4
II. METODE
2.1 Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap RAL dengan tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan menggunakan tiga
ulangan, yaitu perlakuan dengan pergantian air 75 per hari, 100 per hari, dan 125 per hari. Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti
rumus Steel dan Torrie 1991 yaitu : Yij =
μ + σi + εij Keterangan :
Yij = Data hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j μ = Nilai tengah dari pengamatan
σi = Pengaruh aditif dari perlakuan ke-i εij = Pengaruh galat hasil percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
2.2 Pelaksanaan Penelitian 2.2.1 Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan dalam pemeliharaan ikan gurami adalah akuarium berukuran 60 cm x 29 cm x 33 cm sebanyak 9 unit Lampiran 1. Tahap persiapan
wadah akuarium meliputi pencucian, pengeringan, dan pengisian air. Setelah akuarium dicuci bersih kemudian dikeringkan dan diisi air sebanyak 30 liter 17,3
cm. Suhu media diatur pada suhu 28-29 C dan dilakukan pemasangan dua titik
aerasi untuk menjaga kecukupan suplai oksigen di dalam media.
2.2.2 Penebaran Benih
Benih gurami yang digunakan dalam penelitian berukuran panjang rata-rata 0,84+0,011 cm dan bobot rata-rata 0,017+0,001 gram yang berasal dari daerah
Cibeureum, Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Penebaran benih dilakukan setelah air di dalam akuarium didiamkan selama 2-3 hari untuk menstabilkan kondisi air, dan
suhu dijaga pada kisaran suhu 28-29 C. Sebelum ditebar dilakukan pengambilan
contoh bobot dan panjang benih sebagai bobot awal penebaran sebanyak 30 ekor per akuarium. Jumlah benih yang ditebar pada wadah perlakuan sebanyak 600
ekorakuarium atau dengan padat tebar 20 ekor ℓ.
5
2.2.3 Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan berupa cacing sutra yang telah dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air mengalir. Pakan diberikan dengan frekuensi dua
kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari secara at satiation sekenyangnya. Sebelum diberikan ke ikan, pakan direndam terlebih dahulu dengan menggunakan
kalium permanganat PK untuk mencegah penyebaran jamur, bakteri maupun penyakit yang dibawa tubuh cacing. Setelah itu pakan ditimbang, dan pakan yang
tersisa kemudian ditimbang kembali setelah 1 jam pemberian pakan.
2.2.4 Pengelolaan Kualitas Air
Pergantian air dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yaitu sebesar 75 50 pagi dan 25 sore, 100 50 pagi dan 50 sore dan 125 75 pagi
dan 50 sore dari total volume air pemeliharaan. Perbedaan ketiga pergantian air tersebut menjadi perlakuan dalam penelitian ini. Pada ketiga perlakuan dilakukan
pembersihan dinding dan dasar akuarium sebelum dilakukan pengurangan air, dan setiap hari dilakukan penyifonan kotoran pada dasar akuarium. Pengurangan air
dilakukan dengan menyedot air pada bagian dasar wadah. Air yang akan digunakan terlebih dahulu diendapkan, difilter, dan diaerasi
pada tandon. Pada tandon, digunakan termostat sehingga suhu pada tandon sama dengan suhu air pada akuarium pemeliharaan. Penyifonan dilakukan dengan
menggunakan selang berdiameter 14 ”. Untuk pembuangan air digunakan selang
dengan diameter 12 ” dengan metode menggunakan sistem grafitasi sampai
volume air yang diinginkan, kemudian pengisian menggunakan pompa secara perlahan. Untuk mengetahui parameter kualitas air dilakukan pengukuran kualitas
air setiap seminggu sekali, yang meliputi parameter suhu, kandungan oksigen terlarut DO, pH, amoniak NH
3
, nitrit NO
2
, dan alkalinitas.
2.3 Parameter Penelitian