Keadaan Sosial Keagamaan Masyarakat Kelurahan Sunter Jaya

4. Kelembagaan masyarakat di tingkat RW dan Kelurahan, dalam penumbuhan demokratisasi serta mengatasi permasalahan sosial. 5. Potensi dan partisipasi masyarakat matching fund untuk mengimbangi Bantuan Langsung Masyarakat BLM agar program tersebut dapat lebih berdaya guna. Lokasi sasaran penerima bantuan PPMK difokuskan pada satuan permukiman setingkat RW di Kelurahan. Satuan permukiman mempunyai makna yang penting mengingat disinilah muncul interaksi, kebersamaan dan kesepakatan atas dasar kepentingan yang sama. Selain itu, pada satuan-satuan permukiman terkonsentrasi pula berbagai kegiatan dan kondisi sosial, ekonomi serta fisik lingkungan dengan kepranataannya. Lokasi sasaran perlu dilihat secara utuh di dalam melaksanakan kegiatan sehingga dimungkinkan adanya integrasi beberapa satuan permukiman. Masyarakat Pemanfaat PPMK adalah: a. Masyarakat Kelurahan yang terdiri dari berbagai strata sosial yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan masyarakat dilingkungannya, dan tidak berharap pamrih b. Kelompok Masyarakat Pemanfaat Komat, yaitu anggota masyarakat yang memiliki usaha secara berkelompok atau individual, dan kelompok masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian dalam hal kesehatan lingkungan ataupun sosial. c. Lembaga Masyarakat, yang diakui keberadaannya oleh masyarakat dan terbentuk atas dasar demokrasi, yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan masyarakat dengan tujuan mensejahterakan warganya.

3. Asas, Prinsip, Komponen Biaya Proyek, Indikator Kinerja,

Struktur dan Kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan PPMK Asas PPMK 1. Keadilan, memberikan manfaat yang merata pada seluruh strata sosial kehidupan masyarakat tanpa membedakan suku, ras, dan agama 2. Kejujuran, membuka hati nurani seluruh unsur manusia yang terlibat langsung atau tidak langsung untuk mengangkat nilai-nilai positip dalam masyarakat 3. Kemitraan, menjalin kerjasama dari seluruh komponen masyarakat yang menunjang pemberdayaan masyarakat melalui berbagai bidang kegiatan. 4. Kesederhanaan, Proses kegiatan yang diselenggarakan untuk masyarakat hendaknya didasarkan pada prosedur dan langkah- langkah yang sederhana, mudah dipahami dalam hal ketentuan dan aturan baik secara administratif maupun teknis.