3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September 2012. Kegiatan penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pembuatan alat, uji
coba alat dan uji hasil. Pembuatan alat dilakukan dari bulan Februari sampai dengan April di Bengkel Workshop Akustik dan Instrumentasi Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu kelautan, Institut Pertanian Bogor. Kemudian uji coba alat dilakukan di SLK Stasiun Lapang Kelautan Pelabuhan Ratu, Jawa Barat pada
bulan Mei 2012 dan pengujian hasil di lakukan di Lab. Produktivitas dan Lingkungan Perairan Dept. MSP dan Lab. Kimia Bersama Dept.Kimia pada bulan
September 2012 Lampiran 2
3.2. Alat dan Bahan
Dimensi dan bahan yang digunakan pada alat pemisah garam dan air tawar ini adalah:
1 Rangka luar terbuat dari kayu Borneo dengan ukuran luas penampang 5x10
cm. 2
Rangka dalam terbuat dari kayu Borneo dengan ukuran luas penampang 5x7 cm.
3 Penutup bagian atas alat terbuat dari kaca transparan dengan ketebalan 5
mm yang diberi bingkai alumunium. 4
Alas terbuat dari keramik warna hitam. 5
Insulator terbuat dari styrofoam dengan ketebahan 3 cm. 6
Talangan air menggunakan pipa plastik dengan ukuran 2x3 cm.
7 Bak penampung air laut terbuat dari keramik dengan kapasitas 158 liter,
sedangkan bak penampung air tawar menggunakan drum berkapasitas 60 liter.
8 Penyaring air terbuat dari penyaring sederhana untuk menyaring air
3.3. Pembuatan Alat
Pengerjaan alat disusun ke dalam beberapa tahap yang mencangkup perencanaan dan pola pelaksanaan kerja. Desain cara kerja alat tersebut diatur
sesuai algoritma pada Gambar 3 meliputi: persiapan, perumusan masalah, perancangan model, pengujian model, perancangan perangkat, penyatuan
perangkat, dan pengujian sistem hingga memenuhi syarat. Perancangan model meliputi pembuatan desain dan pemilihan bahan yang akan digunakan. Pemilihan
bahan yang tepat sangat mempengaruhi kinerja dan daya tahan alat. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan untuk pembuatan alat destilasi adalah sifat
korosifnya. Untuk itu bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang tidak korosif.
Perancangan model dilakukan berupa pengujian desain dalam bentuk miniatur. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah desain yang dibuat sudah dapat
bekerja secara optimal. Apabila kinerja dari model belum dapat bekerja secara optimal maka perlu dilakukan perubahan pada desain yang telah dibuat,
sedangkan apabila model sudah berjalan secara optimal maka lanjut ke tahap berikutnya, yaitu pembuatan alat. Pembuatan alat mencangkup pembuatan bak,
pembuatan atap ruang evaporasi, dan pembuatan saluran keluaran dari air tawar. Bagian-bagian yang telah dibuat pada tahap sebelumnya diintegrasikan menjadi
alat destilator. Selanjutnya dilakukan ujicoba, ujicoba mencangkup pengukuran parameter yang mempengaruhi kinerja alat destilasi.
Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Alat
3.4. Alat Pemisah Garam dan Air Tawar Bertingkat