidakpastian dalam variabel tak-tergantung itu mempunyai taruhan yang sama, maka ketidakpastian dalam hasil yang mempunyai taruhan itu diberikan rujukan
sebagai berikut:
W
R =
[
�
+
�
+ … +
�
�
]
⁄
Sumber: Holman 1985
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TURBIN AIR
Turbin air termasuk dalam kelompok mesin-mesin fluida yaitu, mesin-mesin yang  berfungsi  untuk  merubah  energi  fluida  energi  potensial  dan  energi  kinetis
air menjadi energi mekanis atau sebaliknya.  Mesin ini berfungsi untuk  merubah energi fluida menjadi energi mekanis pada poros. misalnya : turbin air, turbin uap,
turbin  gas,  kincir  air,  kincir  angin  dan  lainnya.  Pompa,  Kompresor,  Blower,  fan dan  lain-lain    berfungsi  untuk  mengubah  energi  mekanis  pada  poros  menjadi
energi fluida energi potensial dan energi kinetis. Sihombing 2009 Menurut Sejarahnya turbin-turbin air yang sekarang berasal dari kincir-kincir
air pada zaman abad pertengahan yang dipakai untuk meecah batubara dan pabrik gandum. Salah satu kincir air tersebut dapat dilihat di Aungrabad, India yang telah
berumur 400-an tahun. Susatyo 2006 Walaupun  banyak  terdapan  desain  turbin  hidrolik  dengan  masing-masing
keistimewaannya,  secara  umum  hamper  semua  turbin  dapat  diklasifikasikan dalam  dua  tipe  dasar-turbin  impuls  dan  turbin  reaksi.  Secara  umu  turbin  impuls
merupakan  mesin  dengan  head  yang  tinggi,  dan  laju  aliran  yang  rendah, sedangkan  turbin  reaksi  merupakan  mesin  dengan  head  yang  rendah  dan  laju
aliran yang tinggi. Munson 2005
2.1.1 KLASIFIKASI TURBIN AIR
Turbin  air  dapat  dikelompokkan  dengan  berbagai  cara.  Jenis  turbin  dapat digolongkan menjadi tiga sesuai dengan range dari head-nya, yaitu :
Universitas Sumatera Utara