Misalnya pada hari pengumuman peristiwa, return indeks pasar adalah sebesar 18, dengan model disesuaikan-pasar market-adjusted model
ini, maka return ekspektasi semua sekuritas di hari yang sama tersebut adalah sama dengan return indeks pasarnya, yaitu sebesar 18
tersebut. Jika return suatu sekuritas pada hari pengumuman peristiwa adalah 35, maka besarnya abnormal return yang terjadi adalah 17
35 − 18. Hartono, 2007
10. Beta Saham
Investasi selalu terkait dengan return tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko yang dihadapi. Risiko investasi yang dihadapi oleh
investor dapat dibagi menjadi dua: risiko tidak sistematis dan risiko sistematis Hartono, 2007. Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang
dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Sedangkan risiko sistematis merupakan risiko yang melekat dan tidak dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi dan terdapat pada semua jenis saham dan portofolio. Risiko sistematis digambarkan oleh beta. Beta merupakan
ukuran volatilitas return sekuritas atau portofolio dengan return pasar. Semakin tinggi fluktuasi antara return sekuritas dengan return pasar, maka
semakin tinggi nilai beta. Perubahan atau pergeseran beta sekuritas dapat terjadi karena return
saham memiliki distribusi yang tidak tetap atau sering disebut
nonstationary Brennan dan Copeland, 1988 dalam Lianawati dan Butar- Butar, 2004. Peristiwa-peristiwa ekonomi seperti stock split, stock
dividends dan pengumuman laba dapat menyebabkan distribusi return berubah dan pada akhirnya menyebabkan perubahan beta saham Ball dan
Khotari, 1991. Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu mengenai perubahan
beta saham. Ball dan Khotari 1991 mengamati perubahan beta portofolio di seputar peristiwa pengumuman laba. Hasil pengujian dengan
menggunakan periode jendela 21 hari menunjukkan adanya peningkatan beta sebesar 6.7 pada hari -1, 0, dan 1. Secara rata-rata, beta meningkat
3 lebih besar pada 10 hari setelah pengumuman nilai dibandingkan sebelum pengumuman.
Hsieh, Jerris, dan Kross 1999 menguji kembali pergeseran beta di sekitar pengumuna laba dan juga menguji faktor-faktor yang berhubungan
dengan pergeseran beta. Berbeda dengan Ball dan Khotari 1991 yang mengamati pergeseran beta pada portofolio saham, mereka mengamati
pergeseran beta untuk masing-masing sampel saham individual dan dengan menggunakan jendela tiga hari. Dengan menggunakan analisis
regresi time series dan metode intervensi beta dImson, hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi pergeseran beta pada saat pengumuman laba.
Penghitungan beta pada pasar modal yang sedang berkembang menghadapi kendala perdagangan yang tipis. Pasar yang tipis terjadi
karena perdagangan yang terjadi, banyak saham tidur, sehingga mengakibatkan beta menjadi bias. Oleh karena itu perlu adanya
penyesuaian terhadap perhitungan beta. BEJ sebagai pasar modal yang sedang bekembang juga merupakan pasar yang tipis Hartono, 2007,
sehingga beta juga bias Surianto dan Hartono, 1999. Metode penyesuaian yang disarankan adalah Fowler dan Rorke 1983 4 lead dan
4 lag untuk data yang tidak normal dan 1 lead dan 1 lag untuk data yang normal Surianto dan Hartono, 1999.
11. Event Study