Analisis Struktur Pelat Water Torn

22 memperhitungkan momen rancangan Mr. Perhitungan momen rancangan di awali dengan menentukan faktor pengali yang terdapat pada tabel PBI 1973, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10, dari tabel tersebut dihasilkan Cx + ,Cy + ,Cx - ,Cy - masing-masing sebesar 21, 25, 54, 59. Hasil perhitungan untuk masing-masing momen lapangan arah x, momen lapangan arah y, momen tumpuan arah x dan momen tumpuan arah y sebesar 6,636 KNm; 7,9 KNm; -17,064 KNm; dan - 18,644 KNm. Diamater tulangan pelat yang terpasang pada pelat parkir bangunan ini adalah 10 mm dengan jarak antar tulangan s sebesar 125 mm sehingga dihasilkan luas nominal As diameter tersebut sebesar 78,54 mm 2 . Dari tahapan proses perhitungan pelat diatas, maka dihasilkan momen rencana sebesar 21,36 KNm, dengan faktor reduksi dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebesar 0,8. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dimensi pelat parkir tersebut mampu menahan momen ultimit sebesar 18,644 KNm. Hal ini menunjukan analisis struktur pelat parkir sesuai dengan syarat perencanaan dan memenuhi standar keamanan terhadap momen lentur.

4.2.3 Analisis Struktur Pelat Water Torn

Data teknis :  Mutu beton fc : 29,05 Mpa  Mutu baja fy : 400 Mpa  Beban lantai qll : 4 KNm 2  Selimut beton : 25 mm = 0,025 m  Berat satuan spesi atau adukan : 22 KNm 2  Berat keramik : 0,24 KNm 2  Berat satuan beton bertulang : 24 KNm 3 Dimensi panjang pada pelat water torn untuk arah x Ly dan arah y Ly masing-masing sebesar 5000 mm dan 3000 mm. Balok tipical yang digunakan untuk menahan beban pelat adalah 300 mm dan 500 mm B30x50. Berdasarkan persamaan 4 dan persamaan 5 dihasilkan panjang pelat efektif arah y dan arah x masing-masing sebesar 4400 mm dan 2400 mm. Berdasarkan persamaan 9 dihasilkan nilai α 1 sebesar 0,578, karena dimensi ke-empat balok typic al, maka didapatkan nilai α m sebesar 0,578. Berdasarkan persamaan 6 dihasilkan nilai sebesar 1,67. Berdasarkan persamaan 10 dihasilkan tebal pelat yang dibutuhkan h adalah 112,27 mm. Berdasarkan persamaan 11 dan persamaan 12, dihasilkan tebal plat maksimum dan minimum masing-masing sebesar 119,65 mm dan 91,97 mm. Dari hasil perhitungan tebal pelat tersebut maka disimpulkan tebal pelat h yang digunakan sebesar 130 mm dan hal ini sesuai dengan tebal pelat yang terpasang pada bangunan Apartemen Grand Emerald. Analisa pembebanan berdasarkan PBI 1983, dari hasil analisa tersebut dihasilkan beban mati total qdl sebesar 23,12 KNm 2 dan beban hidup qll untuk bangunan gedung sebesar 1,5 KNm 2 . Berdasarkan hasil perhitungan, beban kombinasi qu antara beban mati total qdl dan beban hidup qll sebesar 30,144 KNm 2 . Dari hasil perhitungan analisa pembebanan, dilanjutkan dengan memperhitungkan momen rancangan Mr. Perhitungan momen rancangan di awali dengan menentukan faktor pengali yang terdapat pada tabel PBI 1973, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 10, dari tabel tersebut dihasilkan Cx + ,Cy + ,Cx - ,Cy - masing-masing sebesar 14, 38, 57, 81. Hasil perhitungan untuk masing-masing momen lapangan arah x, momen lapangan arah y, momen tumpuan arah x dan momen tumpuan arah y sebesar 3,798 KNm; 10,309 KNm; -15,448 KNm; dan - 21,953 KNm. Diamater tulangan pelat yang terpasang pada pelat water torn bangunan ini adalah 13 mm dengan jarak antar tulangan s sebesar 100 mm sehingga dihasilkan luas nominal As diameter tersebut sebesar 132,73 mm 2 . Dari tahapan proses perhitungan pelat diatas, maka dihasilkan momen 23 rencana sebesar 37,91 KNm, dengan faktor reduksi dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan sebesar 0,8. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dimensi pelat water torn tersebut mampu menahan momen ultimit sebesar 21,963 KNm. Hal ini menunjukan analisis struktur pelat water torn sesuai dengan syarat perencanaan dan memenuhi standar keamanan terhadap momen lentur.

4.3 Analisis Struktur Balok