Sutradara Hanung Bramantyo merupakan sineas berbakat Indonesia yang sukses manggarap 20 judul film. Sebagai sutradara, Hanung Bramantyo tak luput
dengan peran perempuan dari film yang digarapnya. Disadari atau tidak, Hanung Bramantyo ikut berperan dalam membentuk citra perempuan di media. Sebagaian
filmnya, menjadikan perempuan sebagai bintang utama. Film layar lebarnya yang berjudul Brownies, bertema percintaan yang menceritakan sisi perempuan modern
sebagai pemeran utamanya. Get Merried yang dilakonkan Nirina Zubir sebagai pemeran utama adalah film dengan kisah seorang perempuan yang mempunyai
latarbelakang masyarakat pinggiran. Perempuan Berkalung Sorban dari genre drama islami adalah film dengan kisah perjuangan seorang perempuan untuk
mencerdasakan kaum perempuan. Dengan perspektif yang berbeda, Hanung Bramantyo mengangkat berbagai sisi sosial, budaya, dan agama perempuan.
Setiap film garapannya, jika pemeran utama adalah perempuan, selalu dicitrakan berbeda-beda meski dari genre yang sama.
Dari penggambaran yang penulis paparkan di atas, kiranya hal ini sangat penting untuk diperhatikan melalui sebuah kajian mendalam tentang dunia
perfilman. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk mengangkat permasalah
ini menjadi sebuah tulisan ilmiah dengan judul, Analisis Semiotik Citra Perempuan Dalam Film Perempuan Berkalung Sorban.
B. Alasan Pemilihan Judul
Alasan peneliti mengambil judul ini adalah:
7
1. Dunia perfilman Indonesia banyak mengangkat realitas perempuan Indonesia yang berhubungan erat dengan sosial dan budaya
2. Dalam film Perempuan Berkalung Sorban, memerankan perempuan sebagai pemeran utama dan alur ceritanya adalah cerita dari sosok perempuan itu
sendiri. 3. Judul ini erat kaitannya dengan Ilmu Komunikasi yang sesuai dengan
pendidikan penulis. 4. Hanung Bramantyo merupakan sutradara berbakat yang karyanya fenomenal di
Indonesia. Sebagian film yang telah digarap, bercerita tentang perempuan.
C. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan terhadap judul karya ilmiah ini, maka penulis
memberikan penegasan istilah yang terdapat pada judul tersebut, sebagai berikut: 1. Analisis Semiotik
Semiotika adalah salah satu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi, pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things Sobur, 2003:15.
2. Citra
Citra dijelaskan oleh Dan Nimmo 1989: 4 adalah segala sesuatu yang telah dipelajari seseorang, yang relevan dengan situasi dan dengan tindakan yang bisa
terjadi didalamnya. Ke dalam citra tercakup seluruh pengetahuan seseorang kognisi, baik benar ataupun keliru, semua preferensi afeksi yang melekat
kepada tahap tertentu peristiwa yang menarik atau menolak orang tersebut dalam situasi itu, dan semua pengharapan konasi yang dimiliki orang tentang apa yang
mungkin terjadi jika ia berperilaku dengan cara yang berganti-ganti terhadap objek di dalam situasi itu.
8
3. Perempuan
Perempuan adalah jenis sebagai lawan laki Kamus Umum Bahasa Indonesia, 2006: 873.
4. Film
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia film memiliki berbagai arti yang saling berkaitan. Pertama, dalam pengertian kimia fisik dan teknik, film berarti
selaput halus. Pengertian ini dapat dicontohkan, misalnya pada selaput tipis, cat, atau pada lapisan tipis yang biasa dipakai untuk melindungi benda-benda seperti
misalnya dokumen laminasi. Dalam fotografi dan sinematografi, film berarti bahan yang dipakai untuk segala sesuatu yang berkaitan dengan foto. Film juga
mempunyai pengertian paling umum, yaitu untuk menamakan serangkaian gambar yang diambil dari objek yang bergerak. Gambar objek itu memperlihatkan
suatu seri gerakan atau momen yang berlangsung secara terus menerus, kemudian diproyeksikan ke sebuah layar dengan memutarnya dalam kecepatan tertentu
sehingga menghasilkan sebuah gambar hidup Ensiklopedi Nasional Indonesia, 2004: 305.
5. Perempuan Berkalung Sorban
Gambar 1: Cover Film Perempuan Berkalung Sorban
9
Sumber: Wikipedia Indonesia, 2011
Sutradara Hanung Bramantyo
Produser
Chand Parwez Servia Hanung Bramantyo
Penulis
Ginatri S. Noer Hanung Bramantyo
Novel :
Abidah El Khalieqy
Pemeran
Revalina S. Temat Joshua Pandelaki
Widyawati Oka Antara
Reza Rahadian Ida Leman
Musik oleh Tya Subiakto
Distributor Starvision Plus
Durasi 129 menit
Negara Indonesia
Tabel 1, Film Perempuan Berkalung Sorban Sumber data: Wikipedia Indonesia: 2011
Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup Annisa Revalina S. Temat
, seorang wanita berkarakter cerdas, berani dan berpendirian kuat. Annisa hidup
dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di
Jawa Timur ,
Indonesia . Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati dan
benar hanyalah al-Qur’an
, Hadist
dan Sunnah
, dan buku-buku modern dianggap sebagai ajaran menyimpang. Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan
bagaimana menjadi seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Annisa beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan
10
menempatkan perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Annisa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori
Oka Antara ,
paman Annisa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Annisa, menghibur sekaligus menyajikan dunia yang lain bagi Annisa. Diam-diam Annisa menaruh
hati pada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan
Joshua Pandelaki , ayah
Annisa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba menghindari perasaannya pada Annisa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan
sekolah ke Kairo
, Mesir
. Secara diam-diam Annisa yang mendaftarkan kuliah ke Yogyakarta
, Indonesia
, dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum
menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Annisa bersikeras dan protes kepada ayahnya. Akhirnya Annisa dinikahkan dengan Samsudin
Reza Rahadian
, seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati Annisa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya
Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan Kalsum Francine Roosenda
. Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Annisa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Annisa dipertemukan lagi
dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian menceritakan perjalanan cinta Annisa dan Khudori dan juga perjuangan Annisa
untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengah rintangan keluarga pesantrennya yang konservatif Wikipedia Indonesia, 2011.
11
D. Permasalahan 1. Batasan Masalah
Film Perempuan Berkalung Sorban merupakan film yang dibintangi oleh perempuan sebagai tokoh utamanya. Untuk mengetahui citra perempuan dalam
film tersebut, batasan masalah dalam penelitian ini adalah menganalisis analisis semiotik citra perempuan sebagai tokoh utama dalam film Perempuan Berkalung
Sorban karya sutradara Hanung Bramantyo. 2. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah; Bagaimana analisis semiotik citra perempuan dalam film
Perempuan Berkalung Sorban karya Hanung Bramantyo?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui citra perempuan dalam film Perempuan Berkalung Sorban karya Hanung Bramantyo dengan
menggunakan analisis semiotik. 2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai sumbangan partisipasi pemikiran peneliti dalam penelitian ilmiah, dan
sebagai wujud pengabdian penulis terhadap kajian budaya dan perfilman Indonesia
b. Dapat menambah wawasan dan cakrawala bagi penulis c. Sebagai referensi untuk peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai permasalahan yang serupa. d. Sebagai penyelesaian tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana pada
Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau.
F. Kerangka Teoritis