BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan di Sub-DAS Cibengang yang secara geografis terletak di ketinggian 1130 mdpl dengan koordinat 06º57’56,6” lintang selatan
dan 107º53’23,2” bujur timur, dan secara administratif terletak di Desa Tanjung
Sari, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Pelaksanaan penelitian dilakukan dua tahap, yaitu tahap pertama
pengambilan data di lapangan selama bulan Juli – Agustus 2010 dan tahap kedua
dilakukan di Laboratorium Hidrologi dan Pengelolaan DAS, Fakultas Kehutanan IPB, pada bulan Oktober
– Desember 2010 untuk menganalisis dan mengolah seluruh data yang diperoleh dari lapangan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain ARR Automatic Rainfall Recorder, AWLR Automatic Water Level Recorder, GPS, pelampung
untuk mengukur kecepatan aliran air, turbiditymeter untuk mengukur besar sedimentasi, botol sample, meteran, stopwatch, kamera, kalkulator, alat tulis dan
seperangkat komputerlaptop dengan beberapa software yaitu Tank Model, Arc View versi 3.2, Minitab 1.4 dan Microsoft Office.
Bahan yang diperlukan dalam penelitian meliputi data primer dan sekunder yaitu data curah hujan dari ARR Automatic Rainfall Recorder, sedimen sungai
dari turbiditymeter, dan tinggi muka air dari AWLR Automatic Water Level Recorder. Selain itu juga diperlukan data spatial berupa peta topografi Sub DAS
Cibengang dan peta penutupan lahan Sub DAS Cibengang.
3.3 Tahapan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu pengumpulan data primer tinggi muka air, konsentrasi sedimen, dan curah hujan dengan cara
melakukan pengukuran langsung dari lapangan SPAS Cibengang. Pengukuran
debit aliran dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan pengukuran bentuk bangunan SPAS, pengukuran tinggi muka air sungai dengan alat AWLR atau
meteran, dan mengukur kecepatan aliran sungai menggunakan stopwatch dan pelampung dengan beberapa kali ulangan. Kemudian setelah didapatkan nilai
debit, dilakukan analisis hubungan antara debit, tinggi muka air dan debit sedimen, setelah analisis mencari hubungan nilai korelasi dan rating curve,
diantaranya hubungan antara debit air dan tinggi muka air dan hubungan antara debit air dan debit sedimen, serta hubungan antara curah hujan dan debit air.
Selanjutnya membuat grafik dengan metoda unit hidrograf dengan mencari hubungan antara curah hujan menurut waktu terhadap aliran debit aliran
m
3
detik, sehingga dapat diperoleh data pengolahan data curah hujan, evapotranpirasi, dan debit aliran sebagai data input Tank Model. Setelah
didapatkan hasil output Tank Model, dilakukan perhitungan erosi dan sedimentasi dengan menggunakan metode MUSLE. Terakhir menduga neraca air dengan
menggunakan hasil output Tank Model.
3.4 Analisis Data