Metode Penelitian Pembelajaran Perkalian Bilangan 1 10 den

ISBN 978-602-1034-06-4 104 berupa judgment materi dari pakar Matematika GASING STKIP Surya. Validasi selanjutnya adalah mengenai keterbacaan soal yang didisikusikan dengan dosen-dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Surya yang paham tentang isntrumen. Prosedur dalam penelitian ini diantaranya: 1 mengidentifikasi masalah dan tujuan, 2 menentukan desain penelitian sesuai masalah dan tujuan penelitian, 3 menyusun instrumen tes dilanjutkan dengan validasi, 4 memberikan pretes konsep perkalian, perkalian bilangan 1 –10, dan tes mencongak, 5 memberikan pembelajaran perkalian bilangan 1 –10 dengan Matematika GASING, 6 memberikan postes konsep perkalian, perkalian bilangan bilangan 1 –10, dan tes mencongak, 7 melakukan analisis terhadap hasil tes, 8 Membuat kesimpulan dari hasil penelitian, 9 menulis laporan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari Maret sampai April 2014. Analisis data dalam penelitian ini berupa analisis kuantitatif. Analisis dilakukan terhadap hasil pretes dan postes untuk tes konsep perkalian, tes tertulis perkalian 1-10, dan tes mencongak. Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik untuk dua sampel yang berkorelasi 2 related sample. Uji non parametriknya adalah uji wilcoxon. Penelitian menggunakan uji non parametrik wilcoxon karena asumsi-asumsi untuk menggunakan uji parametrik, seperti normalitas dan homogenitas tidak dapat dipenuhi. Desain penelitian one-group pretest-postest mengakibatkan asumsi homogenitas tidaklah mungkin dipenuhi dari awal, sehingga dalam penelitian ini tidak perlu dilakukan uji normalitas. Dengan demikian uji hipotesis menggunakan uji wilcoxon. Analisa data kuantitatif selanjutnya adalah untuk melihat besarnya peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran dengan Matematika GASING yang dihitung dengan rumus gain ternormalisasi yang dikembangkan oleh Meltzer 2002. Rumus gain tersebut seperti berikut ini: N-gain Nilai gain yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan menurut klasifikasin indeks N- gain menurut Hake 1999 sebagai berikut: Tabel 1. Interpretasi Indeks N-gain Indeks N-gain Interpretasi Tinggi Sedang Rendah

D. Hasil dan Pembahasan

1. Kemampuan Perkalian Bilangan 1 –10 dengan Matematika GASING Secara

Tertulis a. Kemampuan Konsep Perkalian 1 Statistik Deskriptif Skor Pretes dan Postes pada Kemampuan tentang Konsep Perkalian Kemampuan awal pretes dan kemampuan akhir postes siswa meliputi skor maksimum dan skor minimum , skor rata-rata , dan standar deviasi . Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. g pretes skor ideal skor pretes skor postes skor    g 7 ,  g 7 , 3 ,   g 3 ,  g maks X min X X S ISBN 978-602-1034-06-4 105 Tabel 2. Statistik Deskriptif Kemampuan Konsep Perkalian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest 31 0.00 25.00 1.1935 4.91541 Postest 31 0.00 25.00 6.0323 10.63166 Valid N listwise 31 Dari tabel di atas diketahui bahwa rata-rata kemampuan awal siswa dalam konsep perkalian sebesar 1.1935 dan 6.0323, yang nampak cukup berbeda. Untuk mengetahui apakah perbedaan antara skor pretes dengan berbeda cukup signifikan atau tidak dilakukan uji perbedaan kemampuan siswa tentang konsep perkalian. Uji yang digunakan adalah uji wilcoxon. 2 Uji Perbedaan Kemampuan Siswa tentang Konsep Perkalian Uji wilcoxon merupakan uji non parametrik untuk dua sampel yang berkorelasi untuk data yang termasuk ordinal. Data dalam penelitian tergolong ke dalam data ordinal. Pasangan uji hipotesisnya sebagai berikut: H : Tidak terdapat perbedaan kemampuan siswa tentang konsep perkalian H A : Terdapat perbedaan kemampuan siswa tentang konsep perkalian. Kriteria pengujian H ditolak jika nilai absolut , dan H diterima jika nilai absolut . Berdasarkan perhitungan uji Wilcoxon untuk statistik non parametrik dengan SPSS tentang konsep perkalian dengan Matematika GASING, hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Uji Perbedaan Kemampuan Skor Pretes dan Skor Postes Konsep Perkalian Kemampuan Tes Absolut Asymp. Sig 2-tailed Kesimpulan Keterangan Kemampuan Tertulis Perkalian Pretes 2,107 0,035 H ditolak Terdapat Perbedaan Postes Nilai absolut , dengan demikian ditolak. Jadi, terdapat perbedaan kemampuan tentang konsep perkalian siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan Matematika GASING. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika GASING mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan tentang konsep perkalian siswa pada perkalian bilangan 1 –10. b. Kemampuan Tertulis Perkalian Bilangan 1-10 1 Statistik Deskriptif Skor Pretes dan Postes Siswa pada Kemampuan Tertulis Perkalian 1-10 Kemampuan awal pretes dan kemampuan akhir postes siswa meliputi skor maksimum dan skor minimum , skor rata-rata , dan standar deviasi . Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.  2 1 Z Z hitung   2 1 Z Z hitung  hitung Z 96 , 1 107 , 2     tabel hitung Z Z H maks X min X X S