Analisis Laju Sedimen hasil Observasi Laju Sedimentasi di Sub-DAS Cibengang

menghitung debit sedimen Asdak 2007. Grafik hubungan laju sedimen dan debit aliran sungai disajikan pada Gambar 14. Gambar 14 Grafik hubungan antara debit aliran sungai dengan laju sedimen. Persamaan regresi hubungan debit aliran dengan laju sedimentasi di Sub DAS Cibengang adalah : Qs=47,78Q 2,345 ................................................................................................. 22 Dimana ; Qs = Laju sedimentasi Tonhari Q = Debit aliran m 3 s Persamaan tersebut memiliki R 2 Koefisien determinasi sebesar 88,4 . Nilai R 2 tersebut menunjukkan hubungan antara debit aliran dengan laju sedimentasi sangat erat, yaitu keragaman laju sedimentasi Qs dapat diterangkan oleh debit aliran sungai Q.

5.6.1 Analisis Laju Sedimen hasil Observasi

Grafik harian dan diagram bulanan hubungan antara debit aliran sungai dengan laju sedimentasi di Sub-DAS Cibengang disajikan pada Gambar 15. y = 47,78x 2,345 R² = 0,88 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 1,8 2 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 Qs to n h a ri Q m3s Gambar 15 Grafik hubungan antara debit aliran sungai dengan laju sedimen di Sub-DAS Cibengang. Laju sedimentasi tertinggi terjadi pada tanggal 14 Nopember 2010 sebesar 48,19 tonhari dengan debit aliran sebesar 1,00 m 3 s. Total laju sedimentasi tahun 2010 sebesar 226,06 tontahun. 5.6.2 Analisis Laju Sedimen Lateral Surface Flow dan Base Flow Data debit yang telah dikalkulasi dalam Tank Model menghasikan data aliran pada setiap tank, yaitu surface flow, intermediate flow, sub-base flow dan base flow. Surface flow dan base flow menjadi data dasar dalam perhitungan laju sedimen lateral dan base flow pada persamaan 24 yang merupakan model persamaan MUSLE Modification of Universal Soil Loss Equation. Pada model ini, faktor yang digunakan sebagai pemicu terjadinya adalah faktor limpasan permukaan bukan faktor energi hujan, sehingga MUSLE tidak memerlukan faktor sediment delivery ratio SDR. Faktor limpasan permukaan mewakili energi yang digunakan untuk melepaskan dan mengangkut sedimen. Hubungan antara debit aliran sungai dengan laju sedimen lateral dan base flow disajikan pada Gambar 16. 0,5 1 1,5 2 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Qs tonhari Q m3s Gambar 16 Grafik hubungan antara debit aliran sungai dengan laju sedimen lateral. Laju sedimentasi harian lateral dan base flow tertinggi terjadi pada tanggal 7 Februari 2010 sebesar 19,18 tonhari dengan debit aliran sebesar 77,553 mmhari. Sedangkan Laju sedimentasi bulanan tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 44,707 tonbulan. Total laju sedimentasi tahun 2010 sebesar 182,34 tontahun.

5.6.3 Laju Sedimentasi di Sub-DAS Cibengang

Perhitungan laju sedimentasi model MUSLE yang berasal dari Sub-DAS Cibengang, menggunakan persamaan 19. Hasil perhitungan dari persaman tersebut diperoleh laju sedimentasi harian tertinggi terjadi pada tanggal 7 Februari 2010 sebesar 24,86 tonhari dengan debit aliran sebesar 45,709 mmhari dan curah hujan harian sebesar 95 mmhari. Sedangkan laju sedimentasi bulanan tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 5,42 tonhabulan dengan pada saat curah hujan 638 mmbulan. Grafik harian dan diagram bulanan laju sedimentasi bulanan dari Sub-DAS Cibengang disajikan pada Gambar 17 dan 18. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 sed tonhari Qcalculated mmhari Gambar 17 Grafik harian laju sedimentasi bulanan dari Sub-DAS Cibengang. Gambar 18 Diagram laju sedimentasi bulanan dari Sub-DAS Cibengang. Total laju sedimentasi di Sub-DAS Cibengang pada tahun 2010 sebesar 364,484 tontahun 0,4 mmtahun. Berdasarkan Peraturan Dirjen RLPS No : P.04V-SET2009 tentang Pedoman monitoring dan evaluasi DAS, apabila laju sedimen besarnya di bawah 2 mmtahun termasuk dalam kategori baik. Tabel 6 Kategori kinerja DAS berdasarkan laju sedimen No. Sedimentasi mmth Kelas Skor 1 2 Baik 1 2 2 – 5 Sedang 3 3 5 Jelek 5 Sumber: Peraturan Dirjen RLPS No : P.04V-SET2009 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 T o n h a ri Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Qs 56,9 81,3 53,3 24,4 31,1 2,11 2,42 7,73 20,9 8,86 45,6 29,6 10 20 30 40 50 60 70 80 90 to n h a ri Untuk membandingkan keakuratan hasil pendugaan erosi menggunakan metode MUSLE dengan metode USLE, maka dilakukan juga pendugaan besarnya erosi menggunakan metode USLE. Besarnya SDR sediment delivery ratio yang digunakan untuk menduga besarnya erosi menggunakan metode USLE adalah sebesar 0,444. Nilai SDR tersebut diperoleh dari persamaan sebagai berikut Boyce 1975, dalam Arsyad, 2006 : SDR = 0,41 A -0,3 ............................................................................................. 23 Keterangan : SDR = Sediment delivery ratio A = Luas cathment area km 2 Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode USLE diketahui besarnya erosi di Sub-DAS Cibengang pada tahun 2010 sebesar 287,27 tontahun 0,703 mmtahun. Hasil perhitungan dari metode MUSLE dan metode USLE diketahui bahwa hasil perhitungan sedimentasi metode MUSLE lebih mendekati besarnya sedimentasi hasil observasi, maka dapat disimpulkan bahwa metode MUSLE yang dikombinasikaan dengan aplikasi Tank Model dalam menduga erosi lebih akurat dibandingkan dengan metode USLE. 5.6.4 Analisis Hubungan Laju Sedimentasi observasi dengan Laju Sedimentasi Hasil Kalkulasi MUSLE Untuk mendapatkan hasil laju sedimentasi menggunakan metode MUSLE adalah dengan cara menjumlahkan hasil laju sedimentasi lateral surface flow dan base flow dengan laju sedimentasi HRU Sub-DAS Cibengang. Hubungan antara sedimentasi hasil regresi dengan sedimentasi hasil MUSLE dapat diketahui dengan menggunakan hubungan regresi linear yang akan menghasilkan persamaan regresi dan koefisien determinasi R 2 . Gambar 19 Grafik hubungan laju sedimentasi observasi dengan laju sedimentsi MUSLE Gambar 21 menunjukkan hubungan antara laju sedimentasi hasil observasi dengan laju sedimentasi MUSLE. Analisa hubungan antara laju sedimentasi pandugaan regresi dengan laju sedimentsi pandugaan MUSLE menghasilkan nilai R 2 sebesar 0,76. Hal ini menjelaskan bahwa model MUSLE mampu menduga laju sedimentasi dengan baik. Persamaan regrasi laju sedimentasi regresi dengan laju sedimentasi MUSLE adalah: Y=0,363X + 0,001 ......................................................................................... 24 Dimana : Y = Qs MUSLE Tonhahari X = Qs Observasi Tonhahari

5.7 Analisis Neraca Air di Sub-DAS Cibengang