Bahan Pencemar Organik Bahan Pencemar Air Sungai

5 Ammonia merupakan produk utama dari penguraian pembusukan limbah nitrogen. Kehadiran senyawa nitrogen dalam bentuk amonia memberikan masalah terhadap kualitas air. 6 Hidrogen Sulfida dihasilkan dari proses pembusukan bahan-bahan organik yang mengandung belerang oleh bakteri anaerob, dari hasil reduksi dengan kondisi anaerob terhadap sulfat oleh mikroorganisme dan dari air panas bumi. 7 Karbon dioksida bebas, seringkali terdapat dalam air dalam konsentrasi tinggi sehubungan terjadinya pembusukan bahan organik. CO 2 digunakan untuk ‘melunakkan air’. Kandungan CO 2 yang cukup tinggi, akan lebih bersifat korosif dan akan membahayakan kehidupan biota akuatik

2.3.2 Bahan Pencemar Organik

1 Sabun dan detergen Limbah domestik kerapkali mengandung sabun dan deterjen. Keduanya merupakan sumber potensial bagi bahan pencemar organik. Sabun adalah senyawa garam dari asam lemak tinggi, seperti natrium stearat. Pencucian dengan sabun dihasilkan dari kekuatan pengemulsi dan kemampuan menurunkan tegangan air. Sabun dapat mengemulsi dan mensuspensi bahan organik dalam air. Sabun yang masuk ke air buangan biasanya langsung terendap sebagai garam-garam kalsium dan magnesium. Pengaruh sabun dalam larutan dapat dihilangkan dengan biodegradasi. Sedangkan detergen adalah bahan surfaktan atau bahan aktif permukaan yang beraksi dalam menjadikkan air menjadi lebih basah. Pengaruh detergen dalam air buangan adalah estetik dan dapat berbahaya pada kehidupan akuatik. 2 Radionuklida dalam air Inti radioaktif atau radionuklida terbentuk dalam jumlah yang sangat besar, sebagaiproduk sampah dalam pembangkit tenaga nuklir. Inti radioaktif berbeda dengan inti lain dalam mengeluarkan radiasi ionisasinya. Bahaya radiasi bagi organisme hidup disebabkan karena reaksi-reaksi kimia berbahaya di dalam jaringan. Jaringan ikatan dalam makromolekul yang menyelenggarakan proses kehidupan dihancurkan. Radionuklida Waktu Paruh Reaksi Nuklir, Deskripsi, Sumbere 9 Alamiah terjadi dari reaksi Cosmis Karbon-14 Silikaon-32 Kalium-40 Alamiah terjadi dari sesi 238 U Radium-226 Timbal-210 Thorium-230 Thorium-234 Fisi dari reaktor dan senjata Stronsium-90 Yodium-131 Cesium-137 Barium-140 Zirkonium-95 Cerium-141 Stronsium-89 Ruthenium-103 Krypton-85 Cobalt-60 Mangan-54 Besi-55 Plutonium-239 5730 tahun 300 tahun 1,4 x 10 9 tahun 1620 tahun 21 tahun 75.200 tahun 24 hari 28 tahun 8 tahun 30 tahun 13 hari 65 hari 33 hari 51 hari 40 hari 10,3 tahun 5,25 tahun 310 tahun 2,7 tahun 24.300 tahun 14 N n,p 14 C, thermal netron dari Cosmis atau senjata nuklir yg bereaksi dengan N 2. 40 Ar p,x 32 Si, pemecahan inti argon atmosfir oleh proton dari cahaya Cosmis 0,0119 dari Kalium alam. Difusi dari sedimen-sedimen, atmosfir 226 Ra 6 step 210 Pb 238 U 3 step 230 Th 238 U 234 Th Berasal dari reaksi fisi radio isotof dan aktivitas biologis Berasal dari hasi fisi barium-140 sampai krypton-85 Dari reaksi nonfisi dalam reaktor Dari reaksi nonfisi netron dalam reaktor 56 Fe n,2n 55 Fe, dari aksi netron berenergi tinggi terhadap besi dalam alat senjata 238 U n,y 239 Pu, Penangkapan netron oleh uranium 10

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Penyebab Pencemaran Air Sungai di Indonesia

Secara umum, penyebab terjadinya pencemaran air dikarenakan : 1. Berkembangnya industri-industri di Indonesia Dewasa ini, industri-industri di Indonesia semakin berkembang, baik jumlah, teknologi, tingkat produksi maupun limbah yang dihasilkan. Industri-industri khususnya yang berada di dekat aliran sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang dapat mencemari ekosistem air, karena pembuangan limbah industri ke dalam sungai dapat menyebabkan berubahnya susunan kimia, bakteriologi, serta fisik air. Polutan yang di hasilkan oleh pabrik dapat berupa logam berat timbal, tembaga, seng, dsb. dan panas air yang memilki suhu tinggi akan sulit menyerap oksigen sehingga biota air menjadi mati. 2. Belum tertanganinya pengendalian limbah rumah tangga Limbah rumah tangga yang belum terkendali dapat menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan- selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia sehingga menimbulkan penyakit epidemik yang luas di masayarakat. 3. Pembuangan limbah pertanian tanpa melalui proses pengolahan Limbah pertanian biasanya dibuang ke aliran sungai tanpa melalui proses pengolahan, sehingga dapat mencemari air sungai karena limbah pertanian mengandung berbagai macam zat pencemar seperti pupuk dan pestisida.Penggunaan pupuk di daerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari pertanian karena air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang dan tumbuhan air seperti enceng gondok sehingga ganggang dan tumbuhan air tersebut mengalami pertumbuhan dengan cepat yang dapat menutupi permukaan air dan berpengaruh buruk pada ikan-ikan dan komponen ekosistem biotik lainnya.Penggunaan pestisida juga dapat menggagu ekosistem air karena pestisida bersifat toksit dan akan mematikan hewan-hewan air, burung dan bahkan manusia. 11