9
Gangguan pencernaan yang tidak baik pada anak berhubungan dengan asupan makanan yang susah pada anak. Dengan demikian untuk membantu anak anda
dalam melengkapi semua kebutuhan nutrisi selama yaitu dengan memperhatikan bahan makanan yang dikonsumsi. Umumnya anak hanya suka satu makanan saja,
ini membuat asupan gizi terhambat. Oleh karena itu, anda dapat mengalihkan perhatian yang menarik sehingga keinginan makan anak meningkat. Misalnya
dengan memberikan alat makan yang menarik atau membuat bento, Tjitjih
. 2015
.
II.2.4 Penyebab Gangguan Kesehatan Pencernaan pada anak
Pada usia anak sekolah lebih mempunyai lingkungan sosial yang lebih luas sehingga lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan temanya. Pada anak
usia sekolah seringkali dipengaruhi dengan pola makan yang tidak sehat dikarenakan sudah mengenal makanan di lingkungan jajan. Bahkan sudah punya
keinginan untuk mencoba makanan yang belum dikenalnya melalui media. Bahkan anak yang cenderung memilih makanan tertentu cenderung berkurang
karena rasa ingin tahu makanan yang beragam meskipun demikian peran orang tua tetap menjaga makanan yang sehat untuk anak. http:bidanku.compola-
makan-anak-sehat Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pencernaan pada anak, diantaranya :
1. Pola makan yang tidak teratur,
2. Terlalu sering menkonsumsi jajanan,
3. Gangguan pola makan anak yang disebabkan oleh sariawan,dan cacingan.
II.3 Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Pencernaan pada anak
Upaya yang dapat dilakukan untuk menerapkan pola makan anak yaitu dengan menjelaskan waktu makan yang baik dan benar untuk menjaga kesehatannya.
Berikan pengertian untuk tidak jajan sembarangan dan anjuran membawa bekal sendiri ke sekolah. Mempertahankan makanan yang megandung nilai gizi yang
baik untuk menunjang tumbuh kembang anak.
10
II.4 Permasalahan Tentang Kesehatan Pencernaan pada Anak
Berkaitan pemahaman masyarakat terhadap pencernaan pada anak, maka dilakukan penelitian terhadap peran orang tua dalam menjaga kesehatan
pencernaan pada anak dalam bentuk wawancara bahwa peran orang tua sangat
penting dalam menjaga kesehatan pencernaan pada anak.
Dari wawancara kepada masyarakat terutama kepada ibu rumah tangga melalui kuisoner langsung hanya beberapa ibu saja yang suka membekali anak dengan
makanan seperti roti dan air mineral, agar sang anak tidak jajan sembarangan. Menurut mereka karena jajanan belum tentu pengolahannya baik. Akan tetapi
kebanyakan ibu hanya membekali uang saja tidak membekali dengan makanan yang menyehatkan untuk anak.
II.4.1 Observasipengamatan lapangan
Hasil pengamatan di lapangan kegiatan anak-anak.
Gambar II.1 SDN Pabaki Sumber: Dokumentasi pribadi 2016
Pada gambar diatas menggambarkan suasana didekat Sekolah SDN Pabaki jl.terusan pasirkoja Bandung, masih sepi anak-anak hanya beberapa anak-saja
yang rajin berangkat dipagi hari, dan hanya ada pedagang yang bersiap-siap untuk menggoreng dan mengeluarkan dagangannya.
11 Gambar II.2 SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi 2016
Pada gambar diatas menggambarkan suasana Sekolah SDN Pabaki sudah mulai ramai ketika orang tua mengantar anak-anaknya kesekolah lalu pergi lagi. Ada
yang berangkat kerja dan ada juga yang pulang kerumahnya.
Gambar II.3 SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi 2016 Bisa dilihat dari foto diatas, ternyata ada anak-anak yang tidak sarapan
dirumahnya dan membeli sarapan disekitar sekolah. Berarti orang tuanya hanya membekali uang untuk sarapan dan jajan. Padahal seharusnya orang tua
memberikan perhatian lebih ketika anak akan berangkat sekolah agar anak dapat belajar dengan semangat dan ceria ketika disekolah.
