Pendahuluan Pembelajaran Perkalian Bilangan 1 10 den

ISBN 978-602-1034-06-4 100 aritmetika dasar dan didefinisikan sebagai penjumlahan berulang West dan Bellevue, 2011:1. Sebagai contoh 3 × 4 diartikan sebagai 4 + 4+ 4. Perkalian juga dapat dikatakan sebagai operasi matematika penskalaan satu bilangan dengan bilangan lainnya . Matematika GASING merupakan salah satu solusi dalam pembelajaran matematika yang menekankan pada logika sehingga siswa tidak perlu menghafal atau bergantung pada rumus. GASING merupakan singkatan dari Gampang, AsyIk, dan menyenaNGkan. Matematika GASING ini merupakan cara belajar matematika dengan mudah apapun latar belakang pendidikan orang tersebut Surya Moss, 2012. Pembelajaran dengan Matematika GASING memiliki ciri khas pembelajarannya dilakukan melalui tahapan- tahapan atau langkah-langkah. Dalam penelitian ini pembelajaran perkalian bilangan 1 –10 dengan Matematika GASING diberikan kepada siswa kelas V Sekolah Dasar SD Negeri Cipinang Besar Selatan 19 Pagi Jakarta Timur. Siswa ini sebelumnya sudah pernah mendapatkan pembelajaran perkalian dengan cara umumkonvensional ketika mereka berada di kelas II atau kelas III. Secara umum penelitian ini ingin mengetahui hasil belajar siswa terkait perkalian bilangan 1 –10 dengan pembelajaran Matematika GASING. Hasil belajar dilihat dalam tiga aspek kemampuan yaitu konsep perkalian, kemampuan perkalian bilangan 1 –10 secara tertulis, dan perkalian bilangan 1–10 secara mencongak. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini diantaranya 1 adakah pengaruh kemampuan tentang konsep perkalian siswa pada perkalian bilangan 1 –10 terhadap pembelajaran dengan Matematika GASING?, 2 adakah pengaruh kemampuan tertulis siswa pada perkalian bilangan 1 –10 terhadap pembelajaran dengan Matematika GASING?, 3 adakah pengaruh kemampuan mencongak siswa pada perkalian bilangan 1 –10 terhadap pembelajaran dengan Matematika GASING?, 4 bagaimana rata-rata peningkatan kemampuan tentang konsep perkalian siswa setelah belajar dengan Matematika GASING?, 5 bagaimana rata-rata peningkatan kemampuan tertulis siswa setelah belajar dengan Matematika GASING?, dan 6 bagaimana rata-rata peningkatan kemampuan mencongak siswa setelah belajar dengan Matematika GASING?.

B. Tinjauan Pustaka

1. Matematika GASING

Matematika GASING merupakan salah satu cara baru dalam pembelajaran Matematika yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya dari Surya Institute. Istilah GASING merupakana singkatan dari GAmpang, aSyik, dan MenyenaNGkan Surya, 2013. Pembelajaran Matematika GASING terurut dari yang mudah sampai dengan yang sulit dan mengarahkan siswa untuk menemukan faktor “AHA”nya oleh diri sendiri. Selain itu pembelajaran dimulai dengan benda-benda konkret melalui kegiatan bermain dan eksplorasi. Di dalam Matematika GASING ada yang disebut dengan titik kritis GASING. Titik kritis GASING diartikan sebagai hal-hal dasar yang harus dikuasai siswa agar dapat mengerjakan soal-soal dalam topik yang bersangkutan dengan lancar atau tidak kesulitan lagi Surya, 2013. Harapannya setelah siswa melewati titik kritis GASING mampu mengerjakan setiap soal dengan baik. Pembelajaran Matematika GASING pada topik perkalian dimulai dengan perkalian bilangan 1 –10, sekaligus merupakan cara untuk menuju titik kritis GASING Perkalian. Titik kritis GASING perkalian sendiri adalah perkalian bilangan 100 ke bawah. Untuk mencapai titik kritis GASING ini yang diperlukan adalah siswa harus mengerti konsep perkalian dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan bagaimana menghitung perkalian ISBN 978-602-1034-06-4 101 bilangan 1, 10, 9, 2, dan 5. Selanjutnya adalah perkalian untuk bilangan yang sama, perkalian bilangan 3 dan 4, dan yang terakhir adalah perkalian 8,7, dan 6 Surya, 2013. Gambaran untuk mencapai titik kritis perkalian tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 1 Titik Kritis GASING Perkalian Gambar 1. Titik Kritis Gasing Perkalian Dalam tulisan ini disajikan beberapa contoh pembelajaran perkalian bilangan 1 –10 dengan Matematika GASING, seperti konsep perkalian, perkalian 1, dan perkalian bilangan 9. Sebagai tahap pertama dalam pembelajaran perkalian dengan Matematika GASING tujuannya adalah untuk mengenalkan konsep perkalian dengan Matematika GASING kepada siswa. Pemahaman konsep perkalian dimulai dari tahap konkret kemudian dilanjutkan dengan tahap abstrak atau penyajian dalam bahasa matematikanya. Berikut ini contoh pengenalan konsep perkalian secara konkret. Gambar 2. Konkret Perkalian 2×5 Dari gambar di atas, dalam pembelajaran dengan Matematika GASING dapat dikatakan dengan “Ada 2 kotak masing-masing berisi 5 nanas”. Selanjutnya pernyataan ini dapat digantikan dengan pernyataan “2 kotak isi 5” yang selanjutnya dilambangkan 2 □ 5 , dibaca “2 kotak 5”. Setelah konsep pernyataan dipahami oleh siswa, berikutnya adalah mengenalkan konsep dengan simbol matematika. Simbol 2 □ 5 dapat dituliskan dalam 2×5 yang berarti 5+5 hasilnya 10. Pengenalan konsep perkalian ini kepada siswa dilakukan beberapa kali sampai siswa memahami dengan baik arti dari perkalian. Ada dua istilah dalam pengenalan konsep perkalian ini yaitu istilah kotak dan istilah isi. Kotak disini merupakan pengali sedangkan isi merupakan bilangan yang dikalikan. Setelah siswa memahami, dengan indikasi dapat membedakan mana yang sebagai kotak dan mana yang sebagai isi, selanjutnya adalah meminta siswa untuk berlatih konsep perkalian ini dari perkalian 1×1 sampai 10×10. Pada pembelajaran konsep perkalian ini dikenalkan istilah komutatif kepada siswa, sebagai contoh adalah 3×6 dan 6×3. Dalam pengenalan istilah komutatif ini kita dapat langsung menjelaskan bahwa 3×6 adalah 3 □ 6 = 6 + 6 + 6 = 18, sedangkan 6×3 adalah