Rekonstruksi Kecelakaan Penyebab Kecelakaan Accident Causation

18 b. Mencatat kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja; dan c. Mencatat korban-korban kecelakaan kerja beserta tindakan penanganannya serta keparahan yang diderita akibat kecelakaan kerja serta banyaknya hari hilang akibat kecelakaan kerja tersebut.

2. Jaminan Kecelakaan Kerja

Menurut Herlambang 2016:59 menerangkan bahwa: “Jaminan kecelakaan kerja adalah program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pelayanan kesehatan dan santunan uang tunai apabila ia mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja ”.

2.3.5 Penyelidikan Kecelakaan

Menemukan faktor penyebab kecelakaan tidak pernah sederhana, penyelidikan kecelakaan accident investigation harus selalu dilakukan dengan pemeriksaan lapangan dikarenakan akan menjadi lebih mudah apabila petugasnya menemukan situasi tempat kejadian peristiwa TKP masih belum berubah. Berikut ini ada beberapa jenis penyelidikan yang dapat dilakukan, diantaranya:

1. Rekonstruksi Kecelakaan

Menurut Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2011:17 menyatakan bahwa: “Untuk mengetahui peristiwa kecelakaan, salah satu caranya adalah dengan melakukan 19 rekonstruksi terjadinya kecelakaan. Dalam melakukan rekonstruksi kecelakaan, sebaiknya harus dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut: a. Siapa yang menjadi korban ? b. Kapan kecelakaan terjadi ? c. Dimana terjadinya ? d. Apa yang terjadi dan apa saja yang mempengaruhinya ? e. Mengapa dapat terjadi caranya, bukan sebabnya, bersifat kronologis kejadian kecelakaan ?”.

2. Penyebab Kecelakaan Accident Causation

Menurut Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 2011:18 menyatakan bahwa: “Untuk menemukan faktor penyebabnya adalah tugas pokok dalam penyelidikan kecelakaan, dan juga merupakan hal yang paling sulit. Cara terbaik untuk dapat melakukan dengan lebih mudah adalah dengan mengetahui prinsip dasar sebab kecelakaan. Dengan mengetahui penyebabnya maka akan mudah memutuskan mata rantai faktor penyebab kecelakaan dan mengendalikan kemungkinan terjadinya kecelakaan yang serupa”.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah PT. Hi-Lex Indonesia

Lippo TSK Indonesia didirikan pada tanggal 21 November 1978 dengan Akte Notaries Bebasa Daeng Lolo, S.H di Jakarta yang berlokasi baik kantor pusat maupun pabriknya adalah Jln. Bouroq no 35 Desa Karang Anyar, Kec Batu Ceper Tangerang Banten. Perusahaan ini mempunyai luas bangunan 10.000 m² yang terbagi atas beberapa bagian departemen, yaitu: Bagian Assembling, Bagian Kantor, Bagian Gudang Komponen, Bagian Gudang Finishing, Bagian Maintenance, Bagian Quality Control, Produksi, dll. Pada tanggal 1 Agustus 2001 PT. Lippo TSK Indonesia berubah nama menjadi PT. HI-LEX INDONESIA sedangkan PT. Hi-Lex Parts Company berubah namanya menjadi PT. HI- LEX PARTS INDONESIA pada 29 April 1998. Produk yang dihasilkan oleh PT. Hi- Lex Indonesia yaitu: Kabel kontrol motor roda 2 roda 4 , sedangkan produk yang dihasilkan oleh PT. Hi- Lex Parts Indonesia yaitu: Komponen- komponen pengontrol plastik, karet, dan juga besi. Hi-lex Coorporation memiliki 29 anak perusahaan yang tersebar di 13 negara termasuk diantaranya PT. Hi-lex Indonesia. Saat ini serifikat Quality Management System yang dimiliki perusahaan adalah sertifikat ISOTS 16949:2009. Dalam memajukan usahanya PT. Hi-lex Indonesia saat ini membuka cabang di daerah Cikarang Jawa Barat, yang bermaksud untuk lebih meningkatkan produksi untuk lebih mendapatkan kepuasan dari customer.