13
Gambar 2.6
Hubungan antara kohesi dan nilai N-SPT untuk tanah kohesif
2.3.2. Pengujian Laboratorium
Dengan pengujian laboratorium, parameter kuat geser tanah pasir
maupun tanah lempung c dapat disesuaikan dengan kondisi pekerjaan di lapangan. Dalam menentukan kuat geser tanah
f
digunakan criteria Mohr-Coulomb, yaitu:
f
= c +
f
tan
Berdasarkan konsep Terzaghi,tegangan geser hanya dapat ditahan oleh partikel padatnya. Kuat geser tanah bila dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan efektif
adalah sebagai berikut:
f
= c‟ +‟
f
tan
‟ = c‟ + u tan „
1. Uji Geser Langsung Direct Shear Test
Uji geser langsung merupakan pengujian yang paling sederhana. Bentuk gambar diagram dari alat uji geser langsung dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut:
14
Gambar 2.7 Diagram susunan alat uji geser langsung
Dengan pengujian geser langsung, parameter kekuatan tanah dapat langsung ditentukan. Uji geser langsung biasanya dilakukan beberapa kali pada sebuah sampel
tanah dengan memberikan bermacam-macam tegangan normal. Harga tegangan- tegangan normal dan harga tegangan geser yang didapat dapat digambarkan pada
sebuah grafik. Kemudian dari grafik tersebut dapat ditentukan harga-harga parameter kekuatan tanah. Grafik tersebut akan menghasilkan suatu persamaan linear sebagai
berikut:
f
= c +
f
tan
Dari persamaan tersebut, dapat ditentukan besarnya kohesi c dan sudut geser
tanah.
2. Uji Triaxial Triaxial Test
Tes triaxial digunakan untuk mengetahui karakteristik kuat geser pada tanah lempung jenuh. Pada tes triaxial terdapat tiga jenis tes untuk memodelkan pengaliran
yang sesuai dengan kondisi lapangan, yaitu:
15 1.
Consolidated Drained Test Consolidate Drained Test
disebut juga S-Test slow karena penambahan tegangan aksial harus lambat agar air pori benar-benar
teralirkan. Sampel jenuh air diberi confining pressure
3
yang melebihi tegangan overburden
c
. Tegangan aksial diberikan kepada tanah secara perlahan. Pada CD test, void ratio pada tanah akan berkurang akibat
pengaliran selama test berlangsung, tegangan air pori tidak dihitung karena nilainya mendekati nol. Tegangan total pada drained test selalu
sama dengan tegangan efektif, maka:
3
=
‟
3
1
=
‟
1
=
‟
3
+ Δ
f
Untuk tanah normally consolidated, garis keruntuhan ditarik dari titik origin, oleh karena itu
c’ = 0, sehingga: S =
‟ tan ‟
Gambar 2.8 Keruntuhan Mohr Columb tanah Normal Konsolidasi pada kondisi drained
16 2.
Consolidated Undrained Test Peningkatan tegangan air pori selama test diukur. Tegangan yang
terukur bisa positif ataupun negatif. Tegangan air positif terjadi pada tanah NC sedangkan negatif terjadi pada tanah OC. Tegangan total
maupun tegangan efektif diukur pada CU test. Untuk tanah NC, ’=u
dan
’
’
Oleh karena itu, lingkaran Mohr yang menggambarkan tegangan total maupun tegangan efektif memiliki
diameter sama.
Gambar 2.9
Lingkaran Mohr untuk Tegangan Total dan Tegangan Efektif tanah Normal Konsolidasi pada kondisi undrained CU
Pada tanah overkonsolidasi, tanah cenderung mengembang selama diberi tegangan dan terjadi penurunan tengangan air pori -
u
f
. Karena ’
f
=
f
–-u dan ’
f
=
f
–-u, tegangan efektif akan lebih besar daripada tegangan total dan lingkaran Mohrnya berada di sebelah kanan
lingkaran Mohr tegangan total seperti yang ditunjukkan gambar berikut:
17
Gambar 2.10
Lingkaran Mohr untuk Tegangan Total dan Tegangan Efektif tanah Overkonsolidasi pada kondisi Undrained CU
3. Unconsolidated Undrained Test
Pada tes triaxial UU tidak terjadi pengaliran, maka tidak ada pengukuran tegangan air pori dan yang diukur hanya tegangan total.
Tes UU ini disebut juga Q-test quick karena keruntuhan yang terjadi lebih cepat dibandingkan dengan S-Test. Lingkaran Mohr saat runtuh
yang menggambarkan tegangan total diperlihatkan pada Gambar 2.11. Garis keruntuhan yang terjadi menunjukkan undrained shear strength,
f
=c .
Gambar 2.11 Lingkaran Mohr untuk tanah NC pada tes triaxial UU
18
3. Unconfined Compression Test