20 m
Gambar 1 Desain petak penelitian untuk analisis vegetasi berupa pohon 20m x 20 m A. crassicarpa Pn= petak contoh pengukuran diameter dan
tinggi pohon serta pengambilan sampel wood density pada salah satu pohon
b. Inventarisasi tegakan A. crassicarpa Inventarisasi tegakan meliputi pengukuran tinggi total, dan diameter
setinggi dada dbh pohon A. crassicarpa umur 6, dan 12 bulan yang berada pada petak pengamatan, serta diketahui juga wood densitynya.
c. Pengovenan Pengovenan dari sampel bagian kayu yang diambil untuk mengetahui wood
density dilakukan pada suhu 105°C selama 2 hari 48 jam.
3.5 Analisis Data
Setelah pengambilan data di lapangan kemudian melakukan analisis data hasil inventarisasi untuk mengetahui karbon dan biomassa:
1. Pendugaan Biomassa Pendugaan biomassa dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama
berdasarkan pendugaan volume kulit sampai batang bebas cabang yang kemudian diubah menjadi kerapatan biomassa tonha, sedangkan pendekatan kedua secara
langsung dengan menggunakan persamaan regresi biomassa Brown 1997. Pada umumnya metode yang kedua lebih sering digunakan dalam pendugaan biomassa,
dan dalam penelitan ini juga untuk pendugaan biomassa dengan pendekatan yang kedua yaitu menggunakan persamaan regresi biomassa atau persamaan allometrik.
Disamping itu, formula dalam Vadenicum Kehutanan 1976 juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung biomassa pohon dan karbon yaitu :
Pn
Pn Pn
Pn Pn
20 m
Volume pohon V = ¼ π. D². H. F Biomassa pohon per ha Yn = V rata-rata per Ha x ρ
Keterangan : V = volume pohon m³ D = diameter pohon m
H = tinggi total pohon m π = 3,14
F = angka bentuk Acacia crassicarpa 0,7 ρ = kerapatan kayu Acacia crassicarpa
2. Pendugaan Model Pembuatan model menggunakan program minitabfor Windows Release 14
dan Microsoft Office Excel. Data yang digunakan untuk membangun persamaan adalah biomassa dan variable bebasnya diameter dbh dan tinggi total dalam
meter. Model persamaan yang digunakan adalah model yang hanya terdiri dari satu peubah saja;
W = AD
b
, W = a + bD
dan model yang terdiri dari dua peubah bebas
; W = aD
b1
H
b2
dan W = a + b
1
+ D + b
2
H
begitupun dengan model pendugaan simpanan karbonnya
C = aD
b
, C = a + bD, c = aD
b1b2
dan C = a + b
1
D + b
2
H.
Dimana W adalah biomassa, C adalah karbon, D adalah diameter dalam meter, dan a;b
adalah konstanta. Keempat model tersebut digunakan untuk menduga hubungan antara biomassa dan karbon dengan diameter dan tinggi pohon pada areal bekas
terbakar. Besarnya taraf nyata yang ditetapkan dalam pengujian adalah 5. 3. Pendugaan Potensi Simpanan Karbon Tegakan Acacia crassicarpa
Biomassa hutan dapat memberikan dugaan sumber karbon pada vegetasi hutan, oleh karena 50 dari biomassa adalah karbon Brown Gaston 1996
dalam Agnita 2010. Potensi karbon yang tersimpan dalam suatu pohon dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut : C
= Yn x 0,5 Keterangan :
C = Potensi karbon tonha
Yn = Biomassa tegakan per hektar tonha
3.6 Hipotesis Penelitian