Analisis Struktur Balok HASIL DAN PEMBAHASAN

23 rencana sebesar 37,91 KNm, dengan faktor reduksi dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebesar 0,8. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dimensi pelat water torn tersebut mampu menahan momen ultimit sebesar 21,963 KNm. Hal ini menunjukan analisis struktur pelat water torn sesuai dengan syarat perencanaan dan memenuhi standar keamanan terhadap momen lentur.

4.3 Analisis Struktur Balok

Tabel 7 Gaya-gaya dalam maksimum yang dihasilkan dari program ETABS v 9.0.7 dimana : V u : gaya geser ultimit KN T u : momen torsi ultimit KNm M u : momen lentur ultimit KNm Berdasarkan hasil analisis menggunakan program ETABS v 9.0.7 dihasilkan gaya-gaya dalam pada elemen struktur balok. Dari hasil tersebut dicari gaya-gaya dalam maksimum baik gaya geser, momen lentur, dan momen torsi atau puntir pada seluruh elemen struktur balok. Dari hasil pengolahan data menggunakan microsoft excel dihasilkan gaya-gaya dalam maksimum pada setiap jenis struktur balok. Untuk memperjelasnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 8 Proses perhitungan momen rencana Mr Jenis Balok b mm Mu ∑ tulangan terpasang Jenis tulangan As As. Fy 0,85fcb a B30X40 300 63,176 3 D16 602,88 241152 9524,25 25,320 B30X50 300 103,384 4 D19 803,84 321536 9524,25 33,760 B30X60 300 92,694 3 D19 602,88 241152 9524,25 25,320 B40X50 400 117,433 4 D22 803,84 321536 12699 25,320 B40X60 400 160,768 5 D22 1004,8 401920 12699 31,650 dimana : b : lebar penampang balok mm M u : momen lentur ultimit KNm A s : luas tulangan nominal mm 2 a : tinggi balok tegangan tekan beton persegi equivalen mm Tabel 8.a Proses perhitungan lanjutan momen rencana Mr h ds d d-a2 Mn Nmm Mn KNm ФMn Ket. 400 30 370 357,340 86173281 86,173281 68,93862 Aman 500 50 450 433,120 1,39E+08 139,26372 111,411 Aman 600 50 550 537,340 1,3E+08 129,58064 103,6645 Aman Jenis Balok Vu T Mu B30X40 68,75 19,433 63,176 B30X50 103,59 34,007 103,384 B30X60 45,95 25,51 92,694 B40X50 77,49 11,161 117,433 B40X60 189,68 56,694 160,768 24 h ds d d-a2 Mn Nmm Mn KNm ФMn Ket. 500 30 470 457,340 1,47E+08 147,05131 117,641 Aman 600 50 550 534,175 2,15E+08 214,69567 171,7565 Aman dimana : h : tinggi penampang balok mm d s : jarak antara titik berat tulangan tarik dan tepi serat beton tarik mm d : jarak antara titik berat tulangan tekan dan tepi serat beton tekan mm a : tinggi balok tegangan tekan beton persegi equivalen mm M n : momen lentur nominal KNm Ф : faktor reduksi geser = 0,75 Hasil gaya-gaya dalam maksimum ultimit dimana digambarkan pada Tabel 7, dari hasil program ETABS v 9.0.7. Hasil tersebut dibandingkan dengan perhitungan gaya-gaya dalam rencana secara manual berdasarkan panduan gambar kerja elemen struktur balok yang telah terpasang baik dimensi maupun jumlah tulangan dan jenis tulangan yang digunakan. Perhitungan secara manual elemen struktur balok baik momen lentur rencana, gaya geser rencana, hingga momen torsi rencana. Hasil perhitungan momen lentur rencana dapat dilihat pada Tabel 8 dan tabel 8a, dan berdasarkan hasil perhitungan tersebut, disimpulkan bahwa dimensi penampang yang terpasang di lapangan mampu menahan momen lentur ultimit Mu karena nilai momen rencana lebih besar dibandingkan dengan momen ultimit. Salah satu contoh hasil perhitungan untuk jenis balok B30x40 memiliki momen lentur ultimit sebesar 63,176 KNm sedangkan momen lentur rencana sebesar 68,938 KNm. Tabel 9 Perhitungan gaya geser rencanaVr Jenis Balok b mm Vu Vc KN Av S S d Vs N Vs KN Vn ФVn Ket B30X40 300 68,75 113,058 250 150 174,5 349 200000 200 313,058 234,793 aman B30X50 300 103,59 137,453 250 150 213,75 427,5 200000 200 337,453 253,089 aman B30X60 300 45,95 167,998 250 100 263,75 527,5 200000 200 367,998 275,998 aman B40X50 400 77,49 191,416 333,33 150 213,75 427,5 266666,67 266,67 458,082 343,562 aman B40X60 400 189,68 223,997 333,33 100 263,75 527,5 266666,67 266,67 490,663 367,997 aman dimana : V u : gaya geser ultimit. KN V c : gaya geser yang ditahan oleh beton, KN A v : luas begel perlu minimal per meter panjang balok, mm s : spasi begel, mm S : panjang balok 1000 mm V s : gaya geser yang