Jarak Pandangan Henti Ss Daerah Bebas Samping Tikungan

Gambar 2.9 Tipikal median jalan yang ditinggikan

2.4 Jarak Pandang

2.4.1 Jarak Pandangan Henti Ss

Jarak pandang Ss terdiri dari dua elemen jarak, yaitu : a. jarak awal reaksi Sr adalah jarak pergerakan kendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan yang menyebabkan ia harus berhenti sampai saat pengemudi menginjak rem; dan b. jarak awal pengereman Sb adalah jarak pergerakan kendaraan sejak pengemudi menginjak rem sampai dengan kendaraan tersebut berhenti. S s dalam satuan meter, dapat dihitung dengan rumus AASHTO, 2001 : S s = 0.278× V R × T + 0,039 Vr a 2 Vr = kecepataan Rencana T = waktu reaksi a = tingkat perlambatan II - 23 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI Tabel 2.10 Jarak Pandangan Henti V R k m h 100 90 80 70 60 50 40 30 S s minimum m 185 160 130 105 85 65 50 35

2.4.2 Daerah Bebas Samping Tikungan

Daerah bebas samping dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pandangan di tikungan dengan membebaskan obyek-obyek penghalang sejauh M m, diukur dari garis tengah lajur dalam sampai obyek penghalang pandangan, sehingga persyaratan Ss dipenuhi Gambar 2.10 Diagram Ilustrasi komponen untuk menentukan jarak pandang horizontal daerah bebas samping II - 24 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI Ss Jarak pandang henti Sumbu jalan Garis pandang Penghalang pandangan Sumbu lajur dalam R R M 2. 2 Perencanaan Geometrik Jalan Raya 2.2.1 Perencanaan Alinyemen Horizontal Trase Jalan Dalam perencanaan jalan raya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga jalan raya itu dapat memberikan pelayanan optimum kepada pemakai jalan sesuai dengan fungsinya. Untuk mencapai hal tersebut harus memperhatikan perencanaan alinyemen horizontal trase jalan yaitu garis proyeksi sumbu jalan tegak lurus pada bidang peta yang disebut dengan gambar situasi jalan. Trase jalan terdiri dari gabungan bagian lurus yang disebut tangen dan bagian lengkung yang disebut tikungan. Untuk mendapatkan sambungan yang mulus antara bagian lurus dan bagian tikungan maka pada bagian- bagian tersebut diperlukan suatu bagian pelengkung peralihan yang disebut “spiral”. Bagian yang sangat kritis pada alinyemen horizontal adalah bagian tikungan, dimana terdapat gaya yang akan melemparkan kendaraan ke luar dari tikungan yang disebut gaya sentrifugal. Beradasarkan hal tersebut di atas, maka dalam perencanaan alinyemen pada tikungan ini agar dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengendara, maka perlu dipertimbangkan hal- hal berikut : a. Ketentuan- ketentuan dasar Pada perencanaan geometrik jalan, ketentuan- ketentuan dasar ini tercantum pada daftar standar perencanaan II - 25 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI geometric jalan merupakan syarat batas, sehingga penggunaannya harus dibatasi sedemikian agar dapat menghasilkan jalan yang cukup memuaskan.

b. Klasifikadi medan dan besarnya lereng kemiringan