23
barang dan jasa yang di hasilkan oleh sumberdaya alam tersebut, yang pada akhirnya akan mengubah pula prilaku pemanfaatannya. Perubahan prilaku
pemanfaatan ini akan mengubah nilai dari sumberdaya alam tersebut. Secara diangram, kerangka berpikir dari pendekatan produktifitas ini disajikan pada
Gambar 3.
2.6. Konsep Ikan karang Ekonomis sebagai Taksiran Nilai Ekonomi Jasa
terumbu Karang sebagai Tempat Pemijahan, Pengasuhan dan Mencari Makan
Fungsi ekologi ekosistem terumbu karang secara khusus dapat di ketahui dengan melihat aosiasinya dengan ikan- ikan karang. Sebagai tempat pemijahan,
ikan karang ekonomis penting seperti famili Pomacentridae dan Balistidaae yang digolongkan sebagai ikandengan model pemijahan demersal spawning demersal
egg Leis, 1991; Allen dan Robert, 1997. Sebagai tempat pengasuhan dapat
dicontohkan pada studi yang di lakukan oleh Meyer et al. 2001 untuk ikan berukuran kecil 350 mm mayoritas tertangkap di sekitar area terumbu karang
dan ukuran besar 500 mm mayaoritas tertangkap di luar area terumbu karang, yang disimpulkan bahwa area terumbu karang sebagai tempat pengasuhan untuk
ikan-ikan muda. Asosiasi yang telah diperlihatkan antara terumbu karang dan ikan- ikan
karang ekonomis ini dapat digunakan untuk mengukur nilai ekonomi ekosistem terumbu karang sebagai tempat pemijahan, pengasuhaan dan mencari makan. Ini
dapat dilakukan dengan asumsi bahwa ekosistem terumbu karang dipandang sebagai input untuk menghasilkan produk akhir final goods, khususnya berupa
ikan-ikan karang yang memiliki nilai pasar marketvalue. Produk akhir yang memiliki nilai pasar ini dapat digunakan untuk melakukan penilian seberapa besar
kontribusi ekosistem terumbu karang dari ke-tiga jasa tersebut terhadap ikan- ikan ekonomis.
24
2.7. Konsep Kawasan Konservasi Laut
Kawasan Konservasi Laut KKL adalah istilah yang diusulkan oleh Komisi Nasional Konservasi Laut sebagai terjemahan dari Marine Management
AreaMarine Protected Area MMAMPA Wiryawan et al. 2005. KKL didefinisikan sebagai kawasan perairan pasang surut termasuk pesisir dan pulau-
pulau kecil, termasuk tumbuhan dan hewan di dalamnya, serta termasuk bukti peninggalan sejarah dan sosial budaya di bawah, yang dilindungi secara hukum,
atau cara lain yang efektif, baik dengan melindungi seluruh atau sebagian wilayah tersebut.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan, Kawasan Konservasi Perairan adalah kawasan perairan yang
dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, disebutkan jenis-jenis
dari KKL, yaitu: 1 Taman Nasional Perairan adalah kawasan konservasi peraiaran yang
mempunyai ekosistem asli, yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pengkajian, ilmu pengetahuan, pendidikan, kegiatan yang menunjang
perikanan yang berkelanjutan, wisata bahari, dan rekreasi. 2 Taman Wisata Perairan adalah kawasan perairan dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan wisata perairan dan rekreasi. 3 Suaka Alam Perairan adalah kawasan konservasi peraiaran dengan ciri khas
tertentu untuk tujuan perlindungan keanekaragaman jenis ikan dan ekosistemnya.
4 Suaka Perikanan adalah kawasan perairan tertentu, baik air tawar, payau, maupun laut dengan kondisi dan ciri tertentu, sebagai tempat
berlindungberkembang biak jenis sumberdaya ikan tertentu, yang berfungsi sebagai daerah pedindungan.
• Mencakup 10-20 dari keseluruhan habitat terumbu karang yang ada di
wilayah suatu desa.
25 •
Habitat terumbu karang yang mencakup rataan dan kemiringan karang dan secara ideal memiliki lamun dan habitat mangrove namun suatu
DPL-BM tidak harus selalu memiliki lamun dan mangrove. •
Suatu kawasan yang diketahui merupakan tempat ikan bertelur. •
Lokasinya jauh dari potensi terjadinya proses sedimentasi atau pelumpuran, atau lokasi yang tidak terlalu dekat dengan muara sungai
atau kali. •
Lokasinya masih berada dalam jangkauan pandang masyarakat sehingga mudah diamati dan memudahkan pemantauan serta penerapan aturan
yang berlaku. •
Lokasinya bukan merupakan daerah utama penangkapan ikan bagi masyarakat setempat.
• Kawasan ya ng tidak secara terus- menerus digunakan oleh masyarakat
dari luar desa sebagai tempat menambatkan perahu
2.8. Daerah Perlindungan Laut