Bahan Pencemar Anorganik Bahan Pencemar Air Sungai

2.3.1 Bahan Pencemar Anorganik

Unsur logam berat merupakan logam yang paling berbahaya dari unsur-unsur zat pencemar. Seperti timbal Pb, kadmium Cd, dan merkuri Hg. Logam-logam ini mempunyai afinitas sangat besar terhadap belerang sehingga dapat menyerang ikatan- ikatan belerang dalam enzim sehingga enzim yang diserang menjadi tidak berfungsi. Unsur metaloid, yaitu Arsen As, Selenium Se, dan Antimon Sb juga merupakan zat pencemar air yang berbahaya. 1 Arsen terdapat pada konsentrasi rata-rata 2-5 ppm dalam kerak bumi. Pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara, mengeluarkan sejumlah warangan As 2 O 3 ke lingkungan, di mana sebagian besar akan masuk ke perairan. Sumber utama dari arsen adalah hasil akhir pertambangan logam yang terakumulasi sebagai limbah. Sama seperti merkuri, oleh bakteri beberapa proses dapat terjadi pada arsen sehingga terbentuk senyawa-senyawa metil yang sangat toksik. H 3 AsO 4 + 2 H + + 2 e  H 3 AsO 3 + H 2 O H 3 AsO 3 metil kobalamin CH 3 AsO OH 2 asam metil arsenit 2 Kadmium dalam air berasal dari pembuangan limbah industri dan limbah pertambangan. Kadmium digunakan dalam proses pelapisan logam. Keracunan kadmium di Jepang disebut “hai-hai” dimana sungai Jitusu tercemar kadmium dari kegiatan pertambangan. Lapisan permukaan air yang bersifat aerobik mengandung kadmium terlarut dalam konsentrasi relatif tinggi terutama dalam bentuk ion CaCl + . Di lapisan tengah perairan yang kondisinya anaerob, hanya mengandung sedikit kadmium karena terjadi proses oleh mikroba yang mereduksi sulfat menjadi sulfida kemudian mengendapkan CaCl + menjadi CdS. 3 Timbal terdapat dalam air dengan biloks + II dan dikeluarkan oleh sejumlah industri dan pertambangan. Daya racun timbal yang akut pada perairan alami menyebabkan kerusakan pada ginjal, hati, otak bahkan kematian. 4 Merkuri masuk ke perairan berasal dari berbagai sumber yang timbul dari penggunaan unsur tersebut oleh manusia seperti buangan laboratorium kimia, buangan farmasi, limbah tambang emas. Toksisida merkuri secara tragis terjadi di Teluk Minamata Jepang yang disebabkan mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi oleh merkuri. Merkuri dengan konsentrasi tinggi terdapat pada jaringan ikan yang berasal dari pembentukan ion monoetil merkuri yang larut, CH 3 Hg + dan CH 3 2 Hg dan pada bakteri anaerob di dalam sedimen. 8 5 Ammonia merupakan produk utama dari penguraian pembusukan limbah nitrogen. Kehadiran senyawa nitrogen dalam bentuk amonia memberikan masalah terhadap kualitas air. 6 Hidrogen Sulfida dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan organik yang mengandung belerang oleh bakteri anaerob, dari hasil reduksi dengan kondisi anaerob terhadap sulfat oleh mikroorganisme dan dari air panas bumi. 7 Karbon dioksida bebas, seringkali terdapat dalam air dalam konsentrasi tinggi sehubungan terjadinya pembusukan bahan organik. CO 2 digunakan untuk ‘melunakkan air’. Kandungan CO 2 yang cukup tinggi, akan lebih bersifat korosif dan akan membahayakan kehidupan biota akuatik

2.3.2 Bahan Pencemar Organik