ketidaknyamanan fisik selama senggama, sebagaimana kejang otot vagina. Perubahan dalam fungsi syaraf dapat mematikan rasa di bagian-bagian tubuh yang biasanya peka,
dan perubahan dalam sirkulasi darah dapat menurunkan respons fisik jika timbul rangsangan, yang menjadikannya makin sulit untuk mencapai orgasme.
Northtrup, 2006. Beberapa penelitian ahli ginekologi membuktikkan bahwa kadar estrogen yang
cukup merupakan factor terpenting untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah vagina dari kekeringan sehingga tidak menimbulkan nyeri saat bersenggama. Wanita
dengan kadar estrogen , 50pgml lebih banyak mengeluh masalah seksual seperti vaginanya kering, perasaan terbakar, gatal, dan sering keputihan.Akibat cairan vagina
berkurang, umumnya wanita mengeluh sakit saat senggama sehingga tidak mau lagi melakukan hubungan seks. Nyeri senggama ini akan bertambah buruk apabila hubungan
seks makin jarang dilakukan, yang terpenting adalah melakukan hubungan seks secara teratur agar elastisitas vagina tetap dapat dipertahankan sehingga rasa sakit saat
senggama dapat di atasi dan orgasme dapat tercapai saat berhubungan seksual. Libidodorongan seksual di usia menopause juga mempengaruhi aktifitas seksual di
usia menopause akan tetap hal tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak factor seperti perasaan , lingkungan dan factor hormonal Baziad, 2003
E. Mengatasi penyebab perubahan aktifitas hubungan seksual di usia menopause
Berbagai cara telah diteliti dengan tujuan untuk mengatasi berbagai keluhan dan masalah yang terjadi saat melakukan aktifitas hubungan seksual di usia menopause
diantaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Mengatasi masalah aktifitas hubungan seksual akibat penurunan fungsi
reproduksi antara lain : a.
Mengatasi efek penurunan libido dikarenakan penurunan kadar estradiol di bawah 50pmoll diatasi dengan jalan menggunakan kadar estradiol ludah,
menggunakan plester estradiol, mengkonsumsi pil estradiol, mengoleskan krim progesteron
b. Mengatasi kekeringan vagina yaitu dengan cara mengoleskan krim estriol
vagina selama satu minggu, atau pelumas non hormonal. Selain itu dapat pula digunakan SYLK yang terbuat dari buah kiwi atau dengan mengkonsumsi
sejumlah tanaman obat yang dapat mengembalikan lubrikasi vagina. c.
Mengembalikan kelenturan dan kelembaban vagina akan cepat terpenuhi jika wanita usia menopause mengkonsumsi makanan dari kedelai hitam secara
efektis d.
Latihan kegel secara teratur akan merangsang dan menguatkan otot-otot dasar vagina, senam ini terbukti efektif untuk meningkatkan pasokan darah
yang akan meningkatkan ketebalan dinding vagina, latihan ini juga dapat menambah libido dengan meningkatkan pembengkakan klitoris dan kepekaan
serta meningkatkan kekuatan orgasme Varney dkk, 2004 e.
Tidak membatasi aktifitas hubungan seksual, karena aktifitas hubungan seksual yang teratur akan dapat mempertahankan elastisitas vagina sehingga
dapat mengurangi keluhan nyeri saat bersenggama Baziad, 2003 2.
Beberapa langkah mengatasi masalah seksual yang berhubungan dengan masalah psikologis dan sosial untuk dapat membantu mempertahankan kadar
hasrat untuk menyalakan gairah seksual dalam suatu hubungan perkawinan
Universitas Sumatera Utara
monogamis antara lain: komunikasi yaitu dengan mendiskusikan penyesuaian aktifitas seksual yang diinginkan sehingga kedua belah pihak akan mampu
menikmati hubungan seksual, mengatur suasana hati agar mampu menikmati aktifitas seksualitas dan mempertahankan keintiman, membuat variasi dalam
aktifitas seksual yang mampu merangsang diri sendiri dan pasangan serta menghilangkan kejenuhan dan kebosanan saat melakukan aktifitas seksual,
membangun suasana yang hangat dan nyaman saat beraktifitas seksual dan menerima kondisi diri apa adanya tanpa harus membandingkan dengan orang
lain, menciptakan suasana romantis, menimbulkan sensualitas yang melibatkan seluruh indera dalam aktifitas seksual, memiliki pandangan bahwa aktifitas
seksual yang sehat adalah apabila kedua belah pihak dapat mencapai puncak kenikmatan seksual saat melakukan aktifitas seksual di usia menopause.
Nortrup, 2006. 3.
Langkah lain yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas hubungan intim di usia menopause adalah dengan memperpanjang masa foreplay atau periode
hubungan intim dengan tujuan agar pasangan suami istri mampu mencapai orgasme dan menikmati hubungan seksual sebagai aktifitas yang menyenangkan
Kesuma, 2009 Isu-isu tentang seksualitas dan reproduksi wanita usia menopause yang berkembang
luas di masyrakat dapat diatasi dengan upaya pendekatan biopsikoseksual yang dilakukan secara holistik. Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Persepsi atau sikap positif dari masyarakat dan petugas kesehatan yang terdiri
atas dua bagian berikut :
Universitas Sumatera Utara
Menerima menopause sebagai karunia yang patut disyukuri karena
dilebihkan dari perempuan lain, dengan umur lebih panjang dengan segala kesempatannya
Menganggap menopause tidak hanya sebagai proses, pematangan dalam segi
intetelektual, konsep pemikiran, spiritual, dan wawasan hidup. Dengan perkataan lain, terjadi proses menjadi perempuan bijaksana tidak
memerlukan dukungan lahiriah yang berlebihan. 2.
Upaya pencegahan untuk mempertahankan kesehatan vitalitas secara proaktif, seperti yang disarankan IMS:
Olahraga aerobik secara teratur, misalnya jalan pagi tiap hari 45-60 menit
2-3 km, berenang, atau senam.
Mengurangi efek kafein, garam, dan gula. Kafein yang berlebihan dapat merangsang gejolak panas, insomnia, poliuri, dan defisiensi masa tulang
Mengurangimenghentikan alkohol dan rokok
Minum vitamin dan atau mineral tertentu, seperti Kalsium dan vitamin E
Istirahat dan tidur yang cukup serta diet berimbang, batasi lemak dan kaya
fitoestrogen kedelai dan produk olahannya seperti tahu dan tempe.Martaadisoebrata,2005
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan studi kepustakaan, maka dapat disusun kerangka konsep penelitian dalam bagan berikut:
Skema 1 Kerangka Konsep
Pengetahuan Ibu Menopause
Aktifitas hubungan seksual di usia menopause meliputi:
1. Perubahan yang terjadi dalam
aktifitas hubungan seksual
2. Penyebab perubahan aktifitas
hubungan seksual
3. Mengatasi penyebab perubahan
aktifitas hubungan seksual
Universitas Sumatera Utara