tergantung ketinggian tempat dan waktu. Pada bulan Januari – April laju
evaporasi masih rendah, puncaknya terjadi pada bulan Juni – September.
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2005. Ini berarti pada
periode dimana terjadi kondisi laju penguapan rendah.
4.3. Kualitas Air Destilasi
Air yang dihasilkan pada penelitian ini secara umum sudah layak untuk dikonsumsi . Hal tersebut dikarenakan air ini sudah memenuhi standar baku mutu
air minum menurut Menteri Kesehatan RI NO.907MENKESSKVII2002 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.416MENKESPERIX1990. Beberapa
parameter yang diuji dapat dilihat pada Tabel 4. Selama proses penguapan air pada ruang evaporasi terjadi pengendapan
dari zat-zat yang terkandung di air tersebut sebelumnya. Zat yang mengendap dari air laut merupakan unsur-unsur penyusun air alam dan berbagai impurities
berupa unsur logam, garam, bahan padat, dan lain-lain. Endapan tersebut merupakan hasil sampingan sisa dari alat destilasi ini. Akan tetapi hasil sisa ini
masih bisa dimanfaatkan kembali sebagai garam untuk berbagai keperluan rumah tangga maupun industri.
4.5.
Kualitas Garam Destilasi
Dari hasil pengujian selama enam hari diperoleh jumlah garam sebesar 632 gram dari 20 liter sampel air laut. Jumlah garam tersebut merupakan jumlah dari
total dua wadah destilasi. Garam pada wadah pertama merupakan hasil dari 50 penguapan air awal dan garam pada wadah kedua hasil dari 50 sisanya.
Tabel 4. Kualitas air hasil destilasi selama lima hari Parameter
air destilasi BM
BM Satuan
FISIKA Warna
1 15
15 Pt.Co
Kekeruhan 0.52
5 5
NTU TDS
40 1000
1000 mgl
Bau Tidak berbau
Tidak berbau -
- Rasa
Tidak berasa Tidak berasa
- -
KIMIA pH
6.8 6.5
– 8.5 6.5
– 8.5 -
Kesadahan total 70.47
500 500
mglCaCO
3
Klorida 8.90
250 600
mgl Ammonia
0.736 1.5
- mgl
Nitrit 0.199
50 10
mgl Nitrat
0.008 3
1 mgl
Sulfat 10.69
250 400
mgl Sulfida
0.001 0.05
- mgl
Besi 0.029
0.3 1.0
mgl Barium
0.001 0.7
- mgl
Boron 0.001
0.3 -
mgl Natrium
2.642 200
- mgl
Mangan 0.005
0.1 0.5
mgl Florida
0.137 1.5
1.5 mgl
Seng 0,040
3 15
mgl Timah hitam
0.005 0.01
0.05 mgl
Kadmium 0.001
0.003 0.005
mgl Air Raksa
0.0002 0.001
0.001 mgl
Arsen 0.0002
0.01 0.05
mgl Klorin
0.050 5
- mgl
Sianida 0.002
0.07 0.1
mgl Khrommium
0.001 0.05
- mgl
Tembaga 0.005
2 -
mgl Selenium
0.005 0.01
0.01 mgl
Nikel 0.005
0.02 -
mgl Deterjen
0.005 0.05
0.5 mgl
Alumunium 0.005
0.2 -
mgl MIKROBIOLOGI
Fecal Coli MPN100ml
Tabel 5. Kualitas garam hasil destilasi selama lima hari
Baku Mutu Air Minum menurut MENKES RI NO.907MENKESSKVII2002 Baku Mutu Air Bersih Berdasarkan Peraturan MENKES RI.No.416MENKESPERIX1990
Garam yang dihasilkan pada proses destilasi alat ini mash belum memenuhi standar. Namun berdasarkan hasil yang didapat kinerja alat ini sudah
sesuai dengan teori tahapan endapan evaporasi air laut. Hal tersebut dapat dilihat pada perbedaan presentase kadar garam yang dihasilkan pada wadah 1 dan wadah
2. Wadah 1 berfungsi untuk mengendapkan hasil sampingan dan wadah 2 berfungsi untuk menghasilkan garam yang bersih. Hanya saja pada penelitian ini
perbandingan kadar air pada wadah ini 50:50. Sehingga masih terdapat hasil sampingan pada wadah kedua bersih.
4.5. Nilai Ekonomis