Keluhan perselisihan dan banding

V. SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan dalam menerapkan sistem ISO 17021:2006 dan ISO 220003:2007 sebagai prasyarat akreditasi lembaga sertifikasi sistem manajemen keamanan pangan maka dapat disimpulkan bahwa suatu lembaga sertifikasi system HACCP yang telah mendapat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional berdasarkan Pedoman BSN 1001-1999 telah mempunyai pondasi sebagai dasar untuk dapat mengimplementasikan ISO 17021:2006 dan ISO 22003:2007. Dalam melakukan penyesuaian dan pengembangan dokumen dalam implementasi ISO 17021:2006 dan ISO 22003:2007 agar memenuhi persyaratan akreditasi sebagai lembaga sertifikasi sistem manajemen keamanan pangan, diperlukan perubahan dan perbaikan dari dokumen manual mutu seperti: manajemen ketidakberpihakan, pertanggunggugatan dan keuangan, komite pengamanan ketidakberpihakan, personel yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi, informasi yang dapat diakses publik, pertukaran informasi antara lembaga sertifikasi dan kliennya, serta audit dan sertifikasi awal. B.SARAN Agar sistem ISO 17021:2006 dan ISO 22003:2007 dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat memenuhi persyaratan akreditasi lembaga sertifikasi sistem manajemen keamanan pangan dari Komite Akreditasi Nasional maka tim manajemen lembaga sertifikasi harus memiliki komitmen yang kuat, serta mampu menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka pemenuhan persyaratan tersebut. 1 DAFTAR PUSTAKA [BSN] Badan Standar Nasional. 1999.Kriteria Auditor Sistem HACCP. Jakarta: BSN; Pedoman 1003. [BSN] Badan Standar Nasional. 1999. Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis HACCP. Jakarta:BSN; Pedoman 1001. [BSN] Badan Standar Nasional. 1998. Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis serta Pedoman Penerapannya.Jakarta: BSN; SNI 01-4852-1998. [ISO] International Organization for Standarization. 2006. Conformity Assessment- Requirements for Bodies Providing Audit and Certification of Management Systems.Geneva:ISO; ISOIEC 17021. [ISO] International Organization for Standarization.2005.Food Safety Management Systems- Guidance on the application of ISO 22000:2005. Geneva: ISO; ISOTS 22004. [ISO] International Organization for Standarization.2005.Food Safety Management Systems- Requirements for Any Organization in the Food Chain. Geneva: ISO; ISO 22000. [ISO] International Organization for Standarization.2007.Food Safety Management Systems- Requirements for Bodies Providing Audit and Certification of Food Safety Management Systems. Geneva: ISO; ISOTS 22003. [KAN] Komite Akreditasi Nasional.2007.Persyaratan tambahan bagi Lembaga sertifikasi system HACCP dan Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan; DPLS 05 Presiden Republik Indonesia.2004.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan. Jakarta: Sekretaris Negara Republik Indonesia; PP No 28. Winarno FG. 2002. Codex dan SNI dalam Perdagangan Pangan Global. Bogor: MBRIO Press Lampiran 1. Gap analisis standar Pedoman BSN 1001:1999 terhadap ISO 17021:2006 dan ISO 22003:2007. ISOIEC 17021 : 2006 ISOIEC 22003:2007 Pedoman BSN 1001-1999 5 Persyaratan Umum 5 Persyaratan Umum 5.1 Materi Kontrak dan Hukum 5.1 Umum 5.1.1 Tanggung jawab hukum Lembaga sertifikasi harus berupa badan hukum, atau bagian tertentu dari badan hukum, sehingga lembaga sertifikasi memiliki tanggung jawab secara hukum atas seluruh kegiatan sertifikasinya. Lembaga sertifikasi pemerintah dipertimbangkan sebagai badan hukum berdasarkan status pemerintahannya. Semua persyaratan pada klausul 5.1 dari ISO 17021 terpenuhi 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

5.1.2 Perjanjian Sertifikasi

Lembaga sertifikasi memiliki perjanjian yang berkekuatan hukum untuk menyediakan kegiatan sertifikasi kepada kliennya termasuk untuk sertifikasi multi site 5.d Lembaga Sertifikasi harus mempunyai dokumen legalitas hukum

5.1.3 Tanggung jawab keputusan sertifikasi

Lembaga sertifikasi bertanggung jawab untuk dan mempertahankan kewenangannya atas keputusannya yang berkaitan dengan sertifikasi mencakup pemberian, pemeliharaan, pembaharuan, 5.b Lembaga Sertifikasi harus bertanggung jawab atas keputusannya yang berkaitan dengan pemberian, pemeliharaan,