yang lain, masing-masing individu tidak sama. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dari masing-masing individu yang bersangkutan.
b. Teori X dan Y dari Douglas McGregor
Douglas McGregor mengemukakan dua pandangan nyata mengenai manusia, yaitu pandangan pertama pada dasarnya negatif yang disebut Teori X, dan
kedua pada dasarnya positif, disebut Teori Y. Teori X beranggapan bahwa karyawan tidak suka bekerja, malas, tidak menyukai tanggung jawab, dan
harus dipaksa untuk menghasilkan kinerja. Sedangkan teori Y beranggapan bahwa karyawan suka bekerja, kreatif, mencari tanggung jawab dan dapat
berlatih mengendalikan diri. Menurut Siagian 1995, bila dikaitkan dengan teori Maslow akan terlihat
gejala bahwa pekerja yang tergolong pada kategori X akan lebih mementingkan pemuasan kebutuhan tingkat rendah seperti kebutuhan pokok
dan kurang memberikan perhatian pada kebutuhan pada anak tangga teratas, yaitu aktualisasi diri. Sebaliknya yang terjadi pada manusia yang tergolong
pada kategori Y dalam arti pemuasan kebutuhan yang sifatnya psikologis dan non materiil lebih diutamakan daripada pemuasan kebutuhan-kebutuhan yang
bersifat kebendaan.
c. Teori Dua Faktor motivation hygiene theory dari Frederick Herzberg
Menurut Herzberg dalam Robin dan Judge 2008, faktor-faktor yang menghasilkan kepuasan kerja terpisah dan berbeda dari faktor-faktor yang
menimbulkan ketidakpuasan kerja. Artinya, para manager yang berusaha menghilangkan faktor-faktor yang mengakibatkan ketidakpuasan mungkin saja
berhasil mewujudkan ketenangan kerja dalam organisasi, akan tetapi ketenangan kerja itu belum tentu bersifat motivasional bagi para pekerja.
Dalam hal demikian para menager hanya akan menyenangkan perasaan para bawahannya, tetapi tidak memberikan motivasi kepada mereka. Karena itulah
Herzberg menggunakan istilah “hiegene” bagi faktor-faktor yang menyenangkan para pekerja seperti kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, teknik
pelaksanaan berbagai kebijaksanaan organisasi, supervisi, hubungan interpersonal, kondisi kerja, pengawasan, dan imbalan kerja yang ketika sesuai
dengan pekerjaan, membuat para karyawan puas. Ketika faktor-faktor ini sesuai, karyawan tidak akan merasa tidak puas.
Herzberg dalam Siagian 1995, berpendapat bahwa apabila para manager ingin memberi motivasi pada para bawahannya, yang perlu ditekankan adalah
faktor-faktor yang menimbulkan rasa puas, yaitu dengan mengutamakan faktor- faktor motivasional yang sifatnya intrinsik. Implikasi teori ini adalah seorang
pekerja mempunyai persepsi berkarya tidak sekedar mencari nafkah, akan tetapi sebagai wahana untuk memuaskan berbagai kepentingan dan kebutuhannya,
bagaimanapun kebutuhan itu dikategorisasikan.
d. Teori Kebutuhan dari McClelland