warna tidak berubah, dalam zat warna kayu secang + pirogalol 4.2.i berwarna pirang sedang, dalam zat warna kayu secang + tembaga II sulfat 4.2.j berwarna
coklat terang, dalam zat warna kayu secang + xanthan gum 4.2.k berwarna pirang sedang, dalam pirogalol + tembaga II sulfat + xanthan gum 4.2.l
berwarna coklat gelap, dalam zat warna kayu secang + pirogalol + tembaga II sulfat 4.2.m berwarna coklat sedang, dalam zat warna kayu secang + pirogalol +
xanthan gum 4.2.n berwarna pirang sedang, dalam zat warna kayu secang + tembaga II sulfat + xanthan gum 4.2.o berwarna coklat terang, dan dalam zat
warna kayu secang + pirogalol + tembaga II sulfat + xanthan gum 4.2.p memberikan warna coklat sedang.
Gambar 4.2.b menunjukkan bahwa warna yang terjadi kurang stabil karena dapat hilang dengan pencucian. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil
yang optimal maka pewarna alami digunakan bersamaan dengan zat warna logam dan zat pembangkit warna. Efek warna rambut dapat terlihat jelas pada gambar
4.2.m dan 4.2.p yaitu warna coklat sedang. Penggunaan zat warna senyawa logam dan zat pembangkit warna akan menghasilkan warna yang lebih kuat dan
lebih stabil Ditjen POM, 1985.
4.2.3 Pengaruh Konsentrasi Zat Warna Kayu Secang terhadap Perubahan Warna
Rambut Uban
Variasi konsentrasi zat warna kayu secang dapat memberikan perbedaan warna rambut uban yang dihasilkan dari proses perendaman dalam waktu yang
sama. Perbedaan warna rambut uban tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:
Universitas Sumatera Utara
A B
C
D E
Gambar 4.3 Pengaruh konsentrasi serbuk zat warna kayu secang terhadap
perubahan warna rambut uban dengan lama perendaman 4 jam. Keterangan:
Formula A = Konsentrasi zat warna kayu secang 5, pirogalol 1, tembaga
II sulfat 1, dan xanthan gum 1 dengan perendaman selama 4 jam.
Formula B = Konsentrasi zat warna kayu secang 7,5, pirogalol 1, tembaga
II sulfat 1, dan xanthan gum 1 dengan perendaman selama 4 jam.
Formula C = Konsentrasi zat warna kayu secang 10, pirogalol 1, tembaga
II sulfat 1, dan xanthan gum 1 dengan perendaman selama 4 jam.
Formula D = Konsentrasi zat warna kayu secang 12,5, pirogalol 1,
tembaga II sulfat 1, dan xanthan gum 1 dengan perendaman selama 4 jam.
Formula E = Konsentrasi zat warna kayu secang 15, pirogalol 1, tembaga
II sulfat 1, dan xanthan gum 1 dengan pengecatan selama 4 jam.
Gambar 4.3 merupakan hasil perendaman rambut uban dalam sediaan pewarna rambut dengan beberapa variasi konsentrasi zat warna kayu secang.
Pewarnaan dengan formula A konsentrasi zat warna kayu secang 5 dan pewarnaan dengan formula B konsentrasi zat warna kayu secang 7,5
Universitas Sumatera Utara
memberikan warna yang sama, yaitucoklat sedang, formula C konsentrasi zat warna kayu secang 10 memberikan warna coklat gelap, formula D konsentrasi
zat warna kayu secang 12,5 memberikan warna coklat sedang, dan formula E konsentrasi zat warna kayu secang 15 memberikan warna coklat terang.
Hasil perendaman rambut uban dari masing-masing formula yang dibuat memberikan perubahan warna pada rambut uban seperti pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Data hasil pengamatan secara visual pengaruh konsentrasi zat warna
kayu secang terhadap perubahan warna rambut uban. No. Formula
Hasil pewarnaan pada lama perendaman jam I
II III
IV 1
A Coklat terang
Coklat sedang Coklat sedang
Coklat sedang 2
B Coklat terang
Coklat sedang Coklat sedang
Coklat sedang 3
C Coklat terang
Coklat terang Coklat sedang
Coklat gelap 4
D Coklat terang
Coklat terang Coklat terang
Coklat sedang 5
E Coklat terang
Coklat terang Coklat terang
Coklat terang Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi zat warna kayu
secang, maka hasil pewarnaanya menjadi lebih gelap sampai pada konsentrasi tertentu zat warna kayu secang 10 dan di atas konsentrasi 10, yaitu 12,5
dan 15 hasil pewarnaannya menjadi lebih merah. Hal ini disebabkan karena jumlah zat warna kayu secang yang semakin banyak memberikan warna yang
lebih dominan dibandingkan dengan warna yang dihasilkan zat warna yang konsentrasinya lebih rendah dalam formula.
Pencampuran zat warna kayu secang, pirogalol, dan tembaga II sulfat dapat memperbaiki daya lekat warna pada rambut. Zat warna dapat menempel
lebih kuat pada tangkai rambut, hal ini disebabkan karena molekul-molekul tersebut menembus kutikula dan masuk kedalam korteks rambut sehingga terjadi
perubahan warna pada rambut Ditjen POM, 1985.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pengaruh Waktu Perendaman terhadap Hasil Pewarnaan Rambut Uban