Laju Penguapan HASIL DAN PEMBAHASAN

evaporasi. Energi panas yang terbawa oleh sinar matahari tersebut akan terakumulasi sehingga suhu di dalam ruangan evaporasi akan meningkat.

4.2 Laju Penguapan

Proses destilasi berlangsung selama lima hari, dan diperoleh produksi rata- rata air dalam setiap hari adalah 2.6 l per hari. Air tawar yang dihasilkan disini merupakan uap dari air laut yang ditahan oleh kaca untuk kemudian dialirkan melalui pipa menuju bak penampung air tawar. Jumlah air tawar hasil destilasi terendah terdapat pada hari terakhir yaitu sebesar 0.54 liter. Hal ini dikarenakan air yang terdapat pada alat destilasi sudah habis, berlangsung hanya selama ±180 menit. Jumlah air tawar maksimal terdapat pada hari keempat Gambar 10. Pada hari tersebut intensitas matahari yang diterima maksimal sehingga dapat menaikkan suhu kaca dan air. Suhu lingkungan pada hari tersebut berkisar antara 30-34 o C, dengan rata-rata 32.08 o C. 1.205 4.502 8.383 12.477 13.017 20 18 13.9 7.8 1 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 Volu me Air L iter Hari ke- kuantitas air destilasi volume air per hari Gambar 10. Perbandingan kuantitas air destilasi dengan volume air selama lima hari Proses penguapan pada ruangan evaporasi akan semakin baik apabila suhu air dalam ruang evaporasi semakin tinggi. Semakin tinggi suhu suatu zat cair maka pergerakan molekul di dalamnya akan semakin cepat hingga terjadi tumbukan antar molekul yang akan menyebabkan semakin cepatnya proses perpindahan massa dari cairan ke gas penguapan. Selanjutnya setelah proses penguapan, terdapat proses pengembunan yang merupakan proses akhir dari destilasi. Proses pengembunan dipengaruhi oleh suhu kaca penutup ruang evaporasi. Semakin rendah suhu kaca penutup maka proses pengembunan akan semakin cepat terjadi. Kedua hal tersebut yang mempengaruhi kuantitas air hasil destilasi yang dihasilkan. Pada penelitian ini, penguapan air laut terjadi pada suhu di bawah 100 o C namun secara teori air akan mendidih pada suhu 100 o C pada keadan normal 1 atm. Hal ini disebabkan karena ruang evaporator memiliki suhu yang tinggi akibat pemanasan radiasi surya yang menyebabkan suhu udara dalam ruang evaporasi meningkat. Dengan adanya kondensasi pada bagian penutup yang memiliki suhu lebih rendah bila dibandingkan dengan suhu pada evaporator, maka akan memurunkan suhu pengembunan sehingga menyebabkan suhu evaporator tersebut berada di bawah titik uap air secara normal. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, kuantitas air hasil destilasi belum maksimal. Hal tersebut disebabkan masih terdapat sedikit kebocoran pada alat destilasi dan kondisi sinar matahari yang kurang mendukung. Kondisi sinar matahari yang maksimal akan mengakibatkan penguapan uap air yang maksimal, sehingga menghasilkan air embun air destilasi yang maksimal juga. Menurut Lakitan 2002 laju evaporasi di Indonesia terjadi secara bervariasi tergantung ketinggian tempat dan waktu. Pada bulan Januari – April laju evaporasi masih rendah, puncaknya terjadi pada bulan Juni – September. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2005. Ini berarti pada periode dimana terjadi kondisi laju penguapan rendah.

4.3. Kualitas Air Destilasi