v = disarankan dilengkapi, tergantung kebutuhan;
v v = dilengkapi.
2.3.3 Lebar Jalur
1. Lebar jalur ditentukan oleh jumlah dan lebar lajur serta bahu jalan. Tabel 2.9 menetapkan ukuran lebar lajur dan
bahu jalan sesuai dengan kelas jalannya; 2. Lebar jalur minimum adalah 4,5 m, memungkinkan 2
kendaraan dengan lebar maksimum 2,1 m saling berpapasan. Papasan 2 kendaraan lebar maksimum 2,5
m yang terjadi sewaktu-waktu dapat memanfaatkan bahu jalan.
Tabel 2.9 Lebar lajur jalan dan bahu jalan
Kelas jalan
Lebar lajur m Lebar bahu sebelah luar m
Disarankan Minimum Tanpa trotoar
Ada trotoar Disarankan Minimum Disarankan
Minimum
I 3,60
3,50 2,50
2,00 1,00
0,50 II
3,60 3,00
2,50 2,00
0,50 0,25
III A 3,60
2,75 2,50
2,00 0,50
0,25 III B
3,60 2,75
2,50 2,00
0,50 0,25
III C 3,60
1,50 0,50
0,50 0,25
Keterangan : = jalan 1-jalur-2 arah, lebar 4,50 m Pada jalan arteri, jalur kendaraan tidak bermotor disarankan
dipisah dengan jalur kendaraan bermotor. Bila banyak kendaraan lambat, jalur boleh lebih lebar.
Lebar bahu jalan sebelah dalam pada median yang diturunkan atau datar, minimum sebesar 0,50 m.
2.3.4 Bahu Jalan
1. Kemiringan melintang bahu jalan yang normal 3 - 5 lihat Gambar 2.7.
II - 19 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
2. Lebar minimal bahu jalan untuk bahu luar dan bahu dalam dapat dilihat dalam Tabel 2.9.
3. Kemiringan melintang bahu jalan harus lebih besar dari kemiringan melintang lajur kendaraan.
4. Ketinggian permukaan bahu jalan harus menerus dengan permukaan perkerasan jalan.
Gambar 2.7 Tipikal kemiringan melintang bahu jalan
2.3.5 Jalur Lambat
Jalur lambat berfungsi untuk melayani kendaraan yang bergerak lebih lambat dan searah dengan jalur utamanya. Jalur
ini dapat berfungsi sebagai jalur peralihan dari hirarki jalan yang ada ke hirarki jalan yang lebih rendah atau sebaliknya.
Ketentuan untuk jalur lambat adalah sebagai berikut :
II - 20 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
a. Untuk jalan arteri 2 arah terbagi dengan 4 lajur atau lebih, dilengkapi dengan jalur lambat;
b. Jalur lambat direncanakan mengikuti alinyemen jalur cepat dengan lebar jalur dapat mengikuti ketentuan sebelumnya.
2.3.6 Sparator Jalan
Separator jalan dibuat untuk memisahkan jalur lambat dengan jalur cepat. Separator terdiri atas bangunan fisik yang
ditinggikan dengan kereb dan jalur tepian. Lebar minimum separator adalah 1,00 m.
2.3.7 Median Jalan
1. Fungsi median jalan adalah untuk : a. memisahkan dua aliran lalu lintas yang berlawanan
arah; b. mencegah kendaraan belok kanan.
c. lapak tunggu penyeberang jalan; d. penempatan fasilitas untuk mengurangi silau dari sinar
lampu kendaraan dari arah yang berlawanan. e. penempatan fasilitas pendukung jalan;
f. cadangan lajur jika cukup luas; g. tempat prasarana kerja sementara;
h. dimanfaatkan untuk jalur hijau; 3. Jalan dua arah dengan empat lajur atau lebih harus
dilengkapi median. 4. Jika lebar ruang yang tersedia untuk median 2,5 m,
median harus ditinggikan atau dilengkapi dengan pembatas fisik agar tidak dilanggar oleh kendaraan
Gambar 7 dan 8.
II - 21 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
5. Lebar minimum median, terdiri atas jalur tepian dan bangunan pemisah jalur, ditetapkan sesuai Tabel 8. Dalam
hal penggunaan median untuk pemasangan fasilitas jalan, agar dipertimbangkan keperluan ruang bebas kendaraan
untuk setiap arah.
Tabel 2.10 Lebar Median Jalan Dan Jalur Tepian
Kelas jalan Lebar median jalan m
Lebar jalur tepian minimum
m Minimum
Minimum khusus I, II
2,50 1,00
0,25 III A, III B, III
C 1,50
1,00 0,40
median datar
0,25
Catatan : digunakan pada jembatan bentang ≥ 50 m,
terowongan, atau lokasi Damaja terbatas.
Gambar 2.8 Tipikal median jalan yang diturunkan
II - 22 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
JALUR LALU LINTAS
MEDIAN DIRENDAHKAN
JALUR LALU LINTAS
H U
L U
A R
H U
D AL
AM H
U D
AL AM
H U
L U
A R
B A
B A
B A B
A
Gambar 2.9 Tipikal median jalan yang ditinggikan
2.4 Jarak Pandang