15
Sumber: Hendi Hendratman 2011 Gambar II.9
Tampilan Library
2.2.1. Mengatur Lembar Kerja atau Stage
Stage atau layar harus ditentukan ukurannya sesuai dengan storyboard,
kebutuhan user dan sasaran user. Mengatur ukuran stage wajib dilakukan pada awal pembuatan pekerjaan, jika dilakukan di akhir maka tidak hanya stage saja tapi semua
objek yang sudah ada di stage harus kita atur juga ukurannya, pada akhirnya hanya menambah beban pekerjaan saja. Untuk mengatur stage ini bisa dilakukan melalui
Property Inspector.
16
Sumber: Hendi Hendratman 2011 Gambar II.10
Tampilan Stage
2.2.3. Meng-import Bahan
Setelah layar siap maka selanjutnya adalah mengambil atau meng-import bahan yang sudah disiapkan, caranya adalah sebagai berikut :
a. Impor
t file dengan meng klik kanan area kosong pada jendela internal cast b.
Cari tempat dimana file bahan berada kemudian tampung dulu dalam file list dengan cara pilih file yang diinginkan kemudian tekan add, setelah semua file
terkumpul lalu tekan import.
17
Sumber: Hendi Hendratman 2011 Gambar II.9
Import Bahan c.
Akan muncul jendela image option. Ini merupakan pengaturan properties gambar antara lain;
1 Color depth 32 bits
: kedalaman warna asli gambar. 16 bits
: kedalaman warna sesuai stage. 2
Palette : sistem pewarnaan yang digunakan biasanya
menggunakan sistem windows Windows Systems
. 3
Image Trim white space
: jika ada area transparacy kosong maka akan dijadikan warna putih.
Dither : jika dipilih maka gradasi akan terlihat halus.
4 Same setting for remaining images akan diterapkan pada gambar lainnya.
jika ini tidak dipilih maka kita harus mengatur properties ini sebanyak gambar yang kita import.
18
Sumber: Hendi Hendratman Gambar II.10
Tampilan Image Option
2.2.6. Aplikasi Pendukung
Selain menggunakan software Macromedia Director MX 2004 ada beberapa software
pendukung lainnya yang digunakan untuk membuat animasi ini diantaranya adalah Adobe Flash Professional CS5, Adobe Photoshop CS5 dan Audacity 2.0.
1. Adobe Photoshop CS5
Merupakan perangkat lunak editor citra buatan Adobe Systems yang dikhususkan untuk pengeditan foto atau gambar dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak
digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar market leader untuk perangkat lunak pengolah gambar atau foto
dan bersama Adobe Acrobat, dianggap sebagai produk terbaik yang pernah diproduksi oleh Adobe Systems. Versi kedelapan aplikasi ini disebut dengan nama
Photoshop CS Creative Suite, versi sembilan disebut Adobe Photoshop CS2, versi
19 sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3, versi kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4
dan versi yang keduabelas adalah Adobe Photoshop CS5. 2.
Adobe Flash Professional CS5
Adobe Flash Pro CS5 merupakan salah satu aplikasi pembuat animasi yang cukup
dikenal. Berbagai fitur dan kemudahan yang dimiliki menyebabkan Adobe Flash CS5 menjadi program animasi yang cukup populer. Tampilan, fungsi dan pilihan palet
yang beragam, serta kumpulan tool yang sangat lengkap sangat membantu dalam pembuatan karya aniamsi yang menarik.
Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama Actionscript yang muncul
pertama kalinya pada Flash 5. Action Script dibutuhkan untuk memberi efek gerak dalam animasi. Action Script di flash pada awalnya memang sulit dimengerti. Tetapi
jika sudah mengenalnya, kita tidak bisa lepas dari Action Script karena sangat
menyenangkan dan dapat membuat pekerjaan jauh lebih cepat dan mudah. 3.
Audacity 2.0
Merupakan aplikasi perangkat lunak untuk merekam dan menyunting suara. Aplikasi ini bersifat open source dan sehingga dapat berjalan pada berbagai sistem
operasi. Dengan Audacity, kita bisa mengoreksi suara tertentu, atau sekedar menambahkan berbagai efek yang disediakan. Audacity juga digunakan untuk
memotong suara, menambahan bahkan mengkonversi ke file lain, diantaranya MP3, Ogg
dan Wave. Selain itu juga dapat berkreasi dengan suara yang dimiliki sendiri melalui perekam suara. Aplikasi ini sangat ringan dan untuk sekedar konversi file
audio cukup handal. Kelebihan dari aplikasi ini adalah fitur dan kestabilan antar
muka yang digunakan juga tidak terlalu banyak dan waktu tunggunya juga tidak
20 terlalu lama. Kekurangan dari aplikasi ini adalah antarmuka penggunanya user
interface yang sedikit kaku dan sederhana apabila dibandingkan dengan aplikasi
sejenis di sistem operasi lain.
2.2.7. Konsep Storyboard
Menurut Simon 2007:24 mengemukakan bahwa: The storyboard is an illustrated view, like a comic book, of how the producer
or director envisions the final edited version of a production will look. Storyboard
adalah pandangan ilustrasi, seperti buku komik tentang bagaimana produser atau sutradara membayangkan versi diedit akhir produksi akan
terlihat.
Menurut Sugihartono 2010:247 mengemukakan bahwa “Storyboard adalah konsep cerita yang berupa garis besar gambaran cerita. Storyboard merupakan
rancangan visual atas naskahscript.” Storyboard
secara sederhana dapat diartikan sebagai papan cerita. Dalam pengertian yang lebih luas, Storyboard merupakan rangkaian gambar sketsa yang
merepresentasikan alur sebuah cerita. Storyboard berfungsi sebagai alat perencanaan
dalam proses pembuatan film atau iklan yang memadukan antara narasi dan visual.
2.2.8. Testing Program