Struktur hirarki perkotaan dan sistem jaringan jalan primer Struktur Hirarki Perkotaan dan Sistem Jaringan Jalan Skunder Kecepatan Rencana VR

F : faktor variasi tingkat lalu lintas per seperempat jam dalam jam sibuk; dalam hal tidak ada data, boleh digunakan F = 0,8; Fsp : koefisien volume lalu lintas dalam arah tersibuk per arah, , yang ditetapkan berdasarkan data; dalam hal tidak ada data, boleh digunakan Fsp = 60. VJR digunakan untuk menghitung jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu lintas lainnya yang diperlukan pada jalan arteri di kawasan perkotaan.

2.1.5 Struktur hirarki perkotaan dan sistem jaringan jalan primer

Hubungan antara hirarki perkotaan dengan peranan ruas jalan penghubungnya dalam sistem jaringan jalan primer diberikan pada Tabel 1 dan Gambar . Tabel disajikan dalam bentuk matrik dan Gambar disajikan dalam bentuk diagram. Tabel 2.4 Hubungan antara hirarki kota dengan peranan ruas jalan dalam sistem jaringan jalan primer PERKOTAAN PKN PKW PKL PKPKL PERSIL PKN Arteri Arteri Lokal Lokal Lokal PKW Arteri Kolektor Kolektor Lokal Lokal PKL Lokal Kolektor Lokal Lokal Lokal PKPKL Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal PERSIL Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal II - 8 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI Gambar 2.1 Hubungan antara hirarki kota dengan peranan ruas jalan dalam sistem jaringan jalan primer II - 9 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

2.1.6 Struktur Hirarki Perkotaan dan Sistem Jaringan Jalan Skunder

Struktur kawasan perkotaan dapat dibagi dalam beberapa kawasan berdasarkan fungsi dan hirarkinya, antara lain, kawasan primer, sekunder dan perumahan. Hubungan antara kawasan perkotaan dengan peranan ruas jalan dalam sistem jaringan jalan sekunder diberikan pada Tabel dan Gambar . Tabel disajikan dalam bentuk matrik dan Gambar disajikan dalam bentuk diagram. Tabel 2.5 Hubungan antara hirarki kota dengan peranan ruas jalan dalam sistem jaringan jalan skunder KAWASAN PRIMER SEKUNDER SEKUNDER SEKUNDER PERUMAHAN I II III F 1 F 2.1 F 2.2 F 2.3 PRIMER F 1 - Arteri - - - SEKUNDER I F 2.1 Arteri Arteri Arteri - Lokal SEKUNDER II F 2.2 - Arteri Kolektor Kolektor Lokal SEKUNDER III F 2.3 - - Kolektor Kolektor Lokal PERUMAHAN - Lokal Lokal Lokal Lokal II - 10 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI Gambar 2.2 Hubungan antara hirarki kota dengan peranan ruas jalan dalam sistem jaringan jalan skunder II - 11 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

2.1.7 Kecepatan Rencana VR

Kecepatan yang dipilih untuk mengikat komponen perencanaan geometri jalan dinyatakan dalam kilometer per jam kmh. V R untuk suatu ruas jalan dengan kelas dan fungsi yang sama, dianggap sama sepanjang ruas jalan tersebut. V R untuk masing- masing fungsi jalan ditetapkan sesuai Tabel . Untuk kondisi lingkungan dan atau medan yang sulit, V R suatu bagian jalan dalam suatu ruas jalan dapat diturunkan, dengan syarat bahwa penurunan tersebut tidak boleh lebih dari 20 kilometer per jam kmh. Tabel 2.6 Kecepatan Rencana V R Sesuai Klasifikasi Jalan di Kawasan Fungsi jalan Kecepatan rencana, V R kmh 1. Arteri Primer 2. Kolektor Primer 3. Arteri Sekunder 4. Kolektor Sekunder 5. Lokal Sekunder 50 – 100 40 – 80 50 – 80 30 – 50 30 – 50 II - 12 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

2.1.8 Kendaran Rencana