36 hingga. Program yang menggunakan metode elemen hingga yang digunakan dalam
analisis ini yaitu Plaxis.
1. Metode Simplified Bishop
Prosedur perhitungan metode Simplified Bishop adalah sebagai berikut: Bidang luncur bundar dibagi menjadi beberapa irisan vertikal,
biasanya lebarnya dibuat sama, walaupun bukan merupakan persyaratan yang mutlak. Disarankan agar irisan bidang luncur dapat
melintasi perbatasan dua buah zone penimbunan atau memotong garis depresi aliran filtrasi.
Menentukan berat irisan W
n
dari bagian bendungan yang berada di atas garis keruntuhan, diperoleh dari hasil perkalian antara luas irisan
dengan berat isi tanah. Menentukan beban berat komponen vertikal yang bekerja pada dasar
irisan, diperoleh dari perkalian antara W
n
dengan kosinus sudut rata- rata tumpuan.
Menentukan beban berat komponen tangensial yang bekerja pada dasar irisan, diperoleh dari hasil perkalian antara W
n
dengan sinus sudut rata-rata tumpuan.
Menentukan beban tekanan air yang bekerja pada dasar irisan, diperoleh dari hasil perkalian antara panjang dasar irisan b
n
dengan tekanan air rata-rata pada dasar potongan.
Kekuatan tahanan kohesi terhadap gejala peluncuran, diperoleh dari hasil perkalian antara angka kohesi bahan c dengan panjang dasar
irisan b
n
.
37 Kekuatan tahanan geseran terhadap gejala peluncuran irisan adalah
kekuatan tahanan geser yang terjadi pada saat irisan akan meluncur meninggalkan tumpuaannya.
Menjumlahkan semua kekuatan-kekuatan yang menahan dan gaya- gaya pendorong dari setiap irisan bidang luncur.
Faktor keamanan dari bidang luncur yang bersangkutan adalah perbandingan antara jumlah semua kekuatan pendorong dan jumlah
semua kekuatan penahan yang bekerja pada bidang luncur tersebut.
2. Metode Elemen Hingga
Metode elemen hingga yang digunakan dalam skripsi ini dikerjakan dengan bantuan program Plaxis yang merupakan aplikasi komputer yang
menggunakan metode elemen hingga finite element method. Metode elemen hingga merupakan cara pendekatan solusi analisis struktur secara
numerik. Plaxis merupakan program yang bertujuan untuk menyediakan tool praktis yang dapat digunakan dalam menganalisis permasalahan
geoteknik. Analisis Tak Terdrainase Dengan Parameter Efektif
Dalam plaxis, perilaku tak terdrainase dapat dilakukan dalam suatu analisis tegangan efektif dengan menggunakan parameter efektif dari
model. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur jenis perilaku meterial dari lapisan tanah menjadi tak terdrainase. Adanya tekanan air pori
dalam massa tanah, umumnya disebabkan oleh air. Kondisi air ini ikut menentukan besarnya tegangan total, walaupun demikian air
dianggap tidak menerima tegangan geser sehingga tegangan geser
38 efektif akan sama dengan tegangan geser total. Tekanan air pori
dalam kondisi stabil dibentuk berdasarkan garis freatik atau aliran air dalam tanah. Tekanan air pori ekses dibentuk dalam perhitungan
plastis untuk kasus perilaku material yang tak terdrainase. Analisi Tak Terdrainase Dengan Parameter Total
Analisis dengan menggunakan opsi tak terdrainase pada plaxis dapat menggunakan pilihan tanpa-pori dan secara langsung memasukkan
parameter-parameter elastisitas tak terdrainase E sama dengan E
u
dan v sama dengan v
u
0.495 serta parameter kuat geser tak terdrainase c sama dengan c
u
dan sama dengan
u o
. Dalam kasus ini analisis tegangan total dilakukan tanpa membedakan
tegangan efektif dengan tekanan air pori. Karena itu, seluruh keluaran yang dinyatakan sebagai tegangan efektif harus
diinterpretasikan sebagai tegangan total dan seluruh tekanan air adalah nol. Dalam keluaran grafis untuk tegangan, tegangan dalam
klaster yang tanpa-pori tidak akan ditampilkan.jika kondisi tegangan ini ingin ditampilkan,maka jenis material yang dipilih harus
terdrainase dan bukan dengan tanpa-pori. Serta harus dipastikan tidak ada tekanan air pori yang terbentuk dalam klaster-klaster ini.
Perlu diperhatikan bahwa pendekatan ini tidak dapat dilakukan saat menggunakan model soft-soil-creep. Secara umum, analisis tegangan
efektif dengan menggunakan pilihan tak terdrainase pada plaxis untuk memodelkan perilaku tak terdrainase lebih baik dibanding
dengan menggunakan analisis tegangan total.
39 Model Mohr-Coulomb
Model Mohr-Coulomb adalah model elastis-plastis yang terdiri dari lima buah parameter, yaitu E dan v untuk memodelkan elastisitas
tanah, dan c untuk memodelkan plastisitas tanah. Model ini
merupakan pendekatan ordo pertama dari perilaku tanah dan batuan karena menggambarkan kondisi elastis dan plastis tanah. Plastisitas
dihubungkan dengan terbentuknya regangan yang tidak dapat kembali seperti semula. Untuk mengevaluasi apakah telah terjadi
plastisitas dalam perhitungan, sebuah fungsi leleh yield function dinyatakan sebagai fungsi dari tegangan dan regangan.
Water condition Water condition
digunakan untuk memodelkan kondisi initial pore pressure
. Pemodelan dapat dilakukan dengan dua pilihan, phreatic line
dan ground water flow. Phreatic line digunakan untuk memodelkan kondisi hidrostatis, sedangkan ground water flow
digunakan untuk memodelkan aliran air. Phi-reduction
Digunakan untuk menghitung besarnya angka keamanan F
s
. angka keamanan dihitung dengan membagi kuat geser aktual dengan kuat
geser minimal yang dibutuhkan pada kondisi seimbang, SF = 1.
Angka keamanan yang dihitung dengan menggunakan program Plaxis dapat dilihat di bagian perhitungan pada program.
40
BAB III METODOLOGI ANALISIS
Dalam bab ini akan disajikan mengenai metodologi penyelesaian tugas akhir ini. Tugas akhir ini menggunakan data-data yang ditentukan dan tabel-tabel korelasi
untuk memperoleh parameter tanah yang dibutuhkan.
3.1 PENGUMPULAN DAN INTERPRETASI DATA
Penyelidikan tanah yang dilakukan pada proyek ini berupa penyelidikan tanah di lapangan dan penyelidikan tanah di laboratorium. Dalam penyelesaian tugas akhir
ini data yang digunakan adalah data yang ditentukan dengan berdasarkan asumsi kesamaan karakteristik tanah dan dibantu dengan korelasi dari tabel-tabel untuk
menentukan nilai parameter tanah yang dibutuhkan.
3.2 KORELASI DATA
Korelasi data empirik dilakukan untuk memperoleh nilai-nilai parameter tanah yang tidak diketahui dari hasil uji lapangan ataupun hasil uji laboratorium.
Selain itu, korelasi data ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai-nilai parameter tanah sebagai input data pada perhitungan secara analitik dan program berbasis
elemen hingga. Data-data yang dibutuhkan untuk analisis dalam program Plaxis diantaranya:
Berat jenis tanah
unsat
dan
sat
Permebilitas k Parameter kekakuan E dan v
Parameter kekuatan c, , dan ψ
3.2.1 Parameter Umum γ