12 Gambar II.4 SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi 2016
Pada gambar diatas menggambarkan suasana Sekolah SDN Pabaki ketika anak sampai disekolah mereka berhenti segenap ketempat pedagang dipinggir jalan
dekat halaman sekolah melihat yang menarik yang dijual oleh pedagang. Dan sebagian orang tua menemani anak jajan ketika sebelum masuk sekolah. Padahal
dipagi hari seharusnya asupan anak adalah makanan pokok agar tidak terganggu ketika anak sedang belajar.
Gambar II.5 SDN Pabaki Sumber: Dokumentasi pribadi 2016
Pada gambar diatas menggambarkan suasana disebuah kios ketika anak sedang membeli peralatan sekolah dan beberapa jajanan siap saji yang ditawarkan.
13 Gambar II.6 Data pribadi, SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi2016
Pada gambar diatas menggambarkan suasana ketika jam istirahat anak selesai membeli minuman dan jajanan. Lalu jajanan tersebut mereka membawanya ke
dalam kelas mereka.
Gambar II.7 SDN Pabaki
Sumber: Dokumentasi pribadi2016 Pada gambar diatas menggambarkan suasana ketika anak sedang jam istirahat
sekolah sehabis olahraga. Mereka membeli jajan disekitar sekolah, seperti gorengan, permen gulali, minum-minuman berwarna dan beragam jenis kemasan.
14
II.5 Resume
Dapat belajar dengan semangat dan membekali makanan yang gizi untuk anak. Keinginan setiap orang tua melihat anaknya sehat bisa bermain dan belajar. Tetapi
para orang tua mengabaikan akan menu tambahan selain makanan pokok seperti makanan ringanjajanan. Seharusnya para orang tua harus mewaspadai makanan
yang dikonsumsi ketika anak hendak bermain. Peran orang tua sangatlah penting dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada anak agar dapat memilih
jajanan yang baik dan tidak baik. Terutama ibu rumah tangga seharusnya memberikan perhatian lebih kepada anak agar anak
Dengan cara membekali makanan yang dibuat sendiri dan mengetahui pengolahannya. Maka kesehatan pencernaan pada anak akan terjaga sehingga
membuat anak dapat tumbuh dan berkembang anak. Anak juga dapat mengatur pola jajanan agar tidak terlalu sering membeli jajanan dipinggir jalan maupun
makanan dan minuman instan.
Untuk memunculkan kesadaran pentingnya kesehatan pencernaan pada anak maka perlu melakukan program. Diharapkan program ini dapat mendorong orang tua
agar dapat memperhatikan kesehatan pencerrnaan pada anak dengan cara membekali makanan dan minuman yang menyehatkan bagi tumbuh kembang
anak.
15
BAB III.
STRATEGI PERANCANGAN
KAMPANYE SOSIAL
KESEHATAN PENCERNAAN PADA ANAK
III.1 Strategi Perancangan
Strategi perancangan pada dasarnya merupakan suatu manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah bentuk media. Akan
membuat solusi dari permasalahan kesehatan pencernaan pada anak. dengan membuat sebuah perancangan kampanye. Pembuatan konsep perancangan
kampanye yang ingin disampaikan ke khalayak sasaran diharapkan dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
III.1.1 Khalayak Sasaran Perancangan Consumer insight, journey, dan
indikator konsumen III.1.1.1 Indikator
III.1.1.1.1 Segmentasi
Segmentasi dari target audiens yang dituju dalam perancangan media informasi interaktif ini meliputi beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Demografis
Target Primer Orang tua, dengan status ibu rumah tangga, karena ibu rumah tangga yang
biasa mengawasi anak ketika dirumah dan disekolah dasar SD. Seharusnya memberikan arahan kepada anak ketika berangkat sekolah dan ketika anak
bermain diluar rumah. Target Sekunder
Seluruh golongan masyarakat anak – anak, remaja, dewasa, orang tua yang
berada di daerah perkotaan khususnya di Kota Bandung, umumnya di Indonesia yang dinilai masih mengabaikan bahayanya terlalu sering
menkonsumsi jajanan dan makananminuman instan. Sasaran : Masyarakat umum
Gender : Laki-laki dan Perempuan
16
Usia : TP : 30 - 40 tahun
TS : 13 – 40 tahun
Pekerjaan : Pelajar, Guru, Ibu Rumah tangga TP : Ibu Rumah tangga
TS : Pelajar, Guru,
Kelas Sosial : Dari menengah bawah hingga menengah atas
B. Psikografis
TP dan TS : Memiliki rasa ingin tahu akan kesehatan pencernaan pada anak.
