6 ikan yang mati setiap hari selama masa pemeliharaan berlangsung. Data tersebut
kemudian digunakan untuk menghitung parameter kerja yang meliputi derajat kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan bobot
harian, koefisien keragaman panjang, efisiensi pakan, serta efisiensi usaha.
2.3.1 Derajat Kelangsungan Hidup
Derajat kelangsungan hidup survival rate, SR yaitu perbandingan ikan yang hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal
pemeliharaan, dengan rumus dari Goddard 1996 yaitu:
Keterangan : SR = Derajat kelangsungan hidup N
t
= Jumlah ikan hidup pada akhir pemeliharaan ekor N
o
= Jumlah ikan pada awal pemeliharaan ekor
2.3.2 Laju Pertumbuhan Bobot Harian
Laju pertumbuhan harian α yaitu selisih antara bobot rata-rata akhir pemeliharaan dengan bobot rata-rata awal pemeliharaan dan dibandingkan dengan
waktu pemeliharaan. Parameter ini dihitung menggunakan rumus dari Huisman 1987 :
Keterangan: α = Laju pertumbuhan harian w
t
= Bobot rata-rata ikan pada saat akhir gram w
o
= Bobot rata-rata ikan pada saat awal gram t = Lama pemeliharaan hari
7
2.3.3 Pertumbuhan Panjang Mutlak
Pertumbuhan panjang mutlak adalah perubahan panjang rata-rata individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan, dihitung menggunakan
rumus dari Effendie 1979 :
Keterangan :
P
m
= Pertumbuhan panjang mutlak cm L
t
= Panjang rata-rata akhir cm L
= Panjang rata-rata awal cm
2.3.4 Koefisien Keragaman Panjang
Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman, dihitung menggunakan rumus menurut
Steel dan Torrie 1981 :
Keterangan : KK = Koefisien keragaman S = Simpangan baku
Y = Rata-rata contoh
2.3.5 Efisiensi Pakan
Pada penelitian ini perhitungan efisiensi pakan menggunakan rumus dari Zonneveld et al. 1991 :
Keterangan : EP = Efisiensi pakan W
t
= Biomassa ikan akhir gram W
o
= Biomassa ikan awal gram W
d
= Biomassa ikan mati gram F = Jumlah pakan yang diberikan gram
8
2.3.6 Perhitungan Ekonomi
Efisiensi ekonomi dibutuhkan untuk mengetahui aspek ekonomi pada perlakuan penelitian. Berikut merupakan parameter yang diamati dalam efisiensi
ekonomi. 1 Keuntungan profit
Menurut Martin et al. 1991, keuntungan dihitung menggunakan rumus :
2 RC menunjukkan besarnya perbandingan antara penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan, dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut Rahardi
et al., 1998 :
3 Break even Point BEP Menurut Martin et al. 1991
a BEP penerimaan menunjukkan bahwa produksi dikatakan impas jika memperoleh penerimaan sebesar nominal tertentu. BEP penerimaan
dihitung menggunakan rumus berikut : BEP Rp =
b BEP unit menunjukkan bahwa produksi dikatakan impas jika telah melakukan penjualan sebesar jumlah ekor tertentu. BEP unit dihitung
menggunakan rumus berikut :
BEP unit ekor =
9 4 Harga pokok produksi HPP
Harga produksi merupakan nilai atau biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit produk Rahardi et al., 1998. HPP dihitung menggunakan
rumus berikut :
5 Payback periode PP PP adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui lamanya waktu
pengembalian modal. Menurut Martin et al. 1991, PP dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
2.3.7 Analisis Data