ini untuk melengkapi hari raya mereka. Pada saat tersebut harga ikan ini bisa mencapai kisaran harga Rp.120.000,-.
h. Pancing Sotong Alat tangkap ini bisa dikatakan juga dengan Nyandet. Alat tangkap ini biasanya
digunakan untuk menangkap sotong batu atau sotong karang. Daerah penangkapan biasanya di tepi pantai sekitar karang pada malam hari. Nelayan
biasanya menggunakan sampan atau pompong kecil yang di dayung sambil menyeret umpan buatan berbentuk udang-udangan. Kebiasaan nyandet ini
didominasi oleh masyarakat Suku Laut dan hanya sebagian kecil oleh nelayan dari Suku Melayu.
i. Trawl Trawl atau pukat harimau merupakan alat tangkap modern dan canggih yang
dimiliki oleh masyarakat Pulau Abang. Pemilik alat ini adalah pengusaha besar di kelurahan ini. Paling tidak terdapat 9 unit kapal trawl yang dimiliki oleh
pengusaha Pulau Abang. Trawl sendiri merupakan sumber masalah bagi masyarakat nelayan Pulau Abang. Terbukti dengan dibakarnya satu unit trawl
yang tertangkap oleh masyarakat. Setelah itu satu unit trawl ditangkap lagi dan kemudian masyarakat menuntut kompensasi atas beroperasinya trawl tersebut.
Menurut masyarakat, trawl sangat mengganggu aktivitas penangkapan nelayan tradisional dan menyebabkan menurunnya hasil tangkapan nelayan.
4.1.4. Iklim dan Musim Penangkapan
Kondisi iklim suatu wilayah ditentukan oleh antara lain temperatur udara, jumlah curah hujan, jumlah hari hujan dan intensitas penyinaran. Di Kelurahan
Pulau Abang temperatur udara berkisar antara 20
o
C hingga 30
o
C. Intensitas penyinaran matahari tergolong tinggi, diperkirakan rata-rata sekitar 75 .
Sedangkan jumlah curah hujan rata-rata diperkirakan sekitar 190 mmtahun, dengan rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 90 hari per tahun.
Musim penangkapan ikan masyarakat sangat tergantung kepada musim angin. Terdapat empat musim utama yaitu Musim Utara, Timur, Selatan dan
Barat. Setiap musim mempunyai karakteristik tersendiri yang menentukan cara dan alat yang digunakan untuk menangkap ikan Tabel 8.
Tabel 8. Kalender musim penangkapan ikan di Kelurahan Pulau Abang
No Alat Tangkap
Bulan 12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 Musim Angin
U U
U T
T T
S S
S B
B B
1. Bubu
x x
x x
x x
x x
x 2.
Jaring Udang kara x
x x
x x
x 3.
Jaring dingkis x
x x
x x
4. Jaring karang
x x
x 5.
Pancing di karang x
x x
x x
x 6.
Pancing di rompong x
x x
x x
x x
x x
x x
x 7.
Pancing delah x
x x
8. Nyomek
x x
x x
x x
9. Nyadit
x x
x x
x x
10. Kelong Pantai x
x x
11. Belat x
x x
x x
x
Sumber : LIPI 2004. Musim Utara merupakan musim dengan angin bertiup kencang, hujan
serta gelombang yang besar. Pada kawasan yang berhadapan langsung dengan musim ini biasanya nelayan tid ak dapat mencari ikan jauh ke tengah laut, Mereka
hanya mencari di sekitar selat dan laut yang terlindung. Nelayan Pulau Abang pada musim ini menangkap ikan di pantai terutama menggunakan kelong pantai
dan jarring dingkis. Bagi yang mempunyai rumpong, mereka bisa memanfaatkan rumpong untuk memancing. Dan jika sanggup ke tengah laut, mereka dapat
menangkap udang kara menggunakan jaring. Musim Timur merupakan musim kemarau yang panas dan kondisi angin
tenang dan laut tidak bergelombang. Pada musim ini nelaya n menggunakan pancing untuk menangkap ikan karang dan bubu. Pada malam hari mereka bisa
menangkap sotong dengan cara menyomek atau menyandit. Pada musim ini hasil tangkapan melimpah.
Di Musim Selatan kondisi angin kencang namun tidak sekencang pada musim Utara. Laut terus bergelombang. Pada musim ini nelayan kesulitan
mencari nafkah karena gelombang kuat. Alat tangkap yang umum digunakan adalah jaring karang dan jaring dingkis yang dioperasikan di sekitar pulau. Bagi
nelayan yang mempunyai rumpong dan mampu ke laut yang lebih jauh dapat memancing di rumpong dan menangkap udang kara serta memasang bubu. Musim
ini sering dikatakan musim paceklik oleh nelayan setempat. Pada musim ini hasil
tangkapan kurang bagus, yang paling banyak kegiatan dilakukan pada musim ini adalah memacing ikan delah di malam hari.
Musim Barat merupakan musim yang cukup tenang, namun pada waktu tertentu hujan badai bisa datang tiba-tiba namun setelah itu laut akan tenang
kembali. Pada musim ini nelayan kembali memancing di sekitar karang, memasang bubu, menyomek pada malam hari atau memancing ikan delah pada
siang hari.
4.1.5. Penduduk