Dapat mengatur gaya hidup sehat seperti apa. Menjadi orang tua yang baik bagi anak-anaknya.
Memiliki rasa ingin untuk hidup sehat karena pencernaan terjaga.
C. Geografis
Target Audiens meliputi daerah perkotaan khususnya Kota Bandung.
D. Insight
Dengan khalayak sasaran orang tua terutama ibu rumah tangga dan insight dari target audien yaitu seseorang yang mengabaikan gangguan pencernaan pada anak
dengan kesibukkannya sendiri dan tidak memperdulikan asupan yang baik bagi anak, maka kampanye menjaga kesehatan pencernaan pada anak dibuat dengan
arti kata media ataupun pesan yang ditujukan dengan media yang membuat khalayak sasaran sadar akan kesehatan pencernaan pada anak.
Tabel III.1 Consumer Insight
No Kegiatan
Tempat Point Of Contact
1. Bangun pagi
Kamar tidur Handphone, Kalender
2. Nonton TV
Ruang TV Iklan TV, Tumbler
3. Perjalanan ke pasar
Jalan, pasar poster, spanduk, stiker
17
4. Perjalanan
kesekolah Jalan, sekolah
poster, spanduk, stiker, brosur
5. Istirahat
Sekolah, kantin, disekitar sekolah
Tumbler, spanduk, poster, stiker, X-banner
6. Pulang jemput anak
Jalan Stiker, poster, spanduk
III.1.2 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dalam sosialisasi kesehatan pencernaan pada anak adalah membangun kesadaran orang tua terhadap kesehatan pencernaan pada anak
dengan membuat sebuah perancangan kampanye sosial. Pembuatan konsep perancangan kampanye yang ingin disampaikan ke khalayak sasaran diharapkan
dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.
III.1.3 Pendekatan Komunikasi pendekatan visual dan verbal
Untuk pendekatan komunikasi pada masalah kesehatan pencernaan pada anak menggunakan pendekatan gaya hidup yang merupakan pola hidup orang tua
pentingnya kesehatan pencernaan pada anak. orang tua terutama ibu yang seharusnya mengawasi anak ketika dirumah dan disekolah dasar.
Pendekatan Verbal Sifat Komunikasi yang ditujukan kepada orang tua dengan pendekatan yang
bersifat persuasif atau mengajak dengan menggunakan bahasa Indonesia baku yang baik dan sopan. Dengan bahasa Indonesia dapat memberikan pemahaman
tentang kesehatan pencernaan pada anak.
Pendekatan Visual Pendekatan visual yang dilakukan dengan citra yang timbul dari pencernaan sehat
keluarga bahagia, ceria, dan kebersamaan yang lebih mendekatkan kearah gaya hidup, sesuai dengan keluarga yang bahagia karena pencernaan keluarga sehat.
Dengan suasana yang bahagia, kekeluargaan, harmonis, dan kebersamaan. Ditampilkan satu kerluarga inti seperti : ayah, ibu, dan anak. keluarga bahagia
18
adalah sebuah keadaan di mana para anggota keluarganya saling memiliki rasa kasih sayang, menghormati, mengetahui hak dan kewajiban masing-masing serta
mengerti di mana tempat dan posisinya dalam suatu keluarga.
Gambar III.1 Referensi gambar bahagia, ceria, dan kebersamaan Sumber : Search engine =keluarga+bahagia
2016
19
III.1.4 Materi Pesan
Dalam setiap sosialisasi mengandung pesan-pesan yang bersifat mengajak agar penerima pesan memiliki ketertarikan. Materi pesan yang akan disampaikan
informasi mengenai Kesehatan Pencernaan pada Anak. Pesan yang akan disampaikan mengajak orang tua agar dapat meluangkan waktu untuk membuat
bekal makanan untuk anak. Supaya pencernaan anak tetap terjaga.
