BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak dan Luas
Sub-DAS Cibengang terletak kurang lebih 20 Km ke sebelah Utara dari Kecamatan Cicalengka, tepatnya di Desa Tanjungwangi, Kecamatan Ciicalengka,
Kabupaten Bandung. Ketinggian wilayah Sub-DAS Cibengang antara 1112,5 m dan 1425 m di atas permukan laut. Luas Sub-DAS Cibengang berdasarkan hasil
deliniasi peta adalah 76,73 Ha, dengan panjang sungai utama 2354,57 m. Sungai utama Sub-DAS Cibengang memiliki titik elevasi tertinggi pada
ketinggian 1362,5 m diatas permukaan laut dengan titik terendah outlet pada 1112,5 m di atas permukaan laut, sehingga kemiringan sungai utamanya adalah
10,62 . Panjang seluruh anak sungai Sub-DAS Cibengang mencapai 3752,973 km,
dengan kerapatan sungai sebesar 4,89 kmkm2 dan tergolong kedalam kategori nilai kerapatan sungai agak rapat.
4.2 Penggunaan Lahan
Pola dan tata guna lahan di Sub-DAS Cibengang berdasarkan pengolahan atribut dan data spasial dikelompokkan menjadi tiga jenis penggunaan lahan,
Pengelompokan jenis penggunaan lahan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Luasan Sub-DAS Cibengang berdasarkan penutupan lahan
No. Jenis Penutupan lahan
Luas Ha Persentase
1 Belukar Semak
3,11 4,05
2 Hutan
11,4 14,86
3 Tegalan Ladang
62,22 81,09
Jumlah 76,73
100,00
Sumber : Laporan Monev 2009.
Gambar 2 Peta liputan lahan Sub-DAS Cibengang.
4.3 Topografi
Keadaan topografi di wilayah Sub-DAS Cibengang sangat curam 40 . Komposisi luasan DTA berdasarkan Kemiringan lahan adalah sebagaimana
disajikan dalam Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Luasan Sub-DAS Cibengang berdasarkan kemiringan lahan No. Kelas Lereng
Luas Ha Persentase
1 41
– 60 76,73
100,00
Jumlah 100,00
Sumber : Laporan Monev 2009.
Sumber : Laporan MONEV 2009
Gambar 3 Peta kelas lereng Sub-DAS Cibengang.
4.4 Tanah
Sub-DAS Cibengang memiliki jenis tanah regosol. Tanah ini merupakan tanah berbutir kasar dari meterial gunung berapi, konsistensi lepas sampai
gembur, memiliki keasaman tanah dengan pH sekitar 6-7, belum jelas penampakan pemisahan horisonnya, dan berasal dari meterial gunung api. Tanah
regosol terbentuk dari bahan induk abu dan pasir vulkanik intermedian sehingga cocok ditanami palawija dan sayuran. Umumnya belum membentuk hakikat
sehingga peka terhadap erosi, cukup mengandung P K yang masih segar, tetapi kurang N sehingga perlu pupuk organik, pupuk kandang, dan pupuk hijau.
4.5 Kondisi Sosial Ekonomi Sub-DAS Cibengang