25 tidak langsung dari pengujian konsolidasi. Untuk pengujian lapangan biasanya
dilakukan pengujian pumping test, velocity test dan bore hole permeability test.
2.5. KONSEP DASAR STABILITAS LERENG 2.5.1. Tujuan Dasar Analisis Stabilitas Lereng
Secara umum tujuan dasar dari analisis stabilitas lereng adalah untuk mendapatkan kondisi aman dan desain yang ekonomis. Dalam cakupannya, analisis
stabilitas lereng selalu memperhatikan mengenai identifikasi kondisi geologi, perilaku material, serta parameter ekonomi yang mempengaruhi stabilitas lereng
dalam pekerjaan yang kita lakukan. Tujuan dari analisis stabilitas lereng, yaitu:
Untuk dapat mengerti dan mengembangkan bagaimana karakteristik alami dari lereng.
Untuk dapat menghitung kestabilan suatu lereng dalam jangka waktu yang pendek pada saat konstruksi yang dilaksanakan ataupun dalam jangka
waktu yang panjang. Untuk menganalisis bagaimana terjadinya mekanisme keruntuhan pada
lereng, serta mendapatkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keruntuhan tersebut.
Untuk dapat memperbaiki serta mendesain ulang atas keruntuhan lereng yang terjadi danmerencanakan desain yang baru dengan stabilitas yang
lebih akurat dan aman untuk dikerjakan.
2.5.2. Keruntuhan Pada Lereng
Dalam disiplin ilmu teknik sipil, ada tiga macam lereng yang harus diperhatikan dalam analisis stabilitas lereng, yaitu:
26 1. Lereng alam, yaitu lereng yang terbentuk karena proses alam
2. Lereng yang diciptakan pada tanah asli, biasanya digunakan untuk kepentingan umum dengan menggunakan tanah asli yang belum
dipadatkan. Misalnya, jika tanah dipotong untuk pembuatan jalan atau saluran air untuk kepentingan irigasi.
3. Lereng yang diciptakan dari tanah yang dipadatkan, yaitu lereng yang melalui proses pemadatan terlebih dahulu. Misalnya, untuk jalan atau
bendungan tanah. Gerakan keruntuhan lereng merupakan suatu gambaran dari struktur tanah
dimana gaya yang mendorong melebihi gaya yang menahan pada lereng tersebut. Mekanisme gaya yang mendorong dan gaya yang menahan diantara butiran-butiran
tanah dapat dipisahkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu gerakan massa tanah dan gerakan partikel tanah.
Dalam gerakan massa tanah, keruntuhan yang terjadi merupakan suatu unit yang berhubungan, jika gerakan massa tanah tersebut terjadi sepanjang permukaan
yang halus rigid body movement disebut slide slump, bidang terjadinya keruntuhan disebut bidang gelincir slip surface. Jika gaya geser tanah terjadi
merata di seluruh tanah dan tanpa bidang runtuh yang jelas disebut flow. Di dalam flow
gerakan yang terjadi merupakan gerakan diferensial di dalam massa tanah yang mengalir. Sedangkan gerakan dimana pertikel tanah yang bergerak secara individual
tanpa atau hanya sedikit berhubungan dengan partikel di dekatnya, sulit untuk terjadi. Akan tetapi, terdapat beberapa proses yang terlihat sebagai gerakan partikel
khususnya pada erosiyang disebabkan oleh gelombang, aliran air, hujan, air tanah dan angin.
27
2.5.3. Penyebab Keruntuhan Lereng
Kekuatan untuk menahan gaya yang menyebabkan material bergerak ke bawah atau menjauhi lereng yang diakibatkan oleh gaya geser dari material tersebut,
dapat ditingkatkan dengan adanya tumbuh-tumbuhan dan sistem struktur buatan manusia seperti struktur perkuatan lereng dan penutup lereng. Sehingga dengan
adanya perkuatan lereng tambahan ini dapat meningkatkan ketahanan lereng dari kelongsoran dan mempunyai pengaruh langsung terhadap faktor keamanan. Highway
Research Board 1978 mengemukakan beberapa penyebab keruntuhan lereng, antara lain:
Faktor penyebab meningkatnya tegangan geser yang bekerja pada lereng: 1. Berkurangnya kekuatan gaya geser lereng disebabkan:
Erosi Gerakan lereng alami
Aktifitas manusia 2. Penambahan beban yang berlebih, disebabkan:
Kondisi alam Aktifitas manusia
3. Pengaruh terjadinya gemap atau sumber getaran lainnya. 4. Pemindahan material pada kelilinga dasar lereng, disebabkan:
Aliran sungai maupun gelombang laut Terjadinya piping erosi bawah tanah akibat rembesan air
Aktifitas manusia Hilangnya kuat geser tanah di sekeliling dasar lereng
5. Meningkatnya tekanan tanah lateral, disebabkan:
28 Retakan retakan tanah
Beban yang bekerja di sekitar lereng Mengembangnya tanah lempung
Faktor penyebab berkurangnya kuat geser pada lereng: 1. Faktor yang melekat pada material tersebut:
Komposisi Struktur tanah
Struktur keduanya atau stratifikasi 2. Perubahan iklim dan fisiokimia
Proses pengeringan dan pembasahan Hidrasi
3. Pengaruh tekanan air pori 4. Perubahan strukturnya:
Penurunan tegangan Degradasi struktur
2.5.4. Pola Keruntuhan Lereng