Siklus Hidup Proyek Data mining

Mean absolute error : Mean square error : Jika diambil akar dari square root, hasilnya disebut juga dengan root mean square error RSM E. RSM E berguna untuk mengukur error dalam ukuran yang sama dengan nilai yang sedang diprediksi. Han dan Kamber, 2006, pp362-363

2.1.16 Siklus Hidup Proyek Data mining

Gambar 2.17 Fase Pengembangan Proyek Data mining Siklus hidup pengembangan proyek data mining teridri dari 6 fase. Urutan untuk fase tidaklah harus sama. Garis lingkaran luar melambangkan sifat cyclic dari data mining. Sebuah proses data mining terus berlanjut setelah solusi telah diaplikasikan. Pembelajaran yang dipelajari selama proses dapat menimbulkan pertanyaan bisnis yang baru dan lebih terfokus. Berikut deskripsi dari setiap fase Chapman, 2000, pp13-14: 1. Business Understanding Fase awal berfokus pada mempelajari tujuan dari proyek dan kebutuhan dari sudut pandang bisnis, dan mengubah pengetahuan ini menjadi masalah dalam data mining , dan rencana awal didesain untuk mencapai tujuan. 2. Data Understanding Data understanding dimulai dengan mengkoleksi data awal dan dilanjutkan dengan aktivitas dengan tujuan untuk lebih memahami data, mengidentifikasi kualitas data, dan menemukan pengetahuan, atau mendeteksi subset yang menarik untuk membentuk hipotesis untuk informasi yang tersembunyi. 3. Data Preparation Fase preparasi data meliputi semua aktivitas untuk mengkonstruksi dataset akhir dari data mentah untuk dimasukkan dalam program data mining. Data preparation biasanya dilakukan beberapa kali. Tugas ini meliputi transformasi dan membersihkan tabel, record, atau seleksi atribut. 4. Modeling Dalam fase ini, beberapa teknik modeling data mining di seleks i dan diaplikasikan, dan parameter di set untuk menghasilkan nilai yang optimal. Biasanya ada beberapa teknik untuk tipe permasalahan data mining yang sama. Beberapa teknik memiliki persyaratan yang spesifik untuk data, karena itu bergerak mundur ke data preparation sering kali dibutuhkan. 5. Evaluation Pada tahap proyek ini, model yang memiliki kualitas yang baik dari sudut pandang data anlisis telah dibuat. Sebelum melanjutkan ke tahap akhir implementasi, penting untuk melakukan evaluasi dari model, dan mereview langkah-langkah yang dieksekusi untuk mengkonstruksi model, untuk memastikan tujuan bisnis sudah tercapai. Tujuan utama tahapan ini adalah menentukan apakah ada permasalahan bisnis penting yang belum dapat dipenuhi. Pada akhir dari fase ini, dibuat keputusan apakah akan menggunakan data mining yang telah dibuat. 6. Deployment Pembuatan dari model umumnya bukan akhir dari proyek. Walupun tujuan dari model adalah meningkatkan pengetahuan akan data, pengetahuan yang telah dikumpulkan perlu untuk diorganisasikan dan direpresentasikan dalam bentuk yang dapat digunakan oleh konsumen. Tergantung dari persyaratan, fase deployment dapat sesederhana seperti menghasilkan laporan atau kompleks seperti mengimplementasikan proses data mining yang berulang. Pada tahap ini penting untuk memastikan bahwa pengguna mengerti apa yang harus dilakukan untuk benar-benar dapat menggunakan model yang telah dibuat.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Airline

Airline memberikan jasa transportasi udara untuk penumpang ataupun barang muatan, biasanya dengan lisensi dan sertifikat operasi.Airline dapat meminjam ataupun memiliki pesawatnya sendiri untuk memberikan jasa tersebut, dan mungkin membentuk hubungan kerjasama atau aliansi dengan airline lain http:en.wikipedia.orgwikiairline

2.2.2 Computer Reservation System CRS

Computer Reservation System CRS merupakan sistem terkomputerisasi yang digunakan untuk menyimpan dan menerima, mengambil informasi dan melakukan transaksi yang berkaitan dengan air travel. Awalnya CRS di gunakan dan dioperasikan untuk airline, saat ini CRS juga digunakan untuk travel agent. CRS yang membuat reservasi dan menjual tiket untuk beberapa airline disebut juga Global Distribution Systems GDS. GDS membuat sistem dari airline dapat diakses oleh konsumen melalui internet gateways. Penerapan GDS saat ini selain untuk tiket airline juga dapat digunakan untuk memesan kamar hotel atau mobil. Contoh sistem GDS yang banyak digunakan adalah: SABRE, Galileo, Wolrdspan, Abacus. Airline yang menggunakan sistem GDS dikenakan distribution feeoleh penyedia jasa GDS untuk setiap penerbangannya. Semakin meluasnya dan terjangkaunya server hardware dan diperkenalkannya automated pricing, shopping , dan booking software mengijinkan banyak airline untuk memindahkan