ditahan oleh begel, KN V n : gaya geser nominal, KN Ф : faktor reduksi geser = 0,75 Berdasarkan hasil perhitungan gaya geser rencana Vr secara manual, dihasilkan bahwa dimensi penampang balok dan luas tulangan balok yang terpasang di lapangan mampu untuk menahan gaya geser ultimit. Hal ini dikarenakan nilai gaya geser ultimit dari program ETABS v 9.0.7 lebih kecil dibandingkan dengan nilai gaya geser rencana pada setiap jenis penampang balok. Untuk memperjelas dalam membandingkan hal tersebut maka dapat dilihat pada Tabel 9, dan untuk memperjelas alur proses perhitungan gaya geser rencana pada elemen struktur balok dapat dilihat pada 25 lampiran 12. Salah satu contoh hasil perhitungan untuk jenis balok B30x40 memiliki gaya geser ultimit sebesar 68,75 KNm sedangkan gaya geser rencana sebesar 234,793KNm. Tabel 10 Hasil perhitungan dimensi elemen struktur balok dimana : T u : momen torsi ultimit, KNm P h :keliling batas begel terluar, mm A oh : luas batas sengkang luar, mm 2 V u : gaya geser ultimit, KN V c : gaya geser yang ditahan oleh beton, KN Berdasarkan hasil perhitungan, bahwa pada setiap elemen struktur balok membutuhkan tulangan torsi, dikarenakan pada hasil perhitungan secara manual tidak sesuai dengan persamaan 22. untuk memperjelas alur atau proses perhitungan momen torsi dapat dilihat pada Lampiran 12 kontrol penulangan torsi ke-2. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa dimensi balok memenuhi syarat perencanaan terhadap puntir, sehingga tidak diperlukan penambahan dimensi pada setiap penampang balok. Untuk memperjelas bahwa dimensi balok memenuhi syarat perencanaan dapat dilihat pada Tabel 10. Salah satu contoh untuk menggambarkan kondisi tersebut, dimana jenis balok B30x40 memiliki nilai pada kolom 4 sebesar 2,097 MPa lebih kecil dibandingkan dengan nilai pada kolom 8 sebesar 3,865 MPa. Indikator ini yang menyebabkan dimensi balok memenuhi syarat perencanaan. Tabel 11 Luas tulangan torsi minimal telah memenuhi persyaratan perencanaan A vt 1 Begel terpasang 2 As 3 Avs 4 Avt+Avs 5 75 . √fc . b . S1200 . fy 6 b.S3.fy 7 Ket 8 Ph mm 9 s mm 10 Ph8 11 s dipilih 12 412,023 D10-100 78,5 1570,00 1982,02 1751 250 aman 1160 79,21198 145 100 735,446 D10-150 78,5 1046,67 1782,11 1751 250 aman 1200 88,09771 150 150 441,349 D13-100 132,6 2653,3 3094,64 1751 250 aman 1400 85,7383 175 100 129,075 D13-100 132,6 2653,3 2782,37 2334 333,33 aman 1560 95,36096 195 100 653,910 D13-100 132,6 2653,3 3307,21 2334 333,33 aman 1600 80,22774 200 100 dimana : A vt : luas tulangan torsi sengkang per meter, mm 2 As : luas tulangan nominal sengkang terpasang, mm 2 A vs : luas begel geser per meter, mm 2 S : bentang balok yang terpasang sengkang torsi = 1000 mm P h : keliling daerah yang dibatasi oleh sengkang tertutup, mm 2 Tu KNm 1 Tu.10 6 .P h 1,7.A oh 2 2 2 Vub.d 2 + 2 3 √γ 4 Vc 5 β.√fcγ 6 Vcb.d 7 0,757 + 6 8 Keterangan 9 19,433 3,966 4,397 2,097 113057,57 4,074 1,080 3,865 Aman 34,007 14,068 14,721 3,837 137452,95 4,074 1,072 3,859 Aman 25,51 4,413 4,498 2,121 167998,05 4,074 1,062 3,852 Aman 11,161 0,209 0,415 0,644 191415,96 4,074 1,119 3,895 Aman 56,694 5,624 6,432 2,536 223997,4 4,074 1,062 3,852 Aman 26 Berdasarkan hasil pada Tabel 11, menyatakan bahwa jarak begel atau sengkang telah memenuhi standar perencanaan, karena jarak begel yang terpasang di lapangan lebih kecil dibandingan persyaratan jarak maksimum sesuai hasil perhitungan. Salah satu contoh hasil perhitungan untuk jenis balok B30x40 memiliki jarak begel yang terpasang 100 mm sedangkan jarak begel maksimum berdasarkan hasil perhitungan 145 mm. Berdasarkan hasil pada Tabel 11, menggambarkan bahwa luas tulangan torsi total minimal telah memenuhi persyaratan pada persamaan 26 dan persamaan 27, berdasarkan pasal 13.6.5 SNI 03- 2847-2002. Salah satu contoh untuk menggambarkan kondisi tersebut, dimana jenis balok B30x40 memiliki nilai pada kolom 6 dan kolom 7 masing-masing sebesar 1750 mm 2 dan 250 mm 2 , lebih kecil dibandingkan dengan nilai pada kolom 5 sebesar 1982 mm 2 . Indikator ini yang menyebabkan luas tulangan torsi total minimal telah memenuhi persyaratan perencanaan.

4.4 Analisis Struktur Kolom