2.2 Bagian-bagian Jalan
2.2.1 Damaja
Dmaja Daerah manfaat jalan adalah ruang sepanjang
jalan yang dibatasi oleh lebar tinggi dan kedalaman ruang batas tertentu. Ruang tersebut di peruntukan bagi medan,
perkesrasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng, ambang pengaman, timbunan dan galian,
gorong-gorong, perlengkapan jalan dan bangunan pelengkap lainya. Lebar Damaja di tetapkan oleh Pembina Jalan sesuai
dengan keperluannya. Damaja daerah manfaat jalan dibatasi oleh :
a Batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan;
b Tinggi minimum 5 m di atas permukaan perkerasan pada sumbu jalan; dan
c Kedalaman minimum 1,5 meter di bawah permukaan perkerasan jalan.
Damaja diperuntukkan bagi median, perkerasan jalan, separator, bahu jalan, saluran tepi jalan, trotoar, lereng,
ambang pengaman dan tidak boleh dimanfaatkan untuk prasarana perkotaan lainnya.
II - 14 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
Gambar 2.3 Tipikal Damaja, Damija dan Dawasja
2.2.2 Dawasja
Dawasja Daerah Pengawasan Jalan , adalah sejalur
tanah tertentu yang terletak di luar daerah milik jalan ruas sepanjang jalan di luar Damija yang penggunanya di awasi oleh
pembina jalan
dengan maksud
agar tidak
mengganggu pandangan pengemudi dan konstruksi bangunan jalan dalam hal tidak cukup luasnya daerah milik jalan. Dawasja
ditentukan berdasarkan kebutuhan terhadap pandangan pengemudi, ditetapkan oleh Pembina Jalan. Daerah Pengawasan
Jalan dibatasi oleh : Lebar diukur dari As Jalan. Untuk Jalan Arteri Primer tidak kurang dari 20 meter.
Untuk Jalan Arteri Sekunder tidak kurang dari 20 meter. Untuk Jalan Kolektor Primer tidak kurang dari 15 meter.
Untuk Jalan Kolektor Sekunder tidak kurang dari 7 meter. Untuk Jalan Lokal Primer tidak kurang dari 10 meter.
Untuk Jalan Lokal Sekunder tidak kurang dari 4 meter. Untuk Jembatan tidak kurang dari 100 meter ke arah hulu dan hilir.
II - 15 UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
2.2.3 Damija