kepercayaan, harapan, kebiasaan masyarakat dan dipandang sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Harapan dan kepercayaan ini membentuk streotipe menopause, yang
berbeda antar masyarakat dari berbagai bangsa. Juga tergantung pada makna dana dampak sosial dari perempuan yang sudah tidak fertil atau tidak menstruasi lagi.
Sejak lama sudah diketahui bahwa streotipe menopause klasik adalah perempuan tampak sedih, agak gemuk, rambut mulai beruban, kulit mengkerut, fisik dan pribadi
tidak menarik lagi, serta tidak ada lagi yang diharapkan dari pribadi tersebut. Martaadisoebrata, dkk, 2005.
C. Perubahan yang terjadi dalam aktifitas hubungan seksual di usia menopause
Salah satu sisi kehidupan setiap manusia yang tidak mungkin bisa dipungkiri adalah kehidupan seksual. Seks adalah manusiawi, karena dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup manusia, namun gairah seksual tidak selamanya tinggi.Seks akan berubah seiring dengan perubahan usia Kesuma, 2009
Usia menopause merupakan usia yang rentan dengan berbagai masalah antara lain masalah seksualitas meliputi masalah aktifitas seksual dan masalah penurunan libido,
masalah kemunduran fisik, masalah psikologi dan sebagainya. Masalah-masalah tersebut muncul sebagai akibat dari penurunan fungsi reproduksi di usia menopause
Martaadisoebrata, 2005. Aktifitas hubungan seksual di usia menopause bagi sebahagian wanita mengalami
perubahan berupa penurunan aktifitas hubungan seksual hal ini dikaitkan dengan penurunan fungsi seksual yang berupa kekeringan vagina, dsypareuni kekejangan yang
menyakitkan di dalam otot-otot vagina, berkurangnya elastisitas vagina, berkurangnya
Universitas Sumatera Utara
pelendiran lubrikasi saat bersenggama, hilangnya sensasi klitoris dan terganggunya sensasi sentuhan Northtrup, 2006.
Penurunan fungsi seksual tersebut akan mengakibatkan terganggunya aktifitas seksual sehingga menimbukan penolakan untuk melakukan aktifitas seksual yang pada
umumnya disebabkan oleh timbulnya rasa nyeri saat berhubungan seksual akibat kekeringan vagina, ketidaknyamanan saat berhubungan seksual yang timbul oleh karena
ketakutan akan rasa sakit saat bersenggama, dan menurunnya doronganhasrat seksual Kuntono, 2009
Akan tetapi bagi sebahagian wanita lainnya aktifitas seksual di usia menopause merupakan hal yang menyenangkan dan menguntungkan karena di usia menopause
seorang wanita dapat menikmati seksualitas secara utuh tanpa harus perlu takut akan terjadinya kehamilan dan keperluan akan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan
serta tidak dibebankan lagi dengan pemikiran tentang kebutuhan anak-anak yang sudah beranjak dewasa Tagliaferri,2006
Perubahan seksualitas di usia menopause juga dapat dipengaruhi oleh kecemasan saat menghadapi usia menopause dan mitos yang masih beredar luas di masyarakat
mengatakan bahwa kehidupan seksual perempuan telah berakhir pada saat perempuan tersebut memasuki masa menopause. Anggapan ini sering mengakibatkan suami
menjauhi istrinya yang telah mengalami menopause. Bahkan, bagi sebagian suami, menopause digunakan sebagai alasan untuk menikah lagi karena sang istri dianggap
sudah tidak mampu lagi melakukan hubungan seksual. Di pihak lain, para perempuan merasa tidak layak lagi dan tidak mampu melakukan hubungan seksual setelah
menopause. Anggapan yang salah ini sering berakibat buruk, seperti pasangan usia lanjut bercerai karena masalah seksual. Martaadisoebrata, 2005
Universitas Sumatera Utara
D. Penyebab perubahan aktifitas hubungan seksual di usia menopause