Pembatasan Waktu Getar Alami Distribusi Vertikal Gaya Gempa Arah Pembebanan Gempa

6 Untuk menentukan koefisien gempa dasar C, maka harus mengetahui jenis tanah di lokasi proyek dan periode alami struktur pada arah pembebanan gempa sumbu x dan sumbu y yang dominan. Tabel 2 Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan. Katagori Gedung Faktor Keutamaan I 1 I 2 I Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan, dan perkantoran 1 1 1 Monumen dan bangunan monimental 1 1,6 1,6 gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit, instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat penyelamatan dalam keadaan darura, fasilitas radio dan televisi 1,4 1 1,4 gedung untuk menyimpan bahan berbahaya seperti gas, produk minyak bumi, dan asam, bahan beracun. 1,6 1 1,6 Cerobong, tangki diatas menara 1,5 1 1,5 Dari SNI Gempa 03-1726-2003, untuk gedung apartemen I = 1. Faktor reduksi gempa R dengan asumsi struktur gedung apartemen berupa sistem rangka pemikul momen khusus SRPMK dari beton bertulang, maka nilai R sebesar = 6.5.

2.6.2 Pembatasan Waktu Getar Alami

Menurut Peraturan Gempa Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002 dari Badan Standarnisasi Nasional waktu getar alami struktur dibatasi agar tidak terlalu fleksibel sehingga kenyamanan penghuni tidak terganggu khususnya untuk bangunan ini diharapkan bangunan cukup kaku. Pembatasan yang dilakukan yakni: Tabel 3 Koefisien yang membatasi waktu getar alami fundamental struktur gedung Wilayah Gempa ζ 1 0,2 2 0,19 3 0,18 4 0,17 5 0,16 6 0,15 T n ......................................................... 2 dimana : n : jumlah lapis struktur bangunan yang ada T : waktu getar struktur mode pertama T-1 yang dominan.

2.6.3 Distribusi Vertikal Gaya Gempa

Beban geser dasar nominal Vb harus dibagikan sepanjang tinggi struktur bangunan gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik ekuivalen Fi yang menangkap pada pusat massa lantai tingkat ke-i, persamaan : 7 ∑ ..................................................... 3 Wi dihitung sebagai berat lantai ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral menurut pasal 5.1.2 dan pasal 5.1.3 menurut SNI 03-1726-2003 Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk bangunan Gedung. Berat lantai yang dihitung adalah beban mati ditambah beban hidup tereduksi. Perhitungan beban lantai dilihat melalui tributary area beban lantai.

2.6.4 Arah Pembebanan Gempa

Dalam perencanaan struktur gedung, arah utama pengaruh gempa rencana harus ditentukan sedemikian rupa sehingga memberikan pengaruh terbesar terhadap unsur-unsur subsistem dan sistem struktur gedung secara keseluruhan. Untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama yang ditentukan harus dianggap efektif 100 dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tadi, tetapi dengan efektifitas 30 . Hal ini berlaku baik untuk SNI 03-1726-2002 pasal 5.8.2.

2.6.5 Wilayah Gempa