Kemampuan Siswa dalam Perkalian

ISBN 978-602-1034-06-4 103 perkalian siswa dalam tiga aspek, yaitu kemampuan pemahaman konsep perkalian, kemampuan menghitung perkalian bilangan 1 –10 secara tertulis, dan kemampuan menghitung perkalian bilangan 1 –10 secara mencongak. Kemampuan yang hendak dilihat ini sesuai dengan apa yang diinginkan dalam Matematika GASING. Mencongak dapat diartikan seseorang mampu menghitung di luar kepala tanpa menggunakan alat bantu dan langsung menuliskan hasilnya. Menurut Depdiknas 2008 mencongak adalah kemampuan menghitung di luar kepala, dalam artian dengan ingatan saja dan yang dituliskan hasilnya Depdiknas, 2008. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan adalah guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa dikelas kemudian siswa langsung menuliskan jawabannya di kertas. Alternatif lain adalah guru memberikan pertanyaan secara lisan kemudian siswa menjawab secara lisan dan relatif cepat. Kemampuan mencongak sangat berguna agar siswa mampu menghitung dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat. Disamping itu kemampuan mencongak dapat melatih daya nalar siswa sehingga akan bertambah baik.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian one group pretest-postest design. Penelitian kuantitatif one group pretest-postest design adalah penelitian dengan membandingkan nilai pretes dan postes Sugiyono, 2010. Dalam hal ini adalah nilai pretes dan postes siswa pada pembelajaran perkalian 1 –10 dengan Matematika GASING. Desain penelitian ini adalah: O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : nilai pretes X : pembelajaran perkalian bilangan 1 –10 dengan Matematika GASING O 2 : nilai postes Sumber : Sugiyono, 2010 Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Cipinang Besar Selatan 19 Pagi Jakarta Timur yang berjumlah 31 orang. Pembelajaran yang dilakukan menggunakan panduan buku Matematika GASING Volume 1. Pembelajaran ini dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang sebelumnya telah diberikan pelatihan tentang Matematika GASING sebanyak tiga orang berasal dari Sekolah Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Surya, Universitas Indonesia UI, dan Universitas Negeri Jakarta UNJ berama-sama dengan guru Matematika di SD Negeri Cipinang Besar Selatan 19 Pagi Jakarta Timur. Pemilihan kelas sebagai sampel dalam penelitian ini bersifat purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes yaitu tes tertulis dan tes mencongak. Tes tertulis diberikan pada saat pretes dan postes untuk memperoleh data tentang kemampuan tertulis siswa tentang konsep perkalian dan perkalian bilangan 1 –10. Tes tertulis yang diberikan untuk konsep perkalian sebanyak 4 butir soal sedangkan untuk tes tertulis perkalian bilangan 1 –10 sebanyak 100 butir soal. Tes mencongak diberikan pada saat pretes dan postes adalah untuk memperoleh data tentang kemampuan perkalian bilangan 1 –10 siswa secara mencongak. Untuk tes mencongak ini siswa diberikan kesempatan menjawab dalam durasi waktu maksimal 10 detik tiap butir soal dari 50 soal yang diberikan. Jika siswa tidak mampu menjawab dalam durasi waktu tersebut maka dianggap gagal. Sebelum diberikan tes, instrumen yang digunakan dilakukan validasi terlebih dahulu oleh rekan dosen di STKIP Surya. Validasi instrumen ISBN 978-602-1034-06-4 104 berupa judgment materi dari pakar Matematika GASING STKIP Surya. Validasi selanjutnya adalah mengenai keterbacaan soal yang didisikusikan dengan dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Surya yang paham tentang isntrumen. Prosedur dalam penelitian ini diantaranya: 1 mengidentifikasi masalah dan tujuan, 2 menentukan desain penelitian sesuai masalah dan tujuan penelitian, 3 menyusun instrumen tes dilanjutkan dengan validasi, 4 memberikan pretes konsep perkalian, perkalian bilangan 1 –10, dan tes mencongak, 5 memberikan pembelajaran perkalian bilangan 1 –10 dengan Matematika GASING, 6 memberikan postes konsep perkalian, perkalian bilangan bilangan 1 –10, dan tes mencongak, 7 melakukan analisis terhadap hasil tes, 8 Membuat kesimpulan dari hasil penelitian, 9 menulis laporan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari Maret sampai April 2014. Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis kuantitatif. Analisis dilakukan terhadap hasil pretes dan postes untuk tes konsep perkalian, tes tertulis perkalian 1-10, dan tes mencongak. Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik untuk dua sampel yang berkorelasi 2 related sample. Uji non parametriknya adalah uji wilcoxon. Penelitian menggunakan uji non parametrik wilcoxon karena asumsi-asumsi untuk menggunakan uji parametrik, seperti normalitas dan homogenitas tidak dapat dipenuhi. Desain penelitian one-group pretest-postest mengakibatkan asumsi homogenitas tidaklah mungkin dipenuhi dari awal, sehingga dalam penelitian ini tidak perlu dilakukan uji normalitas. Dengan demikian uji hipotesis menggunakan uji wilcoxon. Analisa data kuantitatif selanjutnya adalah untuk melihat besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dengan Matematika GASING yang dihitung dengan rumus gain ternormalisasi yang dikembangkan oleh Meltzer 2002. Rumus gain tersebut seperti berikut ini: N-gain Nilai gain yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan menurut klasifikasin indeks N- gain menurut Hake 1999 sebagai berikut: Tabel 1. Interpretasi Indeks N-gain Indeks N-gain Interpretasi Tinggi Sedang Rendah

D. Hasil dan Pembahasan

1. Kemampuan Perkalian Bilangan 1 –10 dengan Matematika GASING Secara

Tertulis a. Kemampuan Konsep Perkalian 1 Statistik Deskriptif Skor Pretes dan Postes pada Kemampuan tentang Konsep Perkalian Kemampuan awal pretes dan kemampuan akhir postes siswa meliputi skor maksimum dan skor minimum , skor rata-rata , dan standar deviasi . Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. g pretes skor ideal skor pretes skor postes skor    g 7 ,  g 7 , 3 ,   g 3 ,  g maks X min X X S