Gambar 2. Pencernaan dan penyerapan lemak. Sumber: http:www. google. com
2.2 Enzim
Enzim  adalah  molekul  protein  tak  hidup  yang  dihasilkan  oleh  setiap  sel hidup  eukariota dan prokariota. Di dalam sel,  protein enzim melakukan ribuan
reaksi kimia yang membuat sel hidup dapat mengekstrak energi dari lingkungan, mengubah  sumber  energi  menjadi  molekul  yang  bermanfaat,  memperbaiki  dan
membangun  diri  sendiri,  melakukan  pembuangan  hasil  samping  dan  melakukan replikasi  diri.  Enzim  merupakan  protein  yang  tersusun  atas  asam-asam  amino
yang  membentuk  struktur  tiga  dimensi  yang  kompleks.  Enzim  adalah  protein dengan demikian sifat protein juga berlaku pada enzim. Suhu yang terlalu tinggi
akan  merusak  struktur  tiga  dimensi  enzim  dan  aktivitasnya.  Demikian  pula  pH dan  tekanan  osmosis  yang  terlalu  tinggi  atau  rendah  akan  mengurangimerubah
fungsi enzim.
Pada  keseluruhan  struktur  enzim  hanya  sebagian  kecil  yang  berfungsi mengadakan  interaksi  dengan  substrat  yang  disebut  sebagai  sisi  aktif.  Sisi  aktif
pada  protein  enzim  terdiri  dari  rangkaian  beberapa  asam  amino  yang  terdapat dalam  konfigurasi  yang  khusus  sedemikian  rupa,  sehingga  gugus  fungsionalnya
dapat  berinteraksi  dengan  substrat  secara  benar.  Asam-asam  amino  yang  lain berperan  memberikan  bentuk  ruang  tertentu  pada  sisi  aktif,  sehingga  hanya
substrat  dengan  konfigurasi  yang  tepat  yang  dapat  masuk  ke  dalam  sisi  aktif tersebut.  Reaksi  kimia  yang  terjadi  pada  gugus  fungsional  dan  substrat  meliputi
pelepasan  dan  pengikatan  elektron  atau  atom-atom  hidrogen,  oksigen,  phospat, sulfur, pembentukan dan pergeseran ikatan ganda atau penguraian ikatan kovalen.
Sebelum membentuk produk P, enzim E berikatan dengan substrat S pada  sisi  aktifnya  membentuk  kompleks  ES.  Molekul  enzim  sangat  selektif
walaupun  spesifitasnya  beragam  Suhartono.  1989.  Faktor-faktor  yang mempengaruhi enzim dan aktivitas enzim antara lain:
1.  Temperatur  atau  suhu:  umumnya  enzim  bekerja  pada  suhu  yang  optimum. Apabila  suhu  turun,  maka  aktivitas  akan  terhenti  tetapi  enzim  tidak  rusak.
Sebaliknya, pada suhu tinggi aktivitas menurun dan enzim menjadi rusak. 2.  Air  :  Air  berperan  dalam  memulai  kegiatan  enzim,  contoh  pada  waktu  biji
dalam  keadaan  kering  kegiatan  enzim  tidak  kelihatan.  Baru  setelah  ada  air, melalui imbibisi mulailah biji berkecambah.
3. pH : Perubahan pH dapat membalikkan kegiatan enzim, yaitu mengubah hasil akhir kembali menjadi substrat.
4. Hasil akhir : Kecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal,  kegiatan  pada  awal  reaksi  tidak  sama  dengan  kegiatan  pada  pertengahan
atau akhir reaksi. Apabila hasil akhir banyak, maka akan menghambat aktivitas enzim.
5.  Substrat  :  Substrat  adalah  zat  yang  diubah  menjadi  sesuatu  yang  baru. Umumnya, terdapat hubungan yang sebanding antara substrat dengan hasil akhir
apabila konsentrasi enzim tetap, pH konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat, maka hasil akhir juga dua kali lipat.
6.  Zat-zat  penghambat  :  Zat-zat  penghambat  adalah  zat-zat  kimia  yang menghambat  aktivitas  kerja  enzim.  Contoh,  garam-garam  dari  logam  berat
Subardi et al. 2008.
2. 2. 1 Enzim α-Amilase dan Inhibitornya