oleh suku  Caesionidae sebesar  1.048 indivha  kemudian suku  Apogonidae  476 indivha.
Tabel 29. Kelimpahan ikan karang Indivha berdasarkan  suku  hasil pengamatan dengan metode UVC di Pulau Sekate pada tahun 2008.
No. Suku
Kategori Kelimpahan Indivha
1. Pomacentridae
Major 5,352
2. Caesionidae
Target 1,048
3. Apogonidae
Major 476
4. Scolopsidae
Target 305
5. Labridae
Major 295
6. Chaetodontidae
Indicator 276
7. Sphyraenidae
Target 238
8. Serranidae
Target 229
9. Lutjanidae
Target 171
10 Carangidae
Target 95
11.  Holocentridae Target
76 12.  Scaridae
Target 67
13.  Centropomidae Target
38 14.  Siganidae
Target 38
15.  Lethrinidae Target
29 16.  Haemulidae
Target 19
17.  Dasyatidae Target
10 18.  Pomacanthidae
Major 10
Total 8.771
Sumber : Monitoring Terumbu Karang Pulau Abang, Batam, CRITC LIPI, 2008
4.  Perbandingan  Ikan Karang antara Pengamatan Waktu T , T
1
, T
2
, dan T
3
di Pulau Sekate
Berdasarkan  hasil  penelitian yang dilakukan di perairan Kepulauan Sekate yaitu kegiatan Baseline ekologi tahun 2004 T
, Monitoring Terumbu karang tahun 2007 T
1
dan tahun 2008 T
2
kemudian dilanjutkan penelitian tahun 2009 T
3
terlihat adanya perbedaan dimasing- masing kelimpahan kategori ikan. Kenaikan jumlah suku ikan karang dari tahun 2004, 2007 dan 2008 terjadi
penambahan, penurun jumlah suku ikan karang terjadi ditahun 2008 ke tahun 2009.  Sedangkan untuk jenis ikan karang terjadi  peningkatan  dari tahun 2004
sebesar 25 individu menjadi  41 individu pada tahun 2007, terjadi penurunan
kembali pada tahun 2008 menjadi sebesar 18 individu dan terjadi peningkatan jenis ikan pada tahun 2009 menjadi 38 individu.
Tabel  30. Jumlah individu ikan pada peraiaran kepulauan sekate dari tahun 2004, 2007, 2008 dan 2009.
No. Kategori
2004 2007
2008 2009
1. Suku Indiv
8 12
18 13
2. Jenis Indiv
25 41
66 38
3. Kelimpahan Major indivha
11.267 3.914
6.133 13.543
4. Kelimpahan Target indivha
190 1.571
2.362 1.067
5. Kelimpahan Indikator indivha
229 352
276 905
6. Jumlah Ikan  Indiv
1.227 613
921 1.629
Sumber : Base line Ekologi Terumbu karang tahun 2004, Monitoring terumbu karang tahun 2007 dan 2008 dan data primer diolah 2009
Dapat dilihat bahwa kelompok ikan major mendominasi lokasi pengamatan dimana suku  Pomacentridae,  menempati urutan rata-rata tertinggi
dari tahun 2004, 2007, 2008 dan 2009 dibandingkan 22 suku yang lain ditemukan. Sepuluh suku ikan karang yang memiliki kelimpahan tertinggi disajikan dalam
Gambar 20. Kelimpahan individu ikan karang berdasarkan dominasi suku diikuti oleh suku  Apogonidae  dimana  pada tahun 2004 1.943 indivha memiliki
kelimpahan yang tertinggi kedua, tapi terjadi penurunan pada tahun 2007 324 indivha dan meningkat kembali pada tahun 2008 476 indivha hingga pada
tahun 2009 terjadi penurunan kembali 314 indivha.  Kemudian suku Labridae pada tahun 2004 448 indivha bila dibandingkan dengan hasil pengamatan di
lokasi yang sama pada tahun 2007 324 indivha terjadi penurunan, hingga pada tahun 2008 476 indivha dan 2009 1.410 indivha terlihat bahwa jumlah suku
yang ditemukan relatif bertambah.
Gambar  20.    Grafik kolom kelimpahan indivha  ikan karang berdasarkan suku yang di temukan dengan metode UVC pada peraiaran kepulauan
sekate dari tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dari tahun 2004, 2007, 2008 dan 2009 terlihat bahwa kategori ikan major tetap mendominasi perairan  Pulau  Sekate. Jika
dibandingkan total kelimpahan ikan major yang di temukan pada tahun 2004 sebesar 11.227 indivha terjadi penurunan pada tahun 2007 menjadi sebesar 3.914
indivha, peningkatan kelimpahan ikan kembali pada tahun 2008 dan 2009 dimana masing- masing sebesar 6.133 indivha dan 13.543 indivha.
Adanya perbedaan yang nyata terjadi pada antar kelompok ikan karang, dimana terlihat kelimpahan ikan major merupakan yang tertinggi, hal ini
merupakan suatu yang umum, karena pada daerah terumbu karang kelompok ikan major lebih dominan jumlahnya dibandingkan kelompok lainnya.
Peningkatan jumlah ikan major diperairan Kepulauan Sekate dari tahun- ketahun terus meningkat, jenis ikan ma jor berukuran kecil berkisar antara 5-25 cm
dengan karakteristik pewarnaan yang beragam yang pada umumnya dimanfaatkan sebagai ikan hias. Kelompok ikan ini umumnya terlihat ditemukan melimpah,
baik dalam jumlah maupun jenisnya, serta cenderung bersifat teroterial  yang sepanjang hidupnya berada diterumbu karang. Belum berkembangnya usaha
penangkapan ikan hias oleh nelayan  di Kelurahan Pulau Abang memungkinkan ikan major dapat terus meningkat perkembangannya.
Gambar 21. Grafik garis kelimpahan kategori ikan major pada tahun 2004, 2007, 2008 dan 2009 di peraiaran kepuluan Sekate.
Kategori ikan target  yang merupakan ikan ekonomis penting dan biasa di tangkap oleh nelayan untuk konsumsi  terjadi peningkatan  kelimpahan  pada tahun
2004 sebesar  190  indivha  menjadi sebesar  1.571  indivha  pada  tahun 2007, peningkatan  kelimpahan  menigkat kembali pada monitoring terumbu  ikan karang
pada tahun 2008 sebesar  2.362  indivha  sampai pada tahun 2009 hasil penilitian menunjukkan penurunan  menjadi sebesar 1.067 indivha.
Gambar 22. Grafik garis kelimpahan kategori ikan Target pada tahun 2004, 2007, 2008 dan 2009 di peraiaran kepuluan Sekate.
Jenis ikan indikator yang menjadi jenis ikan  karang  yang  khas  mendiami daerah terumbu karang dan menjadi indikator kesuburan ekosistem daerah
tersebut  mengalami  peningkatan  kelimpahan  pada tahun 2007 dengan jumlah sebesar 352  indivha dari tahun 2004 yang sebesar 229  indivha, kemudian  terjadi
penurunan  kembali pada tahun 2008  menjadi  sebesar  276  indivha.  Hingga pada penelitian tahun 2009 kembali terjadi peningkatan sebesar 905 indivha.
Gambar 23. Grafik garis kelimpahan kategori ikan indikator pada tahun 2004, 2007, 2008 dan 2009 di peraiaran kepuluan Sekate.
5.2.3. Kondisi Megabentos.