Memory dan Kontrol dan Register Status 1. Memory

8.4.1.2. Data Direction for Register Port A DDRA

Gambar 8.07 Data Penunjuk IO Register PORTA 1 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai keluaran 0 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai masukan

8.4.2. Port B PORTB

Pada mode operasi single-chip, semua pin pada port B hanya dapat digunakan sebagai keluaran. Pada mode operasi expanded- nonmultiplexed, semua pin port B berfungsi sebagai saluran alamat orde tinggi A15-A8. Gambar 8.08 Register PORTB

8.4.3. Port C

Pada mode operasi single-chip, port C adalah 8 bit digital IO port untuk penggunaan umum dengan data register PORTC dan data direction register DDRC. Pada mode operasi expanded-nonmultiplexed, port C berfungsi sebagai saluran data D7-D0 dua arah yang dikontrol oleh signal R W . 8.4.3.1. Data Register Port C PORTC Gambar 8.09 Register PORTC Port C dapat dibaca kapan saja dan ketika sebagai keluaran, data yang telah dikeluarkan ke port C akan disimpan dalam internal latch.

8.4.3.2. Data Direction for Register Port C DDRC

Gambar 8.10 Data Penunjuk IO Register PORTC 1 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai keluaran 0 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai masukan

8.4.4. Port D

Port D adalah 6 bit digital IO port untuk penggunaan umum dengan data register PORTD dan data direction register DDRD. Pada semua mode operasi, enam bit port D D5-D0 selain dapat dipergunakan sebagai IO dapat pula menjadi subsystem SCI dan SPI.

8.4.4.1. Data Register Port D PORTD

Gambar 8.11 Register PORTD Port D dapat dibaca kapan saja dan ketika sebagai keluaran, data yang telah dikeluarkan ke port D akan disimpan dalam internal latch.

8.4.4.2. Data Direction for Register Port D DDRD

Gambar 8.11 Data Penunjuk IO Register PORTD Ketika port D dipergunakan sebagai IO, maka kontrol untuk DDRD adalah sebagai berikut : 1 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai keluaran 0 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai masukan Ketika port D difungsikan sebagai subsystem SPI, bit 5 berfungsi sebagai masukan slave select SS . Pada mode slave SPI, DDD5 tidak memiliki arti tidak berpengaruh. Sedangkan pada mode master SPI, DDD5 dapat diatur sebagai beikut : 1 = Port D bit 5 dikonfigurasi sebagai general-purpose output line 0 = Port D bit 5 dikonfigurasi sebagai masukan untuk medeteksi kesalahan pada SPI

8.4.5. Port E

Pada semua mode operasi, Port E dapat dipergunakan sebagai masukan 8 bit digital general-purpose E7-E0 atau sebagai masukan 8 kanal analog AN0-AN7. Gambar 8.12 Register PORTE

8.4.6. Port F PORTF

Pada mode operasi single-chip, semua pin pada port F hanya dapat digunakan sebagai keluaran. Pada mode operasi expanded- nonmultiplexed, semua pin port F berfungsi sebagai saluran alamat orde rendah A7-A0. Gambar 8.13 Register PORTF

8.4.7. Port G PORT G

Port G adalah 8 bit digital IO port untuk penggunaan umum dengan data register PORTG dan data direction register DDRG.

8.4.7.1. Data Register Port G PORTG

Gambar 8.14 Register PORTG Port G dapat dibaca kapan saja dan ketika sebagai keluaran, data yang telah dikeluarkan ke port G akan disimpan dalam internal latch.

8.4.7.2. Data Direction for Register Port G DDRG

Gambar 8.15 Register PORTG 1 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai keluaran 0 = Pin yang dimaksud akan dikonfigurasi sebagai masukan

8.5. Chip Selects

Fungsi dari chip select ini adalah untuk mengeliminasi kebutuhan akan tambahan komponen external dan mengantarmukai dengan perangkat perangkat pada mode operasi expanded-nonmultliplexed, seperti misalnya factor polaritas, ukuran blok alamat dan clock stretching dikontrol menngunakan register chip select. Ada empat programmable chip select pada MC68HC11F1 yang dapat kita di-enablel-kan melalui chip-select control register SCCTL dan didesain supaya tidak terjadi konflik antar memori internal. Keempat chip select tersebut yaitu : • Dua external IO CSIO1 dan CSIO2 • Satu external program space CSPROG • Satu general-purpose chip select

8.5.1. Programmable Chip Select

CSPROG External program space chip select ini mulai pada akhir dari alamat memory dan berlanjut maju sampai pada awal memeori dalam hitungan pangkat dua, dari 8K sampai 64K. Chip select ini aktif low dan aktif hanya selama waktu alamat yang valid. CSPROG dapat dienablekan melalui bit PCSEN pada chip-select control register CSCTL dan besarnya blok alamat diatur melalui bit PSIZA dan PSIZB dari register CSCTL. Sedangkan prioritas dikontrol oleh bit GCSPR.

8.5.2. IO Chip Selects CSIO1 dan CSIO2

Chip select ini untuk memilih external device. Alamat-alamat blok diatur pada peta memory sebesar kelipatan 4 K. CSI1 memetakan memory mulai alamat 1060 sampai 17FF dan CSIO2 memetakan memory mulai alamat 1800 sampai dengan 1FFF dimana angka “1” adalah karakter yang mewakili nilai orde tinggi nible dari alamat blok register. Enable dan polaritas CSIO1 dan CSIO2 dikontrol oleh register CSCTL pada bit IO1EN, IO1PL, IO2EN dan IO2PL. Bit IO1AV dan IO2AV pada register CSGSIZ menentukan chip select mana yang valid selama waktu alamat atau E-clock yang valid.

8.5.3. Chip-Select Control Register CSCTL

Gambar 8.16 CSCTL Register IO1EN Enable for IO Chip-Select 1 1 = Chip select is enabled 0 = Chip select is disabled IO1PL Polarity select for IO Chip-Select 1 1 = Chip select is active high 0 = Chip select is active low IO2EN Enable for IO Chip-Select 2 1 = Chip select is enabled 0 = Chip select is disabled IO2PL Polarity select for IO Chip-Select 2 1 = Chip select is active high 0 = Chip select is active low