III.1.5 Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau infomasi dalam kampanye ini menggunakan bahasa Indonesia seperti yang dilakukan pada tagline
dari kampanye ini “Pencernaan sehat keluarga bahagia” dan menggunakan majas metafora. Hal ini dilakukan agar khalayak sasaran mudah memahami pesan yang
disampaikan.
Dalam menyampaikan pesan membekali anak dengan makanan sehat dapat mengurangi dampaknya gangguan kesehatan pada pencernaan pada anak, bahasa
yang digunakan yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia digunakan untuk menyampaikan pesan agar lebih efektif dan dimengerti. Semua
data yang didapat dirangkum menjadi informasi yang jelas agar mudah tersampaikan maksud dan tujuannya, serta memperkuat visual yang ditampilkan.
Menggunakan bahasa yang terkesan santai namun dapat mempengaruhi target audien untuk membekali makan sehat.
III.1.6 Pemberi Mandat
Kampanye ini diperintahkan oleh Pemerintah Kota Bandung, untuk memberitahukan informasi tentang bekal sehat dan mengajak masyarakat agar
sering memberikan bekal makanan sehat untuk anak ketika anak pergi sekolah.
III.1.7 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang dilakukan dalam kampanye ini adalah dengan kampanye sosial dimana kampanye ini berbeda dengan kampanye lain karena memfokuskan
untuk mengajak hidup sehat untuk menjaga kesehatan pencernaan pada anak demi
20
masa depan anak. Strategi perancangan ini bersifat verbal dimana kampanye yang akan dilakukan menampilkan visualisasi mengajak untuk membekali makanan
dari rumah agar pencernaan anak tetap terjaga. Elemen visual yang digunakan lebih sederhana dan dipadu dengan tipografi. Hal ini dilakukan agar informasi
atau pesan yang akan disampaikan lebih sederhana dan mudah untuk ditangkap maksud dan tujuannya. Dengan begitu diharapkan informasi dan pesan bisa
tersampaikan terutama bagi target audien. Dan metode yang digunakan untuk kampanye ini menggunakan metode AISAS Attention, Interest, Search, Action,
Share.
III.1.7.1 Copywriting
pencernaan pada anak sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. gangguan pencernaan pada anak biasanya disebabkan diluar rumah atau berada disekitar
sekolah, seperti mengkonsumsi jajanan yang kurang serat dan terlalu banyaknya kadar lemak, dan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau minuman instan
terlalu sering. Orang tua seharusnya dapat memperhatikan asupan anak yang baik agar dapat terjaganya pencernaan yang sehat. Agar pencernaan anak sehat orang
tua dapat memberikan bekal makanan dari rumah ketika anak hendak berangkat kesekolah. Makanan yang baik dan sehat untuk anak bisa dibuat sendiri oleh
orang tua, agar orang tua dapat mengetahui bahan dan cara pengolahan pembuatan makanan yang akan dikonsumsi oleh anak pada saat anak sekolah.
III.1.7.2 Tagline
Pencernaan Sehat Anak Ceria Tagline diambil dari akibat yang sering terjadi karena gangguan pencernaan pada
anak tersebut, gangguan pencernaan dapat menjadi ancaman karena dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
III.1.7.3 Storyline
Menggambarkan suasana keluarga yang menjalani kesehariannya sebagai keluarga yang saling menjaga, saling memperhatikan, saling peduli, sehingga
21
keluarga itu menjadi keluarga yang harmonis, dan berdampak pada fisik ketika anak yang sehat dan aktif.
III.1.7.4 Visualisasi
sebuah alat pencernaan seperti lambung yang melambangkan pencernaan sehat dimana di dalam lambung tersebut terdapat keluarga bahagia terdiri dari ibu,
bapak, dan anak yang sedang asik bermain didalam lambung tersebut atau dalam alat penceernaan yang lainnya. Dengan suasana yang bahagia, menyenangkan,
kekeluargaan, dan kebersamaan.
III.1.8 Strategi Media
Strategi media adalah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan teradap target audien, hal ini menjadi penting karena berkaitan dengan pengaplikasian karya
untuk menyampaikan pesan yang ada kepada target audien yang dituju.
III.1.8.1 Pemilihan Media
Media dipilih untuk menyampaikan pesan terhadap target audien secara informatif dan persuasif, yang bertujuan untuk memudahkan penyampaian pesan kepada
target khalayak. Merancang kampanye untuk orang tua terutama ibu dengan membekali makanan
sehat untuk anak usia sekolah dengan menggukan teori AISAS. AISAS adalah model
proses pembelian
konsumen yang
dikembangkan oleh
agen periklanan Dentsu pada tahun 2005. Di AISAS, konsumen mengikuti
proses. Pertama, mereka menjadi sadar akan produk Attention, mendapatkan tertarik Interest mencari informasi yang relevan melalui internet Search,
membeli produk Aksi, dan mengirimkan ulasan melalui internet setelah menggunakan produk Share.
Attention mengetahui: Tahap pertama kampanye yaitu Attention akan diisi dengan aplikasi media yang
mampu membangkitkan kesadaran target sasaran akan isu yang diangkat. Media
22
yang digunakan pada tahap ini adalah media-media yang dekat dengan target yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu target audien.
a. Poster Poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna,
dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 51.
b. Spanduk Spanduk adalah kain membentang biasanya berada tepi
– tepi jalan yang berisi text, warna dan gambar. spanduk merupakan suatu media informasi. Spanduk bisa
kita buat sendiri, bisa dengan menggunakan cat, sablonscreen printing ataupun dengan cara cat mesin offset.
c. Stiker Stiker adalah kertas yang memiliki perekat sehingga dapat ditempelkan pada
benda. Interest Minat:
Pada tahap ini kampanye berfokus pada peningkatan ketertarikan target sasaran terhadap isu setelah sadar akan isu yang diangkat. Tahap ini sangat bersifat
informatif namun target sasaran masih pasif. Media di tahap ini adalah media yang mengakomodasi rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang sudah dibangun di
tahap Attention. Media yang digunakan diantaranya :
a. poster Poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna,
dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
23
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 51.
b. Brosur Media ini memberikan pesan yang lebih lugas dan jelas dengan mengutamakan
informasi sehingga sasaran dapat langsung mengerti pada pesan yang disampaikan. Media ini untuk
mengarahkan ke media “search” diletakkan di tempat-tempat ibu berbelanja seperti supermarket dan pasar bagian sayur dan
daging. Berisi konten manfaat membekali makanan ketika anak bersekolah. Search Mencari:
Pada tahap ini kampanye berfokus pada memudahkan target sasaran dalam mencari informasi lebih dalam mengenai isu. Media yang digunakan dalam tahap
ini adalah media informatif karena target sasaran akan aktif mencari tahu lebih banyak. Media tahap ini menyediakan informasi yang dicari oleh target sasaran.
Media yang digunakan diantaranya :
a. Social MediaFacebook group
Menurut Antony Mayfield, media sosial adalah tentang menjadi manusia. Orang
biasa yang berbagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, pemikiran, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik,
menemukan pasangan dan membangun sebuah komunitas.
b. Flyer Flyer adalah leaflet yang hanya terdiri dari satu lembar. Flyer umumnya memiliki
ukuran tak lebih dari A5 14,8 cm x 24 cm. Karena selembar flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang-layang sebelum jatuh ke jalan. Tapi
flyer juga umum dibagikan pada pengunjung dalam suatu acara tertentu seperti pameran.
Action Tindakan: Pada tahap ini kampanye berfokus untuk meningkatkan aksi atau perilaku yang
diharapkan dari target sasaran. Maka media yang digunakan adalah media yang
24
mampu membangkitkan aksi. menggunakan kegiatan event untuk meningkatkan aksi khalayak sasaran.
Getz 1997 mendefinisikan event sebagai berikut :”event are tansient, and every
event is a unique blending of its duration, setting, management. And People. ”
Artinya event adalah, fana tidak abadi dan setiap event merupakan suatu campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus, dan orang-orangnya.
Share Berbagi: Dalam tahap ini, kampanye berbagi informasi sambil memfasilitasi target sasaran
untuk berbagi pengalamannya tentang kampanye untuk memperluas jangkauan kampanye.
a. Social Media Setelah event, social media akan terus digunakan untuk update kegiatan dan
perkembangan kampanye “Aku Sehat”. Lewat akun Facebook group bekal untuk
anak aktif, ibu bisa terus beriteraksi dan mendapat bahkan membagikan informasi tentang resep makanan sehat untuk bekal anak dengan sesama ibu lain. Setiap
hari, administrator grup akan mem-posting resep-resep makanan sehat untuk bekal anak.
III.1.9 Strategi Distribusi
Strategi distribusi digunakan agar media kampanye dapat dijangkau oleh target audien sehingga target audien menangkap isi dari pesan kampanye.
Pendistribusian dilakukan melalui dinas kesehatan kota Bandung dan dinas pendidikan kota bandung, media informasi akan ditempatkan di pasar tradisional,
pasar modern, dan sekolah yang ada di kota Bandung. Geografis
Wilayah penyebaran media dalam perancangan media informasi ini adalah daerah Kota Bandung dan sekitarnya, karena merupakan daerah khalayak sasaran.
Lokasi Penyebaran Media Dalam hal penyebaran media informasi tentang bekal sehat untuk anak aktif
25
Di antaranya : Pasar Tradisional : pasar tradisional yang berada di sekitar wilayah Kota
Bandung. Pasar Modern
: pasar modern daerah kota Bandung. Sekolah Dasar : sekolah dasar yang berada di sekitar wilayah Kota
Bandung. Angkutan kota : angkutan kota disekitar kota Bandung.
Di Jalan raya : Jalan raya yang dekat dengan sekolah-sekolah dasar di
Kota Bandung Tempat umum
III.1.10 Jadwal Distribusi
Jadwal Penyebaran media dilakukan dalam tiga bulan, dengan pertimbangan kebutuhan khalayak sasaran kemudian akan ditinjau ulang bila diperlukan.
Penyebaran dibagi menjadi tiga bagian yaitu informasi, persuasif dan mengingatkan sehingga tercapai tujuan kampanye mengenai manfaat bekal untuk
anak saat berangkat ke sekolah dan agar kesehatan pencernaan pada anak tetap terjaga.
Tabel III.2 Jadwal pendistribusian Kampanye
Tahapbulan 2016
Juli Agustus
September
Attention Interest
Search Action
Share
III.2 Konsep Visual
Konsep dalam perancangan kampanye ini menggunakan ilustrasi dan di bungkus layout semenarik mungkin dengan menyatukan elemen - elemen grafis yang
ditata sesederhana mungkin serta menarik, karena khalayak sasaran yaitu seorang
26
ibu yang memiliki anak sekolah dasar sehingga pesan yang di sampaikan mudah di mengerti oleh khalayak sasaran.
III.2.1 Format Desain
Format desain yang dipakai dalam kampanye pencernaan sehat keluarga bahagia ini dibuat sederhana dan lebih memfokuskan kepada inti pesan yang akan
disampaikan dengan tulisan dan didukung oleh elemen visual yang mempertegas penyampaian pesan. Format desain pada media menyesuaikan dengan kebutuhan
dari media yang akan digunakan.
III.2.2 Tata Letak layout
Tata letak atau layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau kesan yang
dibawanya Rustan, 2008:0. Pengembangan tata letak dibuat dengan memadukan berbagai macam unsur grafis yang meliputi warna, bentuk, ilustrasi,
dan tipografi menjadi satu kesatuan layout. Sehingga target audien tertarik untuk membaca serta layout media nyaman untuk dilihat.
Gambar III.2 Layout poster Sumber: Dokumen pribadi 2016
27
III.2.3 Tipografi
Menurut Kusrianto, 2010 “Tipografi adalah seni dan teknik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik
cetak maupun non- cetak”.Font adalah nama sebuah jenis huruf. Font memiliki
gaya seperti miring, tebal, miringtebal.Font juga memiliki 3 jenis, yaitu Serif, Sans Serif dan script.
Font yang digunakan pada perancangan media ini menggunakan jenis font Aarvark Cafe. Jenis Font ini mempunyai karakteristik sederhana, kuat dan
mudah untuk dibaca oleh target audien.
III.2.3.1 Headline
Aarvark Café ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789,.?;:”[]_-+
Gambar III.3 Font Aarvark Cafe
font aarvark cafe sengaja di pilih karena font ini begitu menarik dan diharapkan menjadi daya tarik ketika pertama melihatnya atau membacanya.
III.2.3.2 Tagline atau subheadline
Font pada tagline sama seperti font headline akan tetapi yang membedakannya hanya pada pointnya saja.
III.2.3.3 Bodytext
Font pada bodytext menggunakan arial regular. Jenis huruf yang paling mudah untuk dibaca dan digunakan untuk keterangan informasi.
28
Arial Regular ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 0123456789,.?;:”[]_-+
Gambar III.4 Font Arial Regular
III.2.4 Ilustrasi
Wojirsch berpendapat, ilustrasi merupakan gambaran pesan yang tak terbaca yang dapat menguraikan cerita, berupa gambar dan tulisan, yaitu bentuk grafis
informasi yang memikat. Sehingga dapat menielaskan makna Yang terkandung didalam pesan tersembunyi 1995. Pesan yang utama pada media kampanye
adalah untuk mengajak, menyadarkan, dan menumbuhkan rasa ketertarikan masyarakat Bandung untuk membuat bekal makan untuk anak ketika anak hendak
kesekolah.
Dalam membuat ilustrasi menggunakan konsep analogi dari benda yang biasa digunakan dengan lambung. Poedjawujatna mengemukakan bahwa analogi
adalah pengertian yang menunjuk sesuatu yang sama tetapi dalam kesamaan itu ada sesuatu yang berbeda pula Rosi.2009. jadi konsep ilustrasi yang akan dibuat
yaitu taman bermain dan tempat makan yang menyerupai bagian pencernaan pada tubuh seperti lambung.
III.2.5 Warna
Menurut David Brewster pada 1831 teori ini menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 6 kelompok warna yaitu primer, sekunder, terseier, dan
netral lingkaran warna brewster dapat menjelaskan teori kontras warna komplementer, spilt komplementer, triad, dan tetrad. Warna memiliki daya tarik
yang kuat dan menciptakan makna sendiri. Warna yang akan digunakan adalah warna-warna cerah. Warna cerah melambangkan keceriaan, kebahagiaan, dan
keceriaan.warna yang digunakan adalah warna CMYK. CMYK adalah warna
29
dasar pada pigmen yang umumnya dipakai dalam teknologi pencetakan. CMYK digunakan karena media yang akan dibuat berupa media cetak.
Gambar III.5 warna sumber: data Pribadi 2016
Warna
Magenta magenta
adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu
berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis akan timbul ketika warna ini dilihat.
Kuning
Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan. Tidak heran warna kuning identik dengan sesuatu yang baru. Kuning juga biasanya di gunakan untuk
mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita. Dalam Desain Grafis kuning bisa digunakan untuk memperkenalkan sebuah produk atau ciptaan baru.
Biru
Biru menambah kekuatan dan kesatuan, dan terapi untuk pikiran dan tubuh. Ini membawa harmoni kata yang diucapkan.warna kepercayaan dan perdamaian.
karena mencerminkan kebersihan dan kemurnian tanpa terlalu steril dan biru merupakan warna tenang dan bersifat penyendiri.
30
BAB IV. TEKNIS PRODUKSI MEDIA
IV.1 Proses perancangan poster kampanye sosialisasi bekal untuk anak ceria
Proses awal perancangan media kampanye yang dilakukan adalah melakukan pengolahan data yang akan digunakan pada konsep visual, maka dibuat sketsa
ilustrasi dan infografis mengenai penerapan urban farming. Selanjutnya proses digital yaitu pada tahap ini konsep visual dirancang menjadi lebih sederhana dan
informatif
IV.1.1 Tahap sketsa Awal
Tahap awal adalah tahap sketsa dimana untuk mencari bentuk visual yang digunakan untuk media informasi. Pada tahap sketsa dibuat dengan menggunakan
alat tulis pensil dan sketch book, dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan tahap eksekusi visual. Dan beberapa pengambilan objek visual lalu di
redisain.
Gambar IV.1 sketsa awal Sumber: Dokumen pribadi 2016