7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Animasi
A. Sosialisasi atau Penyuluhan Menurut Veeger dalam Murdiyatmoko 2007:101 menyimpulkan bahwa:
“Sosialisasi adalah suatu proses belajar mengajar. Melalui sosialisasi, individu belajar menjadi anggota masyarakat yang prosesnya tidak semata-mata mengajarkan pola-
pola prilaku sosial kepada individu, tetapi juga individu tersebut mengembangkan dirinya atau melakukan proses pendewasaan diri.”
Menurut Shils dalam Waluya 2007:66 menyimpulkan bahwa: “Sosialisasi merupakan proses sosial yang dijalankan seseorang atau proses sepanjang umur yang
perlu dilalui seorang individu untuk menjadi seorang anggota kelompok dan masyarakatnya melalui pembelajaran kebudayaan dari kelompok dan masyarakat
tersebut.” Menurut Suprapto 2009:146 menyimpulkan bahwa:
Penyuluhan merupakan aktivitas komunikasi yang mengelola informasi dengan tujuan untuk perubahan sikap. Karena tujuannya adalah perbuhan sikap, maka
pemilihan dan penggunaan medianya adalah yang mampu mengubah perilaku hal layak. Dalam kaitan ini, maka media yang relevan untuk penyuluhan adalah
media tatap muka atau interpersonal media.
B. Multimedia Menurut Oetomo 2006:51-52 menyimpulkan bahwa: “Multimedia diartikan
sebagai kombinasi teks, gambar, seni grafik, animasi, suara dan video. Aneka media
8 tersebut digabungkan menjadi satu kesatuan kerja yang akan menghasilkan suatu
informasi yang memiliki nilai komunikasi interaktif yang sangat tinggi.” Menurut Darma dkk 2009:1 menyimpulkan bahwa:
Multimedia ditinjau dari bahasanya, terdiri dari 2 kata yaitu multi dan media. Multi memiliki arti banyak atau lebih dari satu. Sedangkan media merupakan
bentuk jamak dari medium, juga diartikan sebagai saran, wadah atau alat. Istilah multimedia sendiri dapat diartikan sebagai transmisi data dan manipulasi semua
bentuk informasi, baik berbentuk kata-kata, gambar, video, musik, angka, atau tulisan tangan dimana dalam dunia komputer, bentuk informasi tersebut diolah
dari dan dalam bentuk data digital.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah suatu sistem hubungan komunikasi interaktif melalui komputer yang mampu
menyajikan dan menggabungkan data dalam bentuk gambar, video, fotografi, grafik, dan animasi dengan suara dan teks.
C. Animasi Menurut Oetomo 2006:53 “Animasi adalah gambar-gambar yang bergerak
dengan kecepatan, arah dan cara tertentu. Jadi, dalam pembentukan animasi ada tipe data pemrograman yang baru, yaitu waktu. Dengan animasi, maka penyajian
informasi menjadi lebih hidup dan menarik.” Menurut Sugihartono et al 2010:241 menyimpulkan bahwa:
Animasi berasal dari kata animation yang berarti ilusi dari gerakan. Suatu sekuen gambar yang diekspos pada tenggang waktu tertentu sehingga tercipta sebuah
ilusi gambar bergerak, ilusi dari gerakan tersebut dapat terjadi dengan menggerakkan secara cepat kumpulan gambar yang mempunyai gerakan secara
bertahap dari masing-masing bagian objek gambar tersebut.
9 Menurut Parent et al 2010:25 menyimpulkan bahwa:
In the most general sense, animate means “give life to” and include live-action puppetry such as that found on Sesame Street and the use of electromechanical
device to move puppets, i.e. animatronics. Pengertian secara umum animate memiliki arti “memberi kehidupan kepada” dan
termasuk juga live-action gerakan langsung boneka semisal Sesame Street serta penggunaan peralatan electromechanical untuk menggerakan boneka, dinamakan
animatronics .
Menurut Kusrianto 2007:1 menyimpulkan bahwa: Media Interaktif adalah cara seseorang menyajikan penjelasan terhadap data,
uraian proses, maupun pembelajaran, baik disajikan di muka audience dengan bantuan alat peraga berupa slide show, program aplikasi yang menyajikan
informasi interaktif yang dapat diakses secara personal, maupun presentasi dalam bentuk cetakan yang dibagikan kepada semua penerima informasi.
Animasi interaktif adalah kumpulan gambar garis teks atau unsur pembentukan objek lain yang memberikan efek gerakan atau suara sehingga pengguna dapat
menerima pesan-pesan yang disampaikan dan dapat melakukan timbal balik pada animasi.
2.2. Teori Pendukung