Target Temuan TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

kearifan lokal dapat dikembangkan pada kawasan lain yang setipe secara berkelanjutan dengan memperhatikan potensi sumberdaya lokal yang dimiliki dan faktor-faktor penentu yang berpengaruh dalam pengembangan dan keberlanjjutan model. Luaran hasil penelitian berupa artikel jurnal ilmiah diharapkan menjadi bahan referensi dalam penelitian lebih lanjut serta penyusunan model yang lebih tepat sesuai perkembangan IPTEK dan kondisi Sosial Budaya masyarakat. Selain itu hasil penelitian juga diharapkan menjadi sumber pembelajaranperkuliahan dan bahan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB IV. METODE PENELITIAN

A. Obyek Penelitian dan Teknik Sampling

Penelitian model pengembangan agrowisata berbasis kearifan lokal studi kasus di Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan dengan metode penelitian survei pada petanipelaku agribisnis dan pihak- pihak yang berkepentingan dengan agrowisata tersebut sebagai obyek penelitian. Sentra pengembangan agrowisata di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul adalah Desa Kebon Agung. Desa Kebon Agung merupakan desa wisata yang telah memperoleh penghargaan sebagai juara III desa wisata nasional tahun 2010 desakebonagung.com. Desa Kebon Agung terdiri atas lima wilayah pedukuhan. Sebagian besar matapencahrian penduduk adalah bertani dan usaha industri rumah tangga. Sampel petanipelaku agribisnis diambil dari masing-masing pedukuhan secara proporsional random sampling . Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan panduan kuesioner. Observasi dilakukan ke titik-titik wilayah yang berpotensi atau mendukung agrowisata, yaitu meliputi kebun, perumahan petani, sarana dan prasarana pertanian seperti bendungan, kolam, saluran air pengairan, kandang, unit produksi, dan sarana-sarana lain yang mendukung terciptanya agrowisata, seperti penginapan, areal parkir, kondisi jalan dan sebagainya. Untuk menggali infromasi lebih dalam dilakukan Focus Group Discussion FGD dengan kelompok tani, tokoh masyarakat dan pemerintah.

B. Analisis yang digunakan

Teknik pengolahan data yang akan digunakan adalah dengan menggunakan teknik induktif, yaitu dari fakta dan peristiwa yang diketahui secara konkrit, kemudian digenerasikan ke dalam suatu kesimpulan yang bersifat umum yang didasarkan atas fakta-fakta yang empiris tentang lokasi penelitian. Moloeng 2000 mengatakan, bahwa dengan menggunakan analisis secara induktif, berarti pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian dilakukan. Untuk mengetahui dampak social ekonomi masyarakat petani di analisis menggunakan analisis pendapatan, nilai tambah dan rasio index gini. Tingkat keberlanjutan model dianalis secara deskriptif, sedangkan faktor yang berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan model dianalisis menggunakan analisis korelasi rank spermant.

C. Disain Penelitian

Dampak pengembangan agrowisata terhadap pendapatan masyarakat petani dapat dilihat dari peningkatan nilai tambah produk pertanian, tingkat pendapatan masyarakat petani dan distribusi pendapatan masyarakat. Nilai tambah agroindustri pariwisata dapat dinalisis dengan format anaisis nilai tambah berikut : Tabel 1. Format perhitungan nilai tambah. No Ketarangan 1. Bahan baku kgbln a 2. Harga bahan baku Rpkg b 3. Hasil produksi unitbln c 4. Faktor konversi ca = h 5. Harga produk rata-rata Rpunit d 6. Tenaga kerja HOKbln e 7. Koefisien tenaga kerja ea = i 8. Upah rata-rata RpHOK f 9. Input lain Rpkg bahan baku g 10. Nilai produk Rpkg h x d = j 11. a. Nilai tambah Rpkg b. Rasio nilai tambah j – g – b = k kj x 100 = l 12. a. Imbalan tenaga kerja Rpkg b. Bagian tenaga kerja i x f = m mk x 100 = n 13. a. Keuntungan Rpkg b. Tingkat keuntungan K – m = o oj x 100 = p Armand Sudiyono 2004 Pendapatan masyarakat adalah total pendapatan yang diperoleh dari usahatani, usaha pengolahan hasil pertanian dan luar usahatani. Pendapatan usahatani dan pengolahan hasil pertanian dihitung berdasarkan analisis biaya dan pendapatan dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Biaya Total biaya TC adalah biaya implisit total ditambah dengan biaya eksplisit yang dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Penilaian Masyarakat Desa Terhadap Pemerintahan Desa Dalam Era Otonomi Daerah (Studi kasus : Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

2 50 64

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (Studi Kasus di Desa Wonokromo Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

8 40 157

Dinamika Politik dan Kepemimpinan Lokal, Pedesaan Jawa. Studi Kasus Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 5 336

ANALISIS DAMPAK EKONOMI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

4 16 20

ANALISIS DAMPAK EKONOMI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

10 44 138

PENGEMBANGAN PARIWISATA RELIGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL (Kajian Fenomenologi di Desa Wisata Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri, Nogosari, Selopamioro, Imogiri, Bantul Yogyakarta).

0 0 14

MODEL PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS KOMODITAS LOKAL DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 1 1

PERAN PEMUDA DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA KEBONAGUNG, KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

17 72 197

Model Pengembangan Agrowisata Berbasis Kearifan Lokal (Studi Kasus di Desa Kebon Agung Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul DIY) | Sriyadi | AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research 2281 6272 2 PB

0 0 9

View of ANALISIS POTENSI EKONOMI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA WISATA SUMBERMUJUR KABUPATEN LUMAJANG

0 0 9