Analisis Laboratorium METODOLOGI PENELITIAN

� = 16,27 × 10 −3 × � × � −� − ………………………...7 Sedangkan komponen radiasi ditentukan dengan persamaan q rad = � × � × 4 − 4 …………………………………...8 Untuk menentukan laju penguapan maka digunakan rumus m uap = q uap h fg ………………………………………………………λ Setelah mengetahui laju penguapan maka kita dapat menentukan ukuran bak pengeringan dengan persamaan = v ……………………………………………................................10 Dimana : A = luas Penampang m² v = Volume yang ingin dihasilkan l q = Laju penguapan w

3.8. Analisis Laboratorium

Analisis hasil dilakukan di Laboraturium Produktivitas dan Lingkungan Perairan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK-IPB untuk pengujian kualitas air dan Laboratorium Kimia Bersama, Departemen Kimia, FMIPA-IPB untuk pengujian kualitas garam. Salinitas diukur menggunakan refraktometer sedangkan pH diukur menggunakan pH meter digital. Penentuan TSS digunakan metode gravimetri langkah-langkah proses sebagai berikut : a Kertas saring disiapkan dan cawan penguapan dipanaskan dengan suhu 105 o C selama 20 menit. Kemudian diambil dan didinginkan ke dalam desikator selama ± 5 menit lalu ditimbang untuk mengetahui beratnya berat kering. b Sampel air laut dan sampel air hasil diukur sebanyak 100 ml. c Masing-masing sampel disaring dengan kertas saring yang sudah diketahui beratnya. d Sampel dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105 o C selama 1 jam, kemudian dinginkan dalam desikator selama ± 15 menit lalu. e kemudian diimbang untuk mengetahui beratnya berat basah. f TSS dihitung dengan menggunakan rumus : = − � � × 1000.............................................................11 dimana : = Berat basah gr � = Berat kering gr V = Volume sampel l 3.9. Analisis Data Hasil dari penelitian ini dapat dikatakan berhasil apabila kualitas garam dan air tawar yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Kemudian penyimpulan lainnya berdasarkan kualitas garam yang terdapat pada tiap wadah. Apabila terdapat perubahan nyata antara kualitas wadah pertama dan kedua, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil. Berikut adalah standar mutu yang telah ditetapkan menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No 416MENKESPERIX1990 dan Standar Nasional Indonesia Garam Beryodium SNI 01-3556-199 untuk air tawar dan garam Tabel 2 dan 3 : Parameter BM BM Satuan FISIKA Warna 15 15 Pt.Co Kekeruhan 5 5 NTU TDS 1000 1000 mgl Bau Tidak berbau - - Rasa Tidak berasa - - KIMIA pH 6.5 – 8.5 6.5 – 8.5 - Kesadahan total 500 500 mglCaCO 3 Klorida 250 600 mgl Ammonia 1.5 - mgl Nitrit 50 10 mgl Nitrat 3 1 mgl Sulfat 250 400 mgl Sulfida 0.05 - mgl Besi 0.3 1 mgl Barium 0.7 - mgl Boron 0.3 - mgl Natrium 200 - mgl Mangan 0.1 0.5 mgl Florida 1.5 1.5 mgl Seng 3 15 mgl Timah hitam 0.01 0.05 mgl Kadmium 0.003 0.005 mgl Air Raksa 0.001 0.001 mgl Arsen 0.01 0.05 mgl Klorin 5 - mgl Sianida 0.07 0.1 mgl Khrommium 0.05 - mgl Tembaga 2 - mgl Selenium 0.01 0.01 mgl Nikel 0.02 - mgl Deterjen 0.05 0.5 mgl Alumunium 0.2 - mgl MIKROBIOLOGI Fecal Coli MPN100ml Baku Mutu Air Minum menurut MENKES RI NO.907MENKESSKVII2002 Baku Mutu Air Bersih Berdasarkan Peraturan MENKES RI.No.416MENKESPERIX1990 Tabel 2. Standar kualitas air minum Sumber : Standar Nasional Indonesia Garam Beryodium SNI 01-3556-199 Materi Standar Mutu Garam Kualitas 1 NaCl Minimal 97,46 CaCl 2 Maksimal 0,72 CaSO 4 Maksimal 0,41 MgSO 4 Maksimal 0,04 Lain-lain Maksimal 1,37 Tabel 3. Standar kualitas